Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jonoo27 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 64:
[[Berkas:Lutherstadt Wittenberg 09-2016 photo06.jpg|jmpl|kiri|Tesis-tesis Luther diukir di pintu [[Gereja Seluruh Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg]]. Inskripsi berbahasa Latin di atas menginformasikan bahwa pintu yang asli hancur karena api, dan bahwa, pada 1857, Raja [[Friedrich Wilhelm IV dari Prusia]] memerintahkan agar penggantinya dibuat.]]
 
Pada 1516, [[Johann Tetzel]], seorang [[frater]] [[Dominikan]] dan komisioner kepausan untuk [[indulgensi]], diutus ke Jerman oleh [[Gereja Katolik Roma]] untuk menjual indulgensi guna mengumpulkan uang dalam rangka membangun kembali [[Basilika Santo Petrus]] di [[Roma]].<ref>{{en}} "[[Johann Tetzel]]," ''Encyclopædia Britannica'', 2007: "</ref> Pengalaman Tetzel sebagai seorang pengkhotbah indulgensi, terutama antara tahun 1503 dan 1510, menyebabkan penunjukannya sebagai komisioner umum oleh [[Albertus dari Brandenburg|Albrecht von Brandenburg, Uskup Agung Mainz]], yang perlu memberikan kontribusi yang cukup besar guna pembangunan kembali [[Basilika Santo Petrus|Basilika St. Petrus]] di Roma kendati sangat berkewajiban untuk membayar kembali akumulasi manfaat yang besar yang telah ia terima. Sang uskup mendapat izin dari [[Paus Leo X]] untuk mengadakan penjualan suatu [[Indulgensi#Indulgensi penuh|indulgensi penuh]] (yakni penghapusan sepenuhnya hukuman temporal akibat dosa) yang khusus, separuh dari hasil yang didapat Albrecht diklaim untuk membayar biaya-biaya dari manfaat tersebut.
 
Pada 31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada uskupnya, [[Albertus dari Brandenburg|Albrecht von Brandenburg]], memprotes penjualan indulgensi. Ia melampirkan dalam suratnya satu salinan ''Perdebatan Martin Luther tentang Kuasa dan Kefektifan Indulgensi'' karyanya, yang kemudian dikenal sebagai ''[[95 Tesis]]''. Hans Hillerbrand menuliskan bahwa Luther tidak berniat untuk menentang Gereja, namun memandang perdebatannya sebagai suatu keberatan keilmuan terhadap praktik-praktik Gereja, dan karena itu nada penulisannya bersifat "mencari", bukan dogmatis.<ref name=HillerbrandIndulgences>{{en}} Hillerbrand, Hans J. "Martin Luther: Indulgences and salvation," ''Encyclopædia Britannica'', 2007.</ref> Hillerbrand menuliskan bahwa meski demikian terdapat suatu implikasi tantangan dalam sejumlah tesisnya, terutama dalam Tesis 86, yang menanyakan: "Mengapa paus, yang kekayaannya saat ini lebih besar daripada kekayaan [[Marcus Licinius Crassus|Crassus]] yang terkaya, membangun basilika St. Petrus dengan uang orang-orang percaya yang miskin dan bukan dengan uangnya sendiri?"<ref name=HillerbrandIndulgences/>
 
Luther berkeberatan dengan satu pernyataan yang dikaitkan dengan [[Johann Tetzel]] bahwa "Begitu koin dalam peti uang berdenting, jiwa dari purgatorium (juga dinyatakan sebagai 'ke surga') keluar."<ref>{{en}}{{la}} Thesis 55 of Tetzel's ''One Hundred and Six Theses''. These "Anti-theses" were a reply to Luther's ''Ninety-five Theses'' and were drawn up by Tetzel's friend and former Professor, [[Konrad Wimpina]]. Theses 55 & 56 (responding to Luther's 27th Theses) read: "For a soul to fly out, is for it to obtain the vision of God, which can be ''hindered by no interruption'', therefore he errs who says that the soul ''cannot fly out'' before the coin can jingle in the bottom of the chest." In, ''The reformation in Germany'', [[Henry Clay Vedder]], 1914, Macmillon Company, p. 405. [https://books.google.com/books?id=JQ4QAAAAIAAJ&pg=PA405] ''Animam purgatam evolare, est eam visione dei potiri, quod nulla potest intercapedine impediri. Quisquis ergo dicit, non citius posse animam volare, quam in fundo cistae denarius possit tinnire, errat''. In: ''D. Martini Lutheri, Opera Latina: Varii Argumenti'', 1865, Henricus Schmidt, ed., Heyder and Zimmer, [[Frankfurt|Frankfurt am Main]] & Erlangen, vol. 1, p. 300. ([[Print on demand]] edition: [[Nabu Press]], 2010, {{ISBN|1-142-40551-6}} {{ISBN|978-1-142-40551-9}}). [https://books.google.com/books?id=s633jfx_uEUC&pg=PA300] See also: {{Cite Catholic Encyclopedia|wstitle=Johann Tetzel}}</ref> Ia bersikeras bahwa, karena [[pengampunan]] dianugerahkan dari Allah semata, mereka yang mengklaim kalau indulgensi [[absolusi|membebaskan]] para pembeli dari semua hukuman dan menganugerahkan mereka [[keselamatan (agama)|keselamatan]] adalah keliru. Umat Kristen, menurutnya, tidak boleh kendur dalam mengikuti Kristus lantaran jaminan palsu semacam itu.