Mustafa Kemal Atatürk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 63:
=== Konsolidasi politik ===
[[Berkas:Kemal Ataturk hat.png|200px|left]]
Mustafa Kemal menggunakan beberapa tahun berikutnya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di Turki dan melembagakan berbagai pembaruan politik, ekonomi dan sosial yang meluas. Pembaruan-pembaruan ini mengakibatkan oposisi di lingkungan [[Partai Rakyat Republikan (Turki)|Partai Rakyat Republikan]] ("Cumhuriyet Halk Fırkası" dalam bahasa Turki) yang didirikan oleh Mustafa Kemal pada 9 September 1923. Kemudian Mustafa Kemal memerintahkan Jenderal [[Kazım Karabekir]] untuk mendirikan Partai Republikan Progresif ("Terakkiperver Cumhuriyet Fırkası" dalam bahasa Turki) sebagai oposisi di Dewan Nasional Turki. Partai ini menentang [[sosialisme negara]] dari Partai Rakyat Republikan dan mengusulkan [[liberalisme]]. Tetapi setelah beberapa lama, partai ini diambil alih oleh orang-orang yang dianggap AtaturkAtatürk sebagai fundamentalis. Pada 1925, sebagian sebagai tanggap terhadap provokasi dari [[Syekh Said]], dikeluarkanlah Undang-undang untuk Mempertahankan Ketertiban, yang memberikan kekuasaan kepada AtaturkAtatürk untuk membubarkan kelompok-kelompok subversif. Partai Republikan Progresif dengan segera dibubarkan dengan undang-undang yang baru ini, suatu tindakan yang dianggapnya perlu untuk mempertahankan negara Turki. Namun, tindakan ini menyebabkan banyak orang Turki menjadi kecewa dengan AtaturkAtatürk, dan menganggapnya sebagai tindakan seorang [[diktator]].
 
Pada 11 Agustus 1930 Kemal memutuskan untuk sekali lagi mencoba gerakan demokrasi. Ia menuduh [[Ali Fethi Okyar]] mendirikan partai yang baru. Dalam suratnya kepada Ali Fethi Okyar, ia menekankan [[laisisme]]. Mulanya [[Partai Republik Liberal (Turki)|Partai Republik Liberal]] berhasil menang di seluruh negara. Tetapi sekali lagi partai oposisi menjadi terlalu kuat di dalam perlawanannya terhadap upaya pembaruan Atatürk, khususnya dalam hal peranan agama dalam kehidupan masyarakat. Akhirnya Ali Fethi Okyar menghapuskan partainya sendiri dan Kemal tidak pernah berhasil mendemokratiskan sistem parlementer. Ia kadang-kadang menghadapi pihak oposisi dengan keras dalam berusaha mencapai tujuan utamanya untuk mendemokratiskan Turki. Salah satu kritiknya yang tetap bertahan hingga sekarang ialah bahwa AtaturkAtatürk tidak mempromosikan demokrasi, namun sebagaimana dicatat oleh penulis biografinya, "Di antara kedua perang, demokrasi tidak dapat bertahan di banyak masyarakat yang lebih kaya dan yang lebih terdidik. Otoritarianisme AtaturkAtatürk yang dicerahkan meninggalkan ruangan yang memadai untuk kehidupan privat yang bebas. Di masa hidupnya, kita tidak dapat mengharapkan lebih banyak lagi."<ref> Andrew Mango, ''AtaturkAtatürk''. hlm. 536</ref>
 
=== Pembaruan kebudayaan ===