Kapal jung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
== Etimologi ==
[[Berkas:Hongkong-junk-circa-1880-photo-by-lai-afong.jpg|jmpl|Jung China disekitar Hong Kong, sekitar tahun 1880]]
Terdapat pandangan berbeda tentang apakah asal namanya itu dari dialek Tionghoa, atau dari kata Jawa. Kata ''jong'', ''jung'' atau ''junk'' dapat berasal dari kata Cina ''chuán'' ({{linktext|船}}, berarti perahu atau kapal).<ref name=":5">Coelho, P. (2002). Collins Compact Dictionary. HarperCollins.
Asal kata "''junk''" dalam bahasa Inggris, dapat ditelusuri ke kata Portugis "''junco''", yang diterjemahkan dari kata Arab j-n-k (جنك). Kata ini berasal dari fakta bahwa aksara Arab tidak dapat mewakili digraf "ng".<ref name=":7" />{{rp|37}} Kata itu dulunya digunakan untuk menunjukkan baik kapal Jawa / Melayu (''jong'') dan kapal Tiongkok (''chuán''), meskipun keduanya merupakan kapal yang sangat berbeda. Setelah hilangnya jong pada abad ke-17, makna kata "''junk''" (dan kata-kata serupa lainnya dalam bahasa Eropa), yang sampai saat itu digunakan sebagai transkripsi kata "''jong''" dalam bahasa Melayu dan Jawa, berubah artinya menjadi hanya merujuk kapal Tiongkok saja.<ref name=":7" />{{rp|222}}<ref>'The Vanishing Jong: Insular Southeast Asian Fleets in Trade and War (Fifteenth to Seventeenth Centuries)', in Anthony Reid (ed.), ''Southeast Asia in the Early Modern Era'' (Ithaca: Cornell University Press), 197-213.</ref>{{rp|204}}
Baris 19:
==== Abad ke-2 (dinasti Han) ====
[[Berkas:Situs civitatis Bantam et Navium Insulae Iauae delineatio.jpg|jmpl|Ilustrasi sebuah jong, kapal dagang besar pribumi Nusantara, masih ada sampai abad ke-17. Tampil dengan layar tanja khas orang Austronesia Asia Tenggara. Kapal-kapal seperti ini menjadi dasar kapal-kapal jung Cina Selatan.]]
Perkapalan laut China tidak ada sampai akhir dinasti Song,<ref name="Heng">{{cite journal |last1=Heng |first1=Derek |title=Ships, Shipwrecks, and Archaeological Recoveries as Sources of Southeast Asian History |journal=Oxford Research Encyclopedia of Asian History |date=2019 |pages=1-29 |doi=10.1093/acrefore/9780190277727.013.97 |url=https://www.academia.edu/38930786/Ships_Shipwrecks_and_Archaeological_Recoveries_as_Sources_of_Southeast_Asian_History_Ships_Shipwrecks_and_Archaeological_Recoveries_as_Sources_of_Southeast_Asian_History?email_work_card=title}}</ref>{{rp|7}} pada masa sebelum itu kapal mereka adalah kapal sungai.<ref name=":02">{{Cite book|last=L. Pham|first=Charlotte Minh-Hà|year=2012|title=Asian Shipbuilding Technology|location=Bangkok|publisher=UNESCO Bangkok Asia and Pacific Regional Bureau for Education|isbn=978-92-9223-413-3|pages=
Buku abad ke-3 berjudul "Hal-Hal Aneh dari Selatan" (南州異物志) oleh Wan Chen (萬震) menggambarkan salah satu kapal Nusantara ini mampu membawa 600–700 orang bersama dengan lebih dari 10.000 ''hu'' (斛) kargo (menurut berbagai interpretasi, berarti 250–1000 ton<ref name=":6" />{{Rp|275}}—600 ton bobot mati menurut Manguin).<ref name=":2" />{{rp|262}} Kapal yang besar lebih dari 50 meter panjangnya dan tingginya di atas air 5,2–7,8 meter. Bila dilihat dari atas kapal-kapal itu serupa galeri-galeri yang diatapi.<ref name=":112">{{Cite journal|last=Christie|first=Anthony|date=1957|title=An Obscure Passage from the "Periplus: ΚΟΛΑΝΔΙΟϕΩΝΤΑ ΤΑ ΜΕΓΙΣΤΑ"|url=|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London|volume=19|pages=345-353|via=JSTOR}}</ref>{{rp|347}} Dia menjelaskan desain layar kapal sebagai berikut:
|