== Pertempuran di Benteng Gunung Lawak 27 September 1859 ==
Selanjutnya Demang Lehman, Abdullah, Habib Shohibul Bahasyim, dan Pambakal UtunOton memusatkan kekuatannya di benteng pertahanan [[Gunung Lawak]] di Tanah Laut. Benteng itu terletak di atas bukit, di setiap sudut benteng dipersenjatai dengan meriam. Pertempuran memperebutkan benteng ini terjadi pada tanggal [[27 September]] [[1859]]. Dalam pertempuran yang sengit dan pasukan Demang Lehman mempertahankan benteng Gunung Lawak dengan gagah berani, akhirnya mengorbankan lebih dari 100 gugur dalam pertempuran ini. Belanda sangat bangga dengan kemenangannya ini sehingga dilukiskannya sebagai salah satu pertempuran yang indah pada tahun 1859. Kekalahan ini tidak melemahkan semangat pasukan Demang Lehman, sebab mereka yakin bahwa berperang melawan Belanda adalah perang sabil, dan mati dalam perang adalah mati syahid. Bahkan pasukan yang dipimpin [[Kolonel]] [[Augustus Johannes Andresen]] banyak korban dalam perjalanan naik perahu ketika menuju ke Banjarmasin, bahkan [[A.J. Andresen]] sendiri hampir tewas dalam serangan mendadak ini.