Bahasa Sunda Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
Baris 19:
 
== Klasifikasi dan kekerabatan ==
BahasaBersama dengan [[bahasa Sunda Majalengka]], bahasa Sunda dialek Indramayu digolongkan sebagai bagian dari [[bahasa Sunda Cirebon]] atau dialek Sunda Timur-Laut yang lingkup penggunaannya meliputi [[Kabupaten Cirebon]], [[Kota Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]], dan [[Kabupaten Majalengka]] yang sering diakronimkan sebagai Ciayumajakuning.''{{Sfnp|Abdurrachman|1985|pp=6}}''
 
Daerah penggunaan dialek Indramayu sendiri merupakan [[Enklave dan eksklave|enklave]] dari bahasa Sunda Cirebon karena letak persebarannya cukup jauh dari wilayah penggunaan bahasa Sunda Cirebon lainnya.''{{Sfnp|Abdurrachman|1985|pp=6-7}}'' Beberapa jenis kata pada dialek Indramayu ada yang menunjukkan persamaan dengan [[Bahasa Sunda Banten|bahasa Sunda di daerah Banten]].''{{Sfnp|Abdurrachman|1985|pp=7}}''
Baris 125:
# Fonem /a/ kadang-kadang direalisasikan menjadi /o/, seperti contohnya pada kata ''éta'' 'itu' menjadi ''éto'' (Alofon).
# Ada diftong /ée/, seperti dalam /kapbéeh/, /empéeng/.
# Diftong dalam bahasa Sunda baku /uy/ menjadi vokal /i/, seperti /tuluy/ menjadi /toli/.
# Setelah fonem vokal akhir, terdengar bunyi hamzah (ditandai dengan '), misalnya /ente'/
# Kosakata dalam bahasa Sunda baku yang disisipi dengan fonem vokal di suku kata awal berubah menjadi gugus konsonan, misalnya /salapan/ menjadi /slapan/, /ngalakon/ menjadi /nglakon/, /paréan/ menjadi /préan/, /carita/ menjadi /crita/, /sabaraha/ menjadi /sebraha/.
Baris 249:
|''suku/sikil''
|}
Berdasarkan tabel di atas, beberapa bidang [[makna]] [[Tubuh|anggota badan]] menunjukkan adanya variasi dalam dialek ''Sunda-Paréan''. Ada lima [[kosakata]] yang digunakan sebagai contoh, yaitu [[kepala]], [[leher]], [[Tubuh|badan]], [[tangan]], dan [[kaki]]. Glosarium /kepala/ tidak menunjukkan variasi dalam bentuk aspek fonologi, morfologi, atau leksikal, sedangkan glosarium /leher/ menunjukkan adanya bentuk-bentuk variasi bahasa berdasarkan aspek fonologi dan leksikal. Dalam aspek fonologi, /leher/ Glosarium memiliki beberapa varian bunyi, seperti /be'eng/, /beuheng/, /bieng/, dan /bengeng/. Jika glosarium /leher/ dilihat dari leksikalnya aspek, memiliki varian kosakata, yaitu /gulu/. Kemudian, glosarium /badan/ memiliki varian kata, yaitu /badan/ dan /awak/. Sementara itu, glosarium /tangan/ menunjukkan adanya variasi bahasa yang dilihat dari aspek fonologinya, yaitu /lengen/ dan /lengeun/, sedangkan glosarium /kaki/ menunjukkan variasi dari leksikalnya, yaitu /suku/ dan /sikil/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Pronomina dan Salam ====