Geopotensial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Konsep: Mengganti kalimat dan menambahkan rujukan. |
→Konsep: Memperbaiki kalimat dan menambahkan rujukan. |
||
Baris 13:
Sehubungan dengan tidak teraturnya persebaran massa di dalam bumi, geoid memiliki permukaan [[undulasi]] (ketinggian geoid) yang lembut. Hal tersebut dapat diperkirakan berdasarkan referensi ellipsoid (permukaan acuan dalam sistem koordinat geodetik). Dimana koordinat tersebut mengacu pada sistem koordinat World Geodetic System 1984 (WGS 84) yang dijadikan sebagai penentuan titik dalam ilmu [[geodesi]]. Parameter utama penggunaan referensi ellipsoid di dalam sistem koordinat WGS 84 tersebut di antaranya sumbu panjang (a), pegepengan (1/f), dan sumbu pendek (b). Referensi ellipsoid ini disebut ellipsoid geosentrik WGS 84.<ref>{{Cite journal|last=Marwadi|first=Marwadi|date=2018-12-05|title=Interkoneksi Fikih Hisab Rukyat dan Ilmu Geodesi|url=http://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/almanahij/article/view/1768|journal=Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam|language=en|volume=12|issue=2|pages=217–232|doi=10.24090/mnh.v12i2.1768|issn=2579-4167}}</ref>
Referensi ellipsoid lainnya, yaitu Geodetic Reference System 1980 (GRS80), adalah yang sering digunakan saat ini. Seseorang dapat membangun sebuah model yang disebut potensi normal, dimana itu adalah model geopotensial sederhana yang memiliki salah satu permukaan ekuipotensial dari referensi ellipsoid ini dan dijadikan sebagai potensi geoid sebenarnya. Sementara itu,
Dalam praktik terestrial, versi alternatif dari geopotensial yang digunakan disebut nomor geopotensial C, yang mana penghitungannya dimulai dari geoid ke atas.
|