Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 21:
Akhirnya pada tahun 2002 Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang diselenggarakan oleh Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy'ariyah) [[Kota Makassar|Makassar]] resmi menerima [[santri]] baru dan melakasanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam kurun waktu 16 tahun pesantren mampu menambah aset wakaf dari tanah wakaf seluas 3,7 hektar menjadi pesantren dengan aset tanah seluas 4,5 hektar.<ref>{{Cite web|title=Pesantren Nahdlatul Ulum Soreang, Maros|url=https://www.laduni.id/post/amp/66245/pesantren-nahdlatul-ulum-soreang-maros|website=www.laduni.id|access-date=2022-06-03}}</ref>
Kini, pesantren tersebut telah berkembang demikian pesat dengan jumlah santri sekitar 1000 orang. Para santri ini berlajar di berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal yang ada di lingkungan pesantren, lengkap dengan program pendidikan ''life skill''. Didukung dengan unit-unit usaha yang terus dikembangkan, Nahdlatul Ulum akhirnya ditetapkan sebagai salah satu dari 9 percontohan pesantren mandiri oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]]. <ref name=":0">{{Cite web|last=Umar|first=Rusdi El|last2=Annuqayah|first2=Alumnus PP|date=2021-09-02|title=Potret Pesantren Mandiri (5): Nahdlatul Ulum Maros|url=https://www.duniasantri.co/potret-pesantren-mandiri-5-nahdlatul-ulum-maros/|website=Dunia Santri|language=id-ID|access-date=2022-06-03}}</ref>
Pesantren Nahdlatul Ulum mengawali pembelajaran pada 2002. Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy’ariyah) Makassar, resmi menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan menerima santri yang menempati asrama yang telah disediakan. Dalam kurun waktu 18 tahun, Pesantren Nahdlatul Ulum ini mampu mengembangkan luas area yang semula 3,7 hektare, menjadi 4,5 hektare. Sebuah pencapaian yang menjadi kriteria dalam penilaian pesantren mandiri. Mandiri dalam mengembangkan potensi diri dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu bersaing dalam khazanah kehidupan.<ref name=":0" />
== Struktur Organisasi ==
|