Pelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Pilang dalam Sejarah Melayu
Baris 9:
== Deskripsi ==
Di bagian barat Nusantara, ia merujuk ke perahu mirip [[kano]] yang besar dengan 1 tiang, yang dipasang dengan [[layar lug]] yang dibuat dari kain. Biasanya perahu ini terbuat dari kayu giam. H. Warington Smyth mencatat dimensi dari sebuah pilang: sekitar 42 kaki (12,8 m) panjangnya, lebar 5 kaki (1,52 m), kedalaman 2 kaki 3 inci (68,58 cm), dengan 1 kaki (30,48 cm) [[Lambung bebas minimum|lambung bebas]]. Kapasitasnya adalah sebesar 1 ''koyan'' (2,419 metrik ton). Tiang layarnya sendiri tingginya 40 kaki (12,19 m).<ref>{{Cite journal|last=Smyth|first=H. Warington|date=16 May 1902|title=Boats and Boat Building in the Malay Peninsula|url=|journal=The Journal of the Society of Arts|volume=50|pages=577}}</ref>{{Rp|580}}
 
Dalam [[Sejarah Melayu]], disebutkan dua pilang dengan ukurannya, yang satu panjangnya 8 depa (12,8–16 m), yang lain panjangnya 12 depa (19,2–24 m).<ref>Menurut ''Malay Annals''-nya John Leyden (terjemahan tahun 1821 dari Sejarah Melayu), pilang kedua memiliki panjang 15 depa (27,43 m). Lihat Leyden, John (1821). ''[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.83132/page/n3/mode/2up?q= Malay Annals]''. London: Printed for Longman, Hurst, Rees, Orme, and Brown. [https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.83132/page/n73/mode/2up?q= h. 57].</ref><ref>{{Cite journal |last=Brown |first=C.C. |date=October 1952 |title=The Malay Annals translated from Raffles MS 18 |url=https://archive.org/details/malay-annals-C.-C.-Brown/page/n1/mode/2up?q= |journal=Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society |volume=25 |issue=2&3 |pages=1-276}}</ref>{{Rp|36}}<ref>Kheng, Cheah Boon (1998). ''Sejarah Melayu The Malay Annals MS RAFFLES No. 18 Edisi Rumi Baru/New Romanised Edition''. Academic Art & Printing Services Sdn. Bhd.</ref>{{Rp|100}}
 
Di bagian timur Nusantara, namanya mengacu pada perahu cadik kecil mirip kano. Di pantai utara Sulawesi, pelang mengacu pada perahu nelayan bercadik. Pelang Sulawesi Utara panjangnya sekitar 6–8 m, lebar 1 m dan diawaki oleh 4–6 orang. Pelang ini dapat menyusuri daerah operasi 5–7 mil (8,05–11,27 km).<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Fmy7CgAAQBAJ&pg=PA104&lpg=PA104&dq=perahu+londe&source=bl&ots=0e6-ciEtV7&sig=ACfU3U22ivyizhy6DC24EXhTrJpTjPGAaQ&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiFk_Hro5XpAhUc6nMBHeO7CsA4ChDoATAAegQIChAB#v=onepage&q=perahu%20londe&f=false|title=Kearifan Tradisional Masyarakat Nelayan Kampung Batunderang Yang Berkaitan dengan Pemeliharaan Lingkungan Alam di Kabupaten Kepulauan Sangihe - Sulawesi Utara|date=2007-01-01|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|language=id}}</ref>{{Rp|104}} Maheranya (bagian dasar [[perahu kayu]]) tidak memiliki ketinggian yang cukup untuk digunakan sebagai perahu. Dengan demikian, maheranya berbentuk lunas kayu datar dengan sedikit kelengkungan. Untuk meningkatkan kelayakan laut, papan samping tambahan ditambahkan. Papan samping terbuat dari kayu triplek laut dengan beberapa konstruksi rangka dan balok samping sebagai penguat. Pelang modern Sulawesi Utara dilengkapi dengan mesin tempel. Mesin itu secara bertahap menggantikan layar pada 1970-an.<ref name=":0" />{{Rp|2, 5}}