Para teosof maupun para penganut berbagai ''Ajaran Mahaguru Termuliakan'' percaya bahwa Mahaguru Yesus menjalani [[Inisiasi (Teosofi)|inisiasi]] tingkat empat (''[[Inisiasi_Inisiasi (Teosofi)#Inisiasi_keempat_Inisiasi keempat ("penyaliban")|penyaliban]]'') ketika [[penyaliban|disalibkan]] di [[Yerusalem]]. Menurut Alice A. Bailey, bagi kebanyakan orang di tataran inisiasi keempat, penyaliban adalah lambang ujian keras kehidupan atas kemampuan menyangkal diri, tetapi bagi Yesus, penyaliban merupakan pengalaman yang sesungguhnya.<ref>Bailey, Alice A. ''Initiation, Human and Solar'' New York: 1922 Lucis Publishing Co. Halaman 89</ref>
== Kebangkitan ==
Baris 34:
== Kegiatan antara kebangkitan sampai kenaikan ==
Para teosof tradisional percaya bahwa jiwa Mahaguru Yesus dan jiwa Maitreya berpisah satu sama lain tepat sesudah [[Kenaikan Yesus|kenaikan Yesus]] (yang bagi Yesus hanyalah ke tingkat empat dan bukan ke tingkat lima dari jenjang inisiasi), dan tidak percaya bahwa Mahaguru Yesus pergi ke Kasmir. Mereka percaya bahwa Yesus langsung pergi ke Syambala untuk tinggal selama beberapa waktu dengan Yang Dipertuan Dunia, [[Sanat Kumara]], dan tidak lama kemudian menitis menjadi filsuf [[Apollonius dari Tyana|Apolonios dari Tyana]].<ref>Creme, Benjamin ''Maitreya's Mission--Volume III'' Amsterdam:1997 Share International Foundation Halaman 152</ref>
Berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan memiliki keyakinan bahwa saat [[Kenaikan Yesus|Yesus termuliakan]] pada hari ke-3 sesudah bangkit, raganya [[levitasi (paranormal)|melayang]] dari [[Yudea]] sampai ke [[Kashmir|Kasmir]].<ref name="Prophet Page 144"/>