Dayung Sampan merupakan salah satu lagu rakyat Betawi dan TionghoaCina Peranakan{{cn}} (Jakarta, Banten<ref>[https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedia_seni_budaya_Nusantara/WzrfeafU7W0C?hl=id&gbpv=1&dq=dayung+sampan+nelayan+lagu&pg=PT56&printsec=frontcover Ensiklopedia Pelajar dan Umum], Gamal Komandoko. (2010)</ref>), yang biasa dibawakan melalui orkes [[Gambang Kromong]].{{cn}} Gambang Kromong sendiri merupakan orkes musik Betawi yang menggunakan laras [[pentatonik]] karena pengaruh musik TionghoaCina. Kebudayaan TionghoaCina banyak mempengaruhi orang Betawi (terutama Betawi Udik). Selain versi Gambang Kromong, Dayung Sampan juga dibawakan dalam versi keroncong. Masing-masing grup mempunyai versi lirik yang berbeda-beda. Pencipta dan penyanyi Dayung Sampan versi awal diketahui adalah seorang pesinden bernama [[Nyi Dasimah]].<ref name="Nyi Dasimah"/>
Kepopuleran lagu Dayung Sampan mencapai Singapura. Versi lagu Dayung Sampan yang dibawakan oleh Teresa Teng diciptakan oleh komposer Singapura bernama [[Osman Ahmad]].<ref name="osman">[http://indonesian.cri.cn/20180131/6f1a5488-c8ab-4427-aad9-b505f675e66d.html Lagu-lagu Indonesia yang Dibawakan Teresa Teng], ''CRI''. Akses: 10 Juni 2022.</ref> Lagu versi Osman Ahmad ini menceritakan kehidupan seorang nelayan dan penyanyi.<ref name="osman"/>
Baris 32:
Teresa Teng mulai membawakan lagu berbahasa Indonesia sekitar akhir dekade 70-an setelah lagu-lagunya dikenal di Indonesia, termasuk di Malaysia dan Singapura. Beberapa lagunya merupakan adaptasi dari versi Mandarin serta lagu rakyat Indonesia seperti Dayung Sampan.
Lagu Tian Mi Mi diciptakan setelah terjadinya deportasi Teresa dari Jepang karenakerana masalah kepemilikan paspor palsu [[Republik Indonesia]].{{cn}}
Lagu Tian MimiMi Mi versi berbahasa Mandarin ditulis oleh penulis lagu [[Zhuang Nu]] (1922–2016) pada tahun 1979.<ref name="zhuangnu"/> Ketika Zhuang Nu diminta untuk menulis lirik untuk Teresa Teng, ia dapat membayangkan Teresa sebagai wanita yang manis dan suaranya merdu, maka dituliskan dari pikirannya kata-kata Tian Mimi (甜蜜蜜) yang bermakna ''Sweet As Honey'' ("Manis Bagai Madu").<ref name="zhuangnu"/> Liriknya tidak berkaitan dengan Dayung Sampan walau melodi dasarnya sama. Ia menulisnya hanya dalam lima menit saja.<ref name="zhuangnu"/> Lagu ini kemudian menjadi populer dan dikenal luas oleh penikmat lagu Mandarin.<ref name="zhuangnu"/> Di Indonesia lagu-lagu Teresa Teng banyak digunakan sebagai lagu pesta, khususnya pesta yang diselenggarakan oleh [[orang Cina]].{{cn}}