Delta Dunia Makmur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 52:
===Perusahaan batu bara===
Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan perusahaan kontraktor tambang terbesar kedua yang melayani sejumlah perusahaan tambang besar sejak didirikan pada 1998. Perusahaan yang kemudian Patrick Walujo juga duduk dalam
Untuk memperluas usahanya, pada tahun 2010, Delta Dunia Makmur sempat merencanakan akan mengakuisisi PT [[Berau Coal Energy]], dan mengalihkan kepemilikannya ke [[Recapital Group]], namun gagal.<Ref>[https://www.reuters.com/article/beraucoal-indonesia-idUSJAK6544120100520 Indonesia's Delta Dunia, Recapital talks on Berau Coal fail]</ref> Perusahaan yang menambang 13,2 juta ton batu bara hingga Mei 2011 dan 35 juta ton di akhir 2010 ini<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20110718/186/43465/produksi-delta-dunia-naik-tipis Produksi Delta Dunia naik tipis]</ref> kemudian melanjutkan akuisisinya pada Oktober 2012 di dua perusahaan tambang batu bara yang belum berproduksi yaitu PT Banyu Biru Sakti dan PT Pulau Mutiara Persada senilai Rp 162 milyar. Kedua perusahaan ini memiliki konsesi 11.000 ha di [[Kalimantan Timur]] dan [[Jambi]].<ref name=tegu/> Perusahaan sebelumnya juga melakukan ''[[rights issue]]'' kembali di Juni 2011, sebesar Rp 1,2 triliun (Rp 900/lembar dan 1,36 miliar saham). Namun, ''rights issue'' ini tidak mengubah kepemilikan, karena Northstar masih mengeksekusi kepemilikannya dan nantinya tetap memegang sekitar 40%. Dari awalnya dana transaksi tersebut mayoritas untuk belanja modal,<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2011/06/09/278/466188/delta-dunia-makmur-right-issue-rp900-saham Delta Dunia Makmur Right Issue Rp900/Saham]</ref> manajemen perusahaan memilih menggunakan mayoritasnya untuk membayar utang PT Bukit Makmur Mandiri Utama.<Ref>[https://market.bisnis.com/read/20150119/192/392454/delta-dunia-makmur-doid-habiskan-90-dana-rights-issue DELTA DUNIA MAKMUR (DOID) Habiskan 90% Dana Rights Issue]</ref> Walaupun masih merugi, di tahun 2014, perusahaan menargetkan kontrak baru dan membeli [[alat berat]] pertambangan baru senilai US$ 32,8 juta.<Ref>[https://www.beritasatu.com/archive/224097/delta-dunia-beli-alat-berat-us-328-juta Delta Dunia Beli Alat Berat US$ 32,8 Juta]</ref> Menghadapi penurunan industri batu bara di pertengahan 2015, Delta Dunia Makmur juga merencanakan terjun ke pertambangan [[emas]].<Ref>[https://pemeriksaanpajak.com/2015/07/29/jasa-turun-delta-dunia-genjot-produksi-batubara/ Jasa Turun, Delta Dunia Genjot Produksi Batubara]</ref> Akhirnya, di tahun 2016, perusahaan yang beraset US$ 882,27 juta ini bisa meraih untung US$ 37,09 juta.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20170320/192/638525/setelah-merugi-kini-delta-dunia-makmur-doid-meraih-untung-us3709-juta Setelah Merugi, Kini Delta Dunia Makmur (DOID) Meraih Untung US$37,09 Juta]</ref> Peningkatan harga batu bara mendorong perolehan tersebut. Keadaan tersebut juga sempat menaikkan harga sahamnya di pasar modal.<ref>[https://www.bareksa.com/berita/undefined/2017-02-02/saham-doid-setahun-naik-900-bagaimana-kinerja-fundamentalnya Saham DOID Setahun Naik 900%, Bagaimana Kinerja Fundamentalnya?]</ref>
|