Sriwijaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru |
opini pribadi parah Tag: Menghilangkan referensi |
||
Baris 371:
Pada masa awal, [[Kerajaan Khmer]] merupakan daerah jajahan Sriwijaya. Banyak sejarawan mengklaim bahwa [[Chaiya]], di provinsi Surat Thani, [[Thailand]] Selatan, sebagai ibu kota kerajaan tersebut. Pengaruh Sriwijaya tampak pada bangunan [[pagoda]] Borom That yang bergaya Sriwijaya. Setelah kejatuhan Sriwijaya, Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) Chaiya, Thatong (Kanchanadit), dan Khirirat Nikhom.
Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan [[Dinasti Pala|Pala]] di [[Benggala]], pada [[prasasti Nalanda]] berangka 860 mencatat bahwa raja [[Balaputradewa]] mendedikasikan sebuah biara kepada [[Nalanda|Universitas Nalanda]]. Relasi dengan [[Dinasti Chola]] di selatan [[India]] juga cukup baik. Dari [[prasasti Leiden]] disebutkan raja Sriwijaya di ''Kataha'' [[Sri Mara-Vijayottunggawarman]] telah membangun sebuah [[vihara]] yang dinamakan dengan ''Vihara Culamanivarmma'', namun menjadi buruk setelah [[Rajendra Chola I]] naik tahta yang melakukan penyerangan pada abad ke-11. Kemudian hubungan ini kembali membaik pada masa [[Kulothunga Chola I]], di mana raja Sriwijaya di Kadaram mengirimkan utusan yang meminta dikeluarkannya pengumuman pembebasan cukai pada kawasan sekitar ''Vihara Culamanivarmma'' tersebut. Namun pada masa ini Sriwijaya dianggap telah menjadi bagian dari [[dinasti Chola]]. Kronik Tiongkok menyebutkan bahwa Kulothunga Chola I (''Ti-hua-ka-lo'') sebagai raja San-fo-ts'i, membantu perbaikan candi dekat Kanton pada tahun [[1079]]. Pada masa [[dinasti Song]] candi ini disebut dengan nama ''Tien Ching Kuan'', dan pada masa [[dinasti Yuan]] disebut dengan nama ''Yuan Miau Kwan''.<ref name="Muljana"/>
|