Kepulauan Riau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 84:
Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya [[Kesultanan Johor]], '''Sejarah Johor''' dimulai pada masa pemerintahan [[Kesultanan Malaka]]. Sebelumnya daerah Johor Dan Riau merupakan bagian dari [[Kesultanan Malaka]], kemudian [[Malaka]] jatuh akibat penaklukan [[Portugal|Portugis]] pada tahun [[1511]]. Berdasarkan [[Sulalatus Salatin]],<ref>{{Cite book|last=Ahmad|first=A Samad|date=2018|url=https://www.academia.edu/10233146/Sulalatus_Salatin_A_Samad_Ahmad|title=Pengantar sulalatus salatin|location=Melaka|publisher=Academia.edu|url-status=live}}</ref> setelah wafatnya Sultan Malaka, [[Sultan Mahmud Syah dari Malaka|Mahmud Syah]] tahun 1528 di [[Kampar]], [[Alauddin Syah dari Johor|Sultan Alauddin Syah]], salah seorang putra raja Malaka, menjadikan Johor sebagai pusat pemerintahannya dan kemudian dikenal sebagai '''Kesultanan Johor'''
Sebagai pewaris Malaka, Sultan Johor mewarisi wilayah [[Johor]], [[Pahang]], [[Selangor]], Riau sebagai wilayah kedaulatannya. Pengaruh perjanjian London tahun 1824 bekas wilayah Kesultanan Johor dibagi dua atas wilayah jajahan Inggris dan Belanda. Bagian Belanda menjadi [[Kesultanan Riau-Lingga|Kesultanan Riau Lingga]] Setelah kemerdekaan [[Indonesia]] dan [[Malaysia]], Johor kemudian menjadi salah satu negara bagian Malaysia pada tahun [[1963]]. Dan Kepulauan Riau menjadi Provinsi Riau digabung dengan Wilayah Bekas [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Kesultanan Siak Sri inderapura]].<ref>{{Cite news|last=Indonesia|first=Tim CNN|date=2021-07-23|title=Sejarah Kerajaan Siak Sri inderapura dan peninggalannya|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210716131829-31-668586/sejarah-kerajaan-siak-sri-indrapura-dan-peninggalannya/amp|work=CNN Indonesia|access-date=2022-06-25}}</ref>
''Masa Kesultanan Riau-Lingga''
Kesultanan Lingga atau [[Kesultanan Lingga|Kesultanan Riau-Lingga]]<ref>{{Cite web|last=Arman|first=Dedi|date=2014-06-08|title=Sejarah Kesultanan Riau-Lingga Kepulauan Riau|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/sejarah-kerajaan-riau-lingga-kepulauan-riau/|website=Kebudayaan.kemendikbud.go.id|access-date=2022-06-25}}</ref>adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah [[Kesultanan Johor]] atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Hindia Belanda atau Dikenal Juga [[Traktat London]], Pendirinya adalah [[Sultan Abdul Rahman Muazzam Sya|Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah]]. Wilayah [[Kesultanan Lingga|Kesultanan Riau-Lingga]] mencakup [[Kepulauan Riau|provinsi Kepulauan Riau]]. Pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga awalnya berada di Pulau Penyengat [[Kota Tanjungpinang|Tanjung Pinang]], tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan Riau-Lingga berakhir pada tanggal 3 Februari 1911<ref>{{Cite web|date=2014|title=Sejarah Kerajaan Riau-Lingga Kepulauan Riau|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/sejarah-kerajaan-riau-lingga-kepulauan-riau/|website=Kebudayaan.kemdikbud.go.id|access-date=2022-06-24}}</ref> dan menjadi kekuasaan sepenuhnya Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau
sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai [[Bahasa Indonesia]].<ref>{{Cite news|title=Menelusuri sejarah bahasa Indonesia|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/1135419/menelusuri-sejarah-bahasa-indonesia-tulisan-ii-dari-ii|work=Antaranews}}</ref>
|