Papua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Provinsi Papua Jatuh pada tanggal 27 Desember 1949 klo gak percaya cari digoogle Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
per BPA : ejaan : samudra meledakkan di atas | t=4'949 su=814 in=843 at=814 -- only 56 edits left of totally 871 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
||
Baris 13:
|image2=Traditional Method of Cooking.jpg
|image3=Membuat noken.jpg
|image4=Papeda, Kuah Kuning, Ikan Tude Bakar 2.jpg
|image5=Lesser Bird of Paradise.jpg
|image6=Pemahat Patung Asmat.jpg
Baris 29:
|nama ketua DPRD = [[Jhony Banua Rouw]]
|nama sekretaris daerah = [[M. Ridwan Rumasukun]]
|luas = 312224,37
|penduduk = 4303707
|tahun populasi= [[2020]]
Baris 56:
0981 - Biak |
0983 - Serui |
0984 - Nabire}}
0985 - Nabire
|dau = Rp. 2.625.302.515.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2020|accessdate=18 April 2021}}</ref>
Baris 100:
{{batas USBT
|utara = [[Samudera Pasifik]]
|selatan = [[
|timur = [[Papua Nugini]]
|barat = [[Provinsi Papua Barat]], [[Provinsi Maluku]]
Baris 176:
Pada tahun 1945, oleh Residen JP Van Eechoud dibentuklah sekolah Bestuur. Di sana ia menunjuk Atmoprasojo, mantan tahanan diguli, menjadi direktur sekolah Bestuur untuk mendidik kaum terpelajar Papua. Sementara itu Admoprasojo menggunakan posisinya untuk membujuk murid-muridnya bahwa [[pemerintah Belanda]] adalah [[penjajah]] dan upaya [[Pemerintah Belanda]] adalah upaya melanjutkan [[Penjajahan]] di [[Papua]] maka ia meminta kaum terpelajar harus ikuti kemerdekaan Indonesia. Beberapa murid yang setuju{{butuh rujukan}} melakukan pertemuan tertutup di Tobati, [[Jayapura|Hollandia]]. Untuk melawan upaya [[Dekolonisasi Papua]] oleh [[Pemerintah Belanda]] turut dibicarakan penggantian sebuah nama oleh Frans Kaisiepo selaku ketua panitia kemudian mengambil sebuah nama yaitu [[Irian]] dari sebuah mitos Manseren Koreri, sebuah legenda yang dikenal luas oleh masyarakat luas Biak, yaitu [[Irian]]. Nama itu dimanipulasi dari bahasa Biak Numfor, “Iri” artinya tanah, "an" artinya panas. Dengan demikian nama Irian artinya tanah panas. Pada perkembangan selanjutnya, setelah diselidiki ternyata terdapat beberapa pengertian yang sama di tempat seperti Serui dan Merauke. Dalam bahasa Serui, "Iri" artinya tanah, "an" artinya bangsa, jadi Irian artinya Tanah bangsa, sementara dalam bahasa Merauke, "Iri" artinya ditempatkan atau diangkat tinggi, "an" artinya bangsa, jadi Irian adalah bangsa yang diangkat tinggi. Pada perkembangan selanjutnya nama [[Irian]] menjadi akronim untuk [[Ikuti Republik Indonesia Anti Nederlands]] sebagai kampanye menentang [[Pemerintah Belanda]].<ref name="Wanggai 2008">{{cite thesis |last=Wanggai |first=Tony V.M. |date=2008 |title=Rekonstruksi Sejarah Islam di Tanah Papua |publisher=UIN Syarif Hidayatullah|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7292/1/Toni%20Victor%20M.%20Wanggai_Rekonstruksi%20Sejarah%20Umat%20Islam%20di%20Tanah%20Papua.pdf|access-date=2022-01-30|language=id}}</ref> Pada Desember 1945, direncanakan pemberontakan terhadap Belanda pada tanggal 25 Desember yang berpusat di Kampung Harapan, yang dipimpin Admoprasojo dan murid-muridnya beserta beberapa anggota KNIL, Batalyon Papua, dan mantan Heiho. Namun pemerintah Belanda mengetahui rencana setelah diberi tahu salah satu anggota Batalyon Papua. Otoritas Belanda memberi isu penyerangan kampung kristen akan dilakukan oleh anggota pemberontak yang beragama muslim, dan mengerahkan pasukan KNIL yang berpusat di Kloofkamp yang berjarak 40 km dari Kampung Harapan untuk mengepungnya pada tanggal 15 Desember. Kemudian menggunakan pasukan asal Rabaul, Papua Nugini, Belanda menangkap 250 calon pemberontak, dan menangkap Atmoprasojo, Corinus Krey, Marthen Indey dan Silas Papare sebagai pemimpin operasi untuk dibawa ke Hollandia.<ref name="Lumintang 1997">{{cite book |last1=Lumintang |first1=Onnie |last2=Haryono |first2=P. Suryo |last3=Gunawan |first3=Restu |last4=Nurhajarini |first4=Dwi Ratna |title=Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare |date=1997 |publisher=[[Ministry of Education and Culture (Indonesia)|Ministry of Education and Culture]] |location=Indonesia |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7607/1/BIOGRAFI%20PAHLAWAN%20NASIONAL%20MARTHIN%20INDEY%20DAN%20SILAS%20PAPARE.pdf |language=id|access-date=2022-02-10}}</ref>
Pada tanggal [[16 Juli]] [[1946]], [[Frans Kaisiepo]] yang dipilih untuk mewakili Nieuw Guinea hadir untuk konferensi di Malino-Ujung Pandang, sebelum pergi ke Malino pada 9 Juli 1946, atas saran Corinus Krey, Frans Kaisiepo bertemu dengan Admoprasojo di penjara Abepura, Hollandia yang difasilitasi oleh sipir Elly Uyo dan anggota batalyon papua, Johan Aer. Di pertemuan ini mereka setuju untuk menggunakan nama Irian.<ref name="Kemdikbud 1983 p.72-73">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|pages=72–73| access-date=2021-11-03}}</ref> Di Malino melalui pidatonya dalam penyiaran radio nasional, mengumumkan pergantian nama Papua dan Nieuw Guinea dengan nama Irian dan seharusnya masuk menjadi wilayah Indonesia, nama Irian adalah satu nama yang mengandung arti politik. Frans Kaisepo pernah mengatakan “Perubahan nama Papua menjadi Irian, kecuali mempunyai arti historis, juga mengandung semangat perjuangan: IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Di saat yang bersamaan pada tanggal 17 Juli 1946, Panggoncang Alam melancarkan pemberontakan untuk melepaskan Atmoprasojo dengan melucuti pasukan KNIL dan menyerang beberapa lokasi walau akhirnya gagal. Silas Papare dianggap memiliki andil dalam peristiwa tersebut diasingkan dari Hollandia ke Serui, dimana dia bertemu dengan Sam Ratulangi yang sudah lebih dahulu diasingkan disana. Selanjutnya PKII (Partai Kemerdekaan Indonesia Irian) didirikan oleh Papare di Serui bersama Alwi Rachman sebagai wakil, dan Sam Ratulangi sebagai penasihat. Komite Indonesia Merdeka (KIM) organisasi berasal di Melbourne mendirikan cabang Abepura pada Oktober 1946, dipimpin oleh Dr. J.A. Gerungan, yang setelah dipindahkan, dipimpin oleh Marthen Indey. Di Manokwari, Gerakan Merah Putih didirikan oleh Petrus Walebong dan Samuel Damianus Kawab<ref name="25 Tahun Trikora">{{cite book | title=25 tahun Trikora | website=Google Play Books | year=1988 | publisher=Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat | url=https://play.google.com/books/reader?id=650vAAAAMAAJ&pg=GBS.PR2&hl=en | language=rw | access-date=2021-11-01}}</ref>, gerakan ini kemudian menyebar ke Babo, Kokas, dan Sorong.<ref name="Irian Jaya (Indonesia) 1987 p. 9">{{cite book | author=Irian Jaya (Indonesia) | title=Irian Jaya, the Land of Challenges and Promises | publisher=Alpha Zenith | year=1987 | url=https://books.google.com/books?id=judyAAAAMAAJ | access-date=2021-11-01 | page=9}}</ref> Cabang KIM di Biak diubah menjadi Partai Indonesia Merdeka (PIM) oleh Lukas Rumkorem, sedangkan di Sorong, Perintis Kemerdekaan didirikan oleh Sangaji Malan.<ref name="Sulindo 2019">{{cite web | last=Sulindo | first=Redaksi | title=Meluruskan Sejarah (Bagian 3, Selesai) | website=Koran Sulindo | date=2019-11-24 | url=https://koransulindo.com/meluruskan-sejarah-bagian-3-selesai/ | access-date=2022-02-10}}</ref>
Para tanggal 17 Agustus 1947, para pekerja Nederlandsch Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij, mendirikan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang dipimpin Abraham Koromath. Pada tanggal 19 Maret 1948 terjadi pemberontakan terhadap Belanda di Biak yang dipimpin oleh Stevanus Yoseph dengan Petro Jandi, Terianus Simbiak, Honokh Rambrar, Petrus Kaiwai dan Hermanus Rumere. Para pemimpin pemberontakan ditangkap dan Petro Jandi dihukum mati, dan lainnya dipenjara.<ref name="Lumintang 2018 pp. 47–60">{{cite journal | last=Lumintang | first=Onie M. | title=THE RESISTANCE OF PEOPLE IN PAPUA (1945-1962) | journal=Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah | volume=10 | issue=2 | date=2018-07-27 | issn=2615-7993 | doi=10.17509/historia.v10i2.12221 | pages=47–60 | doi-broken-date=4 November 2021 | url=https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/view/12221 | access-date=2021-11-01}}</ref><ref name="Sulindo 2019">{{cite web | last=Sulindo | first=Redaksi | title=Meluruskan Sejarah (Bagian 3, Selesai) | website=Koran Sulindo | date=2019-11-24 | url=https://koransulindo.com/meluruskan-sejarah-bagian-3-selesai/ | access-date=2022-02-10}}</ref>
Baris 197:
Dalam Sidang Umum PBB 1969 Agenda Pembahasan Pelaksanaan [[PEPERA]] menjadi masalah sengit antara dua kubu dengan pembahasan menjadi tiga hari dari biasanya satu jam.{{butuh rujukan}} Kelompok Pan African yang terdiri dari Negara-negara Afrika dan Amerika dan Amerika Latin menolak dan menuntut Pelaksanaan Ulang dengan One Man One Vote bukan dengan cara Musyawarah Indonesia yang dipake dalam [[PEPERA]] sedangkan Negara-negara Asia mendukung Indonesia.{{butuh rujukan}}
Sidang diskor 1 Minggu dan Indonesia memperoleh dukungan 53%
Papua adalah bagian Negara Indonesia setelah dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun [[1969]].{{butuh rujukan}} Kemudian pada tanggal [[1 Maret]] [[1973]] sesuai dengan peraturan Nomor 5 tahun 1973 nama Irian Barat resmi diganti oleh [[Soeharto|Presiden Soeharto]] menjadi nama Irian Jaya.
Baris 292:
[[Berkas:Penari tifa papua.jpg|200px|jmpl|Penari Tifa Papua]]
Penduduk provinsi Papua terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dari 2.780.144 jiwa penduduk 2010, jumlah penduduk dari suku asli Papua sebanyak 2.121.436 jiwa (76,32%). Penduduk dari luar Papua terbanyak yaitu suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 233.145 jiwa (8,39%), kemudian asal [[Sulawesi]] 102.157 jiwa (3,67%), [[Suku Bugis|Bugis]] 88.679 jiwa (3,19%), asal [[Maluku]] 82.597 jiwa (2,97%), [[Suku Makassar|Makassar]] 41.239 jiwa (1,48%), asal [[Nusa Tenggara Timur|NTT]] 26.285 jiwa (0,95%), [[Suku Minahasa|Minahasa]] 21.394 jiwa (0,77%), [[Suku Batak|Batak]] 16.243 jiwa (0,58%), [[Suku Sunda|Sunda]] 13.376 jiwa (0,48%), [[Suku Madura|Madura]] 3.681 jiwa (0,13%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 3.405 jiwa (0,12%) dan lainnya 0,95%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf}}</ref>
Berikut ini merupakan komposisi suku bangsa di Papua menurut Sensus Penduduk 2010:<ref name="SUKU"/>
Baris 350:
| 10
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 13.376
| style="text-align: right;" | 0,48%
|-
|