Pertunjukan "''Lukah Gilo''" ini biasanya dipertunjukkan pada acara perkawinan atau acara-acara khusus untuk yang diadakan masyarakat Minangkabau setempat. Waktu pertunjukan umumnya dilakukan pada malam hari yang diyakini lebih mudah untuk memanggil makhluk halus.
== jawab dengan alat tulis yang diikat di bawah boneka tersebut.
== Cara memainkan ==
Biasanya permainan Jailangkung ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu dua orang yang memegang boneka jelangkung, dan pawang yang membaca mantra. Permainan ini kebanyakan dilakukan di tempat yang diyakini [[angker]] dan biasanya di waktu senja.
Seperti permainan ''Cay Lan Gong'' pendahulunya, permainan ini biasanya dimainkan secara beramai-ramai pada saat terang bulan, dan bila makhluk halus tersebut datang, makhluk tersebut akan memperkenalkan dirinya dan bercerita dengan menggunakan bantuan alat tulis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat beraneka ragam, seperti nama makhluk tersebut, tahun berapa meninggal dan penyebab meninggal, bahkan sering juga tentang peruntungan masa yang akan datang dan nomor keberuntungan dalam [[perjudian]].
Dalam perkembangannya, permainan ini menjadi cukup sederhana, dapat dilakukan cukup hanya dengan menggunakan [[jangka]] dengan gambar lingkaran lengkap dengan huruf abjad yang tergambar dalam kertas, dan dengan diiringi suatu [[mantra]] sederhana.
Permainan ini juga memiliki berbagai macam versi bahasa, mantra versi [[bahasa Indonesia]]nya adalah:
{{quote|
''Jelangkung jelangsat,''
''Di sini ada pesta,''
''Pesta kecil-kecilan,''
''Jelangkung jelangsat,''
''Datang tak dijemput,''
''Pulang tak diantar.''
''Jelangkung jelangsat,''
''Bolehkah kami pacaran?''
}}
Kata-kata tersebut diucapkan berkali-kali, dan setelah makhluk halus diyakini sudah masuk ke dalam boneka, maka pemain dapat bertanya apapun yang mereka mau. Pertanyaan tersebut akan dijawab dengan alat tulis yang diikat di bawah boneka tersebut.
== Mitos hantu ==
|