Kota Manado: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52:
[[Berkas:Ornithological miscellany (1876) (14562064857).jpg|jmpl|Lukisan Manado pada tahun 1876]]
Asal mula Kota Manado menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa
Versi lain mengatakan bahwa Kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon. <!--Lebih cocok untuk artikel Pogidon: Pogidon didirikan oleh sebagian anak [[Suku Bantik]] yang tinggal di [[Gunung Bantik]] (dekat Pineleng-Warembungan) pada masa kepemimpinan "Gudangne" Rombang, yang terletak sebelah selatan muara [[Sungai Tondano]], di mana daerah tersebut masih berupa hutan dan belum berpenghuni. Pusat perkampungan Pogidon terdapat di Markas Korem 131 Santiago (bersebelahan dengan Kantor Pos Manado sekarang) dan sekitarnya. Pendirian negeri Pogidon ditandai dengan penanaman tujuh pohon kayu dondo. Hal tersebut selalu dilakukan anak suku Bantik setiap kali mereka mendirikan negeri baru.<!--Tidak layak: Sangat disayangkan, sewaktu Kolonel Soetrisno menjabat sebagai komandan Korem 131 Santiago, 5 (lima) dari 7 (tujuh) pohon legenda tersebut telah ditebang. Sedangkan 1 (satu) dari 2 (dua) pohon legenda yang sisa ditebang pula oleh Letkol Runtukahu pada tahun 2000. Tahun 2006 masih tertinggal 1 (satu) batang tuur (stumb) yang ditumbuhi ranting muda). Di samping kiri Makorem 131 Santiago, terdapat sebuah selokan bernama Kali Pogidon yang sampai sekarang masih mengalir ke arah reklamasi Megamall Teluk Manado (antara Kentucky FC dan PT Jasindo).
Sekeliling negeri Pogidon banyak ditumbuhi semacam pohon kayu yang daunnya lebar-lebar yang disebut "Kayu Benang" (wenang). Kulit batangnya biasa dipakai oleh anak-suku Bantik untuk mencelup pukat penangkap ikan, supaya kuat dan bertahan lama. Oleh karena itu negeri Pogidon disebut juga Benang (Wenang).http://jeldytontey.blogspot.com/2009/08/berdirinya-negeri-minanga-dan-pogidon.html<ref>Sejarah Anak Suku Bantik oleh Pdt. M. Kiroh, 1968</ref>-->Kota Manado diperkirakan telah dikenal sejak [[abad ke-16]]. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama "Manado" daratan mulai digunakan pada tahun [[1623]] menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang". Kata Manado sendiri merupakan nama pulau disebelah pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah [[Minahasa]] yaitu ''Mana rou'' atau ''Mana dou'' yang dalam [[bahasa Indonesia]] berarti "di jauh". Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang [[Eropa]] dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.
|