Teknik [https://mufin.id/ sablon] pertama kali muncul dalam bentuk yang dikenali di [[Tiongkok]] selama era [[Dinasti Song]] (960–1279 M).<ref>{{cite journal|last1=Sheng|first1=Angela|title=Review: Why Ancient Silk Is Still Gold: Issues in Chinese Textile History|journal=Ars Orientalis|date=1999|volume=29|jstor=4629553}}</ref><ref name="screenweb.com">{{cite web |url=http://www.screenweb.com/content/historys-influence-screen-printings-future |title=History's Influence on Screen Printing's Future | ScreenWeb |publisher=screenweb.com |date=2006-05-04 |access-date=2012-11-15 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20130121150312/http://www.screenweb.com/content/historys-influence-screen-printings-future |archive-date=2013-01-21 }}</ref> Teknik sablon ini kemudian diadaptasi oleh negara-negara Asia lainnya seperti [[Jepang]], dan selanjutnya berkembang menggunakan metode yang lebih baru.
Sablon sebagian besar diperkenalkan ke [[Eropa Barat]] dari Asia sekitar akhir abad ke-18, tetapi kurang diminati di Eropa hingga jala sutra lebih tersedia untuk perdagangan dari timur dan penjualan produk sablon mulai menjamur.