Dengan lima belas orang anggota militer lainnya, Bhagwandas pada tanggal '''25 Februari''' 1980''' melakukan kudeta militer di Suriname, yang dikenal sebagai Kudeta Sersan. Setelah [[kudeta]], ketika mulai muncul ketidakpuasan di antara penduduk dan intelektual, Sersan Paul Bhagwandas satu hari di awal Desember menyampaikan keinginannya pada pertemuan militer dan berbicara tentang tindakan yang mungkin dilakukan demi menyelamatkan revolusi Suriname. Dia menyatakan bahwa itu perlu untuk mengambil sesuatu yang drastis untuk "revolusi". Demi keselamatan revolusi. Pada hari-hari sebelum 7 Desember telah diadakan pertemuan untuk memilih siapa saja tokoh oposisi yang akan disingkirkan. Paul Bhagwandas bertanggung jawab atas penangkapan dan penahanan sejumlah orang oposisi yang ditangkap di Fort Zeelandia.'''