Kota Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, typos fixed: lembab → lembap, walikota → wali kota (2), - → – (7), Jl. → Jalan (21)
Baris 76:
 
=== Topografi ===
Kondisi Topografi Kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 - 20–2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 – 81 m di atas permukaan air laut.
# Ketinggian ≥ 25 m: [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]] dan [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]].
# Ketinggian 25 – 100 m: [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]], dan [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]].
Baris 98:
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada [[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan tingkat kelembaban yang tinggi yakni sebesar ±78%. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri atau perdagangan dan permukiman. Suhu udara harian diperkirakan berkisar antara 24 °C–33 °C. Oleh karena wilayahnya yang beriklim muson tropis, Kota Bekasi mengalami dua musim, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]].
 
Musim kemarau di Kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering berhembus sejak awal bulan [[Mei]] hingga bulan [[September]] dengan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan di kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah & lembablembap dan biasanya bertiup pada bulan [[November]] hingga bulan [[Maret]] dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan [[Januari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 300 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Bekasi berada pada angka 1600–2000 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan ≥130 hari hujan.
{{Bekasi weatherbox}}
 
Baris 129:
''"Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi [[Kabupaten Bekasi]]. Rakyat Bekasi tetap berdiri dibelakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia."'' Dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]] dan Desa Jatisampurna, Pondok Gede, yang sebelumnya masuk [[Jonggol, Bogor|Kawedanan Jonggol]], [[Kabupaten Bogor]]) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "''SWATANTRA WIBAWA MUKTI''".
 
Pada tahun 1960 Kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi (Jl.Jalan Ir H. Juanda, Kota Bekasi). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl.Jalan Ahmad Yani No.1, Kabupaten Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.<ref name="UU"/>
 
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikotawali kota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982-1988). Tahun 1988 WalikotaWali kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988-1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991-1997). Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kota Administratif, Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996.<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=14 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Pemerintahan ==
Baris 228:
|}
 
Ekonomi Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pada awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang Jl.Jalan Ir H. Juanda yang membujur sepanjang 3&nbsp;km dari alun-alun kota hingga [[Terminal Bekasi]]. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.
 
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl.Jalan Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mall serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga Jl.Jalan K.H. Noer Ali, [[Kranji, Bekasi Barat, Bekasi|Kranji]], dan Kota Harapan Indah.
 
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Bekasi kini memiliki banyak pusat perbelanjaan modern meliputi [[Grand Mall Bekasi]], [[Grand Galaxy Park]], [[Summarecon Mal Bekasi]], [[Grand Metropolitan Mall]]
Baris 304:
** {{rint|jakarta|l3}} [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]]
* [[Transjakarta]]
** B11: [[Summarecon Mal Bekasi]]-[[Tosari (Transjakarta)|Tosari]] (via Jl.Jalan Ahmad Yani)
** B12: Summarecon Mal Bekasi-[[Tanjung Priok (Transjakarta)|Tanjung Priok]] (via Jl.Jalan Ahmad Yani)
** B13: Summarecon Mal Bekasi-[[Terminal Blok M]] (via Jl.Jalan Ahmad Yani)
** B14: Summarecon Mal Bekasi-[[Stasiun LRT Setiabudi]] (via Jl.Jalan Ahmad Yani)
** B15: [[Jatibening, Pondok Gede, Bekasi|Jatibening]]-Terminal Blok M
** B16: Jatibening-Stasiun LRT Setiabudi
** B21: [[Terminal Bekasi]]-[[Grogol 2 (Transjakarta)|Grogol 2]] (via Jl.Jalan Ir. H. Juanda - Jl.Juanda–Jalan H. Mulyadi Joyomartono)
** B22: Terminal Bekasi-[[Juanda (Transjakarta)|Juanda]] (via Jl.Jalan Ir. H. Juanda - Jl.Juanda–Jalan H. Mulyadi Joyomartono)
** B23: Terminal Bekasi-[[Stasiun Manggarai]] (via Jl.Jalan Ir. H. Juanda - Jl.Juanda–Jalan H. Mulyadi Joyomartono)
** B24: Terminal Bekasi-[[Terminal Kalideres]] (via Jl.Jalan Ir. H. Juanda - Jl.Juanda–Jalan H. Mulyadi Joyomartono)
* Bus Bandara [[DAMRI]]
** Terminal Kayuringin-[[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] (via Jl.Jalan Ahmad Yani - Jl.Yani–Jalan K.H. Noer Ali)
** Terminal Bekasi-Bandara Internasional Soekarno-Hatta (via Jl.Jalan Ir. H. Juanda - Jl.Juanda–Jalan H. Mulyadi Joyomartono)
* Trans Patriot
* Mikrolet
Baris 323:
* Koperasi Wahana Kalpika
** T20: [[Terminal Pulo Gadung]]-[[Stasiun Kranji]]
 
* Angkutan Kota KOASI wilayah Kota Bekasi dan beberapa rute menghubungkan wilayah [[Kabupaten Bekasi]] menuju Terminal Bekasi.