Revisi per 19 Juni 2022 11.21 sunting WanaraLima (bicara \| kontrib) 1.730 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 9 Oktober 2022 22.15 sunting balikkan 103.105.33.108 (bicara) Penambahan informasi. Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Revisi selanjutnya →
Baris 1: {{rapikan}} '''Resep Obat''' (juga obat resep atau obat ~~resep~~keras) adalah obat farmasi yang secara hukum memerlukan resep medis untuk dibagikan. Sebaliknya, obat bebas dapat diperoleh tanpa resep dokter. Alasan untuk perbedaan ini dalam pengendalian zat adalah potensi ruang lingkup penyalahgunaan, dari penyalahgunaan obat-obatan ke praktek kedokteran tanpa lisensi dan tanpa pendidikan yang memadai. Yurisdiksi yang berbeda memiliki definisi yang berbeda tentang apa yang merupakan obat resep. Rx "(℞) sering digunakan sebagai bentuk singkat untuk obat resep di Amerika Utara - kontraksi dari kata Latin" resep "(bentuk imperatif" penerima ") yang berarti" minum ". [1] Obat resep sering dibagikan bersama dengan monograf (di Eropa, Leaflet Informasi Pasien atau PIL) yang memberikan informasi terperinci tentang obat. Baris 17: Di Amerika Serikat, Undang-Undang Makanan, Obat-Obatan, dan Kosmetik Federal mendefinisikan zat apa yang memerlukan resep untuk dikeluarkan oleh apotek. Pemerintah federal memberi wewenang kepada dokter (untuk spesialisasi apa pun), asisten dokter, praktisi perawat, dan perawat praktik lanjutan lainnya, dokter hewan, dokter gigi, dan dokter mata untuk meresepkan zat apa pun yang dikendalikan. Di Indonesia ciri dari obat khusus resep adalah lingkaran merah bergaris tepi hitam, juga dengan huruf K hitam di tengah lingkaran yang menandakan obat keras. == Referensi ==

Obat resep: Perbedaan antara revisi