Konten dihapus Konten ditambahkan
EEIHIAJK (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
EEIHIAJK (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Sebagai seseorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan [[penghasilan]] lebih banyak bila terus mencari penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/03/16/o44e4715-nadiem-makarim-pendiri-dan-ceo-gojek-indonesia-membangkitkan-gairah-usaha-tukang-ojek|title=Nadiem Makarim, Pendiri dan CEO Gojek Indonesia: Membangkitkan Gairah Usaha Tukang Ojek|newspaper=Republika Online|access-date=2018-10-03}}</ref>
 
Pada tanggal [[135 Oktober]] [[20102009]], Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan [[2014]], berkat popularitas [[Uber]] kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran [[investasi]]. Pada tanggal [[7 Januari]] [[2015]], Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis [[Android (sistem operasi)|Android]] dan [[iOS]] untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://id.techinasia.com/infografis-perjalanan-go-jek-dari-berdiri-hingga-unicorn|title=Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia|website=id.techinasia.com|language=en-US|access-date=2018-10-03}}</ref>
 
=== Pendanaan ===