Keuskupan Timika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pecah ke beberapa dekenat |
FelixJL111 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
|jurisdiction = Keuskupan
|name = Timika
|latin =
|local =
|image =
Baris 89:
<!---- Website ---->
|website =
|footnotes =}}'''Keuskupan Timika'''
==
* Didirikan sebagai '''Keuskupan Timika''' pada tanggal 19 Desember 2003, memisahkan diri dari [[Keuskupan Jayapura]]
Kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika terjadi pada Mei [[1896]]. Mula-mula, Imam Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d'Armandville, [[Yesuit|S.J.]],<ref>{{cite book |last1=Mulyadi |date=Agustus 2019 |title=Etnografi Pembangunan Papua |pp=45 |language={{id}} |publisher=Deepublish |publication-place=[[Sleman]] |isbn=9786232099678}}</ref><ref>{{cite web |title = Who (Jesuits) |website = Perpustakaan [[:en:Boston College|Boston College]] |url = https://jesuitonlinebibliography.bc.edu/catalog?f[jesuits_facet][]=Le%20Cocq%20d%27Armandville,%20Cornelius%20Johannes%20Franciscus,%201846%E2%80%931896 |access-date = 17 Januari 2022}}</ref> bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]], berkunjung ke [[Kipia, Mimika Barat Tengah, Mimika|Kipia]],<ref>{{cite news |last1 = Tukan |first1 = Ben | title = Titus Pekei: Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua Dimulai dari Pater Cornelis Le Cocq d’Armanville | url = https://tiffanews.com/titus-pekei-sejarah-misi-katolik-di-tanah-papua-dimulai-dari-pater-cornelis-le-cocq-darmanville | website = Tiffa News | date = 2021 | access-date = 17 Januari 2022}}</ref><ref>Catatan lain menyebutkan bahwa Le Cocq d'Armandville dibunuh di kapal dan jenazahnya ditenggelamkan.{{citation needed}}</ref> [[Kabupaten Mimika|Mimika]], selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada [[27 Mei]]. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan Le Cocq d'Armandville tewas tenggelam.<ref name="buku-steenbrink-2007-hal-233">{{citation |last1 = Steenbrink |first1 = Karel |year = 2007 |title = Catholics in Indonesia, 1903-1942 : A Documented History, |volume = 2 |publisher = [[Brill Publishers|Brill]] |pp = 233 |language = {{en}} |isbn = 978-90-67-18260-7}}</ref>▼
== Waligereja ==
Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Imam Kowatzky, [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]], pada [[11 Agustus]] [[1928]] di Paroki Kokonao.<ref name=arsip-kaj>[https://www.kaj.or.id/read/2013/07/01/5971/jejak-misi-kaj-di-pedalaman-sejarah-berdirinya-paroki-maria-menerima-kabar-gembira-bomomani.php]</ref> Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh [[Herman Tillemans]], M.S.C., pada [[27 Desember]] [[1929]] manakala ia mengunjungi [[Kokonao, Mimika Barat, Mimika|Kokonao]] sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di [[Danau Paniai|Danau]] [[:nl:Wisselmeren|Wisselmeren]], [[Kabupaten Paniai|Paniai]].<ref>[http://karina.or.id/dev/keuskupan-timika]</ref><ref>{{cite web |last1=Hanggu |first1= Felicia Permata | title = Jalan Misi Gereja Papua | website = [[Majalah Hidup]] | url = https://www.hidupkatolik.com/2018/06/25/22606/jalan-misi-gereja-papua.php | date = 25 Juni 2018 |access-date = 17 Januari 2022}}</ref> Sesudah Paniai, misi Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai. ▼
=== Ordinaris ===
Perjalanan Tillemans ini dibantu oleh [[Auki Tekege]]. Auki Tekege mempertemukan antara Mgr Tillemans beserta rombongan dari OFM dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai dengan memanfaatkan Paroki Modio sebagai titik awal pertemuan, yakni pada tanggal [[26 Desember]] [[1936]].<ref name=jubi-tekege>[https://jubi.co.id/auki-tekege-dijadikan-tokoh-gereja-meepago-ini-dukungan-pemda-dogiyai]</ref><ref>[https://suarapapua.com/2012/01/20/uskup-timika-tetapkan-auki-tekege-tokoh-gereja-di-wilayah-meepago]</ref><ref>[https://www.suarafajartimur.com/arsip/2107]</ref>▼
=== Prelat tituler ===
Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari [[Keuskupan Jayapura]]. Setelah [[1 Januari]] [[1989]], [[Herman Ferdinandus Maria Münninghoff]], [[Ordo Fratrum Minorum|O.F.M.]] membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura. Pada [[15 Januari]] [[2001]], peserta sidang [[Konferensi Waligereja Indonesia]] mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari Keuskupan. Pada [[15 November]] [[2003]], [[Paus Yohanes Paulus II]] meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Gereja Tiga Raja sebagai pusat keuskupan.{{sfn|Magay|September 2020|pp = 15}}▼
;Administrator Diosesan Keuskupan Timika
* R.D. Marthen Ekowaibi Kuayo (sejak 3 Agustus 2019)
==
▲Kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika terjadi pada Mei [[1896]]. Mula-mula, Imam Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d'Armandville, [[Yesuit|S.J.]],<ref>{{cite book
▲Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Imam Kowatzky, [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]], pada [[11 Agustus]] [[1928]] di Paroki Kokonao.<ref name="arsip-kaj">[https://www.kaj.or.id/read/2013/07/01/5971/jejak-misi-kaj-di-pedalaman-sejarah-berdirinya-paroki-maria-menerima-kabar-gembira-bomomani.php]</ref> Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh [[Herman Tillemans]], M.S.C., pada [[27 Desember]] [[1929]] manakala ia mengunjungi [[Kokonao, Mimika Barat, Mimika|Kokonao]] sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di [[Danau Paniai|Danau]] [[:nl:Wisselmeren|Wisselmeren]], [[Kabupaten Paniai|Paniai]].<ref>[http://karina.or.id/dev/keuskupan-timika]</ref><ref>{{cite web
▲=== Uskup Timika ===
▲* [[John Philip Saklil]] (19 Desember 2003–3 Agustus 2019, wafat)
▲Perjalanan Tillemans ini dibantu oleh [[Auki Tekege]]. Auki Tekege mempertemukan antara Mgr Tillemans beserta rombongan dari OFM dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai dengan memanfaatkan Paroki Modio sebagai titik awal pertemuan, yakni pada tanggal [[26 Desember]] [[1936]].<ref name="jubi-tekege">[https://jubi.co.id/auki-tekege-dijadikan-tokoh-gereja-meepago-ini-dukungan-pemda-dogiyai]</ref><ref>[https://suarapapua.com/2012/01/20/uskup-timika-tetapkan-auki-tekege-tokoh-gereja-di-wilayah-meepago]</ref><ref>[https://www.suarafajartimur.com/arsip/2107]</ref>
▲Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari [[Keuskupan Jayapura]]. Setelah [[1 Januari]] [[1989]], [[Herman Ferdinandus Maria Münninghoff]], [[Ordo Fratrum Minorum|O.F.M.]] membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura. Pada [[15 Januari]] [[2001]], peserta sidang [[Konferensi Waligereja Indonesia]] mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari Keuskupan. Pada [[15 November]] [[2003]], [[Paus Yohanes Paulus II]] meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Gereja Tiga Raja sebagai pusat keuskupan.{{sfn|Magay|September 2020|pp = 15}}
== Paroki ==
|