Ancol, Pademangan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k rv
Tag: Pengembalian
Taylorbot (bicara | kontrib)
per BPA : kastil -> kastel E&Co | t=1'227 su=126 in=126 at=126 -- only 135 edits left of totally 262 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
Baris 32:
Pada abad yang sama, di daerah ini pula, Gubernur-Jendral [[Jeremias van Riemsdijk]] (menjabat 1775) sempat membangun resor pantai liburan berbentuk vila pantai. Ia juga mereklamasi daerah sekitar vila pantainya dari rawa-rawa menjadi tanah produktif dan membangun areal pertanian. Gubernur-Jendral [[Adriaan Valckenier]] kemudian mengikuti juga membangun resor di sini.<ref>{{cite web|url=http://kota-jakarta.info/2009/09/02/sekilas-tentang-ancol/#more-170 |title=Archived copy |access-date=2010-03-21 |url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20100124033843/http://kota-jakarta.info/2009/09/02/sekilas-tentang-ancol/ |archive-date=2010-01-24 }}</ref> Resor-resor tersebut, yang terletak di pinggir timur Kali Ancol, dinamakan Slingerland atau Sanggerlang (kini menjadi daerah pemukiman di Ancol). Slingerland pernah menjadi daerah yang populer untuk liburan kaum elit Belanda. Sebuah kuil Tionghoa, [[Vihara Bahtera Bakti]], yang dibangun pada tahun 1650, adalah salah satu bangunan yang pertama kali dibangun di Ancol.
 
Pada masa pemerintahan Gubernur-Jendral [[Herman Willem Daendels]] (1808–1811), daerah Batavia Lama ({{lang-nl|Oud Batavia}}) kemudian ditinggalkan secara bertahap dan dipindahkan ke [[Weltevreden]] (kini [[Lapangan Banteng]]). Semua bangunan di Batavia Lama, termasuk [[KastilKastel Batavia]] dan resor-resor Gubernur-Jendral sebelumnya, dihancurkan dan ditinggalkan. Setelah itu, daerah Ancol menjadi terpuruk dan ditinggalkan.<ref>{{cite book|author=Adolf Heuken SJ|publisher=Cipta Loka Caraka Foundation, Jakarta|title=Historical Sites of Jakarta|year=2007}}</ref>
 
Pembangunan pelabuhan baru di [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]] pada akhir abad ke-19 menyebabkan Kanal Ancol yang pada waktu itu berumur 200 tahun diperpanjang hingga menjangkau Tanjung Priok. Jalur kereta api juga didirikan sepanjang Kanal Ancol yang menghubungkan Stasiun N.I.S Batavia dengan Stasiun Tanjung Priok.<ref name="map-1897">{{cite map |ref={{sfnRef|Top. Bureau, Kaart van Batavia en Omstreken 1897}} |publisher= |title=Kaart van Batavia en Omstreken |url=http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/11?q_searchfield=batavia+kaart |trans-title=Map of Batavia and Surrounding |language=Dutch |edition=Batavia |year=1897 |cartography=Topografische Bureau |scale=1:20000 |series= |page= |section= |inset= |accessdate=February 14, 2016 |isbn= |id= |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160818073134/http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/11?q_searchfield=batavia+kaart |archivedate=August 18, 2016 |url-status=dead|df=mdy-all }}</ref> Meskipun ada infrastruktur baru seperti itu, daerah Ancol tetap kosong dan tidak dihuni.