Umie Aida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 27:
Nama Umie sering membintangi drama populer di TV. Salah satu yang paling populer adalah drama Hello with [[Mohamad Nasir bin Mohamad|M. Nasir]] dan [[Tiara Jacquelina]] pada tahun 1993. Pada tahun 1994, bakat Umie mulai menonjol ketika ia dinominasikan untuk Penghargaan Sri Angkasa untuk TV Wanita Terbaik Aktris dalam drama ''Rupawan''. Selanjutnya, Umie memberikan penampilan yang luar biasa dalam trilogi drama ''Selamat Hari Jadi Su'' di mana ia dinominasikan sebagai Aktris Layar Terbaik melalui sekuel kedua dari serial tersebut. Pada tahun 1995 Umie kembali ke layar perak melalui karakter Sharifah Hasnah dalam film musikal ''Jimi Asmara'' yang disutradarai oleh Eirma. Lewat peran pendukungnya di film tersebut, Umie masuk nominasi Pemeran Pembantu Wanita Populer di Berita Harian Popular Star Awards 1995. Umie juga mengharumkan nama di Indonesia lewat drama populer bersama aktor Slamet Rahardjo seperti ''Jodon'' dan ''Bukan Itu....Bukan Ini....''
Umie terlibat sebagai pemeran utama dalam film ''Emas Melayu'' atau judul internasionalnya ''
Umie mencapai puncak popularitasnya di penghujung tahun 1990-an lewat penampilan apiknya dalam drama ''Metafizik'' bersama aktor Ahmad Yatim dan Surah Terakhir disutradarai oleh Sidi Oraza. Drama ''Surah Terakhir'' memberinya piala Aktris Terbaik di Screen Award 1999. Pada 1999, Umie juga tampil dalam serial drama TV paling populer tahun itu, ''Romeo & Juliet'' bersama aktor/sutradara [[Ahmad Idham]]. Popularitas Umie tertolong dengan diproduksinya album solo studio pertama Umie yang mengambil namanya bersamaan dengan drama yang juga menjalani syuting di Inggris Raya. Album solo studio pertama Umie yang menampilkan hits seperti ''Kepadamu Kekasih'' dan ''Redup Kerinduan'' menambah pengaruhnya sebagai artis serba bisa. Dalam ajang Penghargaan Bintang Populer Berita Harian 1998/99, Umie dinobatkan sebagai pemenang Aktris TV Populer Wanita (ABPBH) mengalahkan aktor senior seperti Aida Khalida dan Haliza Misbun.
Baris 34:
Pada tahun 2000, Umie muncul sebagai aktris dengan koleksi box-office tertinggi melalui dua film aktingnya, ''Senario Lagi'' dan ''Letnan Adnan'' berhasil mengumpulkan total RM7,6 juta mengalahkan koleksi box-office film [[Erra Fazira]] yang hanya sebesar RM3,6 juta tahun itu. Padahal dari segi popularitas individu Erra berhasil mengalahkan Umie di ABPBH 2000 untuk kategori Aktris Film Populer Wanita (ABPBH). Di ajang yang sama Umie juga masuk nominasi lagi untuk kategori Aktris TV Wanita Populer namun kalah dari aktris [[Abby Abadi]]. Karier akting Umie sebagian besar didorong oleh kesuksesan yang seimbang di layar kaca, layar perak, seni suara, dan pementasan teater. Umie tampil dalam serial drama yang masih memegang rekor sebagai serial drama termahal di Malaysia, yakni ''Salam Taj Mahal'' dengan 32 episode. Umie juga menyanyikan lagu tema serial tersebut dengan judul yang mirip, lagu tersebut menjadi lagu pertamanya yang memenangkan Era Chart oleh Radio Era.fm dan memenangkan beberapa chart radio lainnya termasuk Muzik.fm sekitar bulan Agustus hingga September 2000.
Tak hanya itu, akting Umie di film-film box office-nya juga menarik perhatian juri Festival Film Malaysia saat Umie masuk nominasi kedua kategori akting, yakni Aktris Terbaik (FFM) lewat karakter Sophia Pakih Muda di ''Lt. Adnan'' sedangkan karakter penyanyi klub malam bernama Linda dalam ''Senario Lagi'' mendapatkan nominasi untuk kategori asisten. Meski kalah di kedua kategori tersebut, Umie menyembuhkan lukanya saat ia memenangkan penghargaan Aktris Terbaik di Screen Award 2000/2001 untuk drama ''Ayuni
Pada tahun 2002 dan 2003 Umie tampil di beberapa produksi TV populer seperti telefilm ''Rumah Di Tengah Sawah'', ''Tarantula'' serta serial drama terpanjang Umie, ''Dalam Hati Ada Cinta'' yang tayang 150 episode dalam 5 musim selama 4 tahun di Astro Ria. Pada tahun 2004 ia tampil dalam film ''Bintang Hati'' bersama aktris komedi [[Amy Mastura]].Namun, pada tahun 2004 popularitas Umie juga meningkat dengan popularitas sinetron ''Rindu Semakin Jauh'' yang ia perankan bersama Rosyam Nor, Eja dan Hairie Othman. Drama yang mengisi slot Samarinda ini melihat akting Umie sebagai antagonis mendapat reaksi positif. Drama tersebut juga melihat kolaborasi profesionalnya dengan mantan pacarnya (Hairie) setelah terakhir kali mereka dipasangkan dalam drama ''5 Hari Raya''. Umie mengukuhkan posisinya sebagai aktris berpengaruh ketika dia bekerja sama dengan Rosyam Nor dalam film ''Gangster'' 2005 yang mengumpulkan koleksi istirahat panggung tertinggi tahun ini. Meski begitu, filmnya yang lain tahun itu, ''Qaisy & Laila'', mendapat koleksi yang kurang menggembirakan. Film tentang sekelompok sukarelawan yang bertugas di kamp pengungsi perang Afghanistan ini mengusung tema yang berat. Namun, akting Umie diakui saat menerima nominasi keduanya di Festival Film Asia Pasifik yang berlangsung di Kuala Lumpur. Umie dinominasikan untuk kategori Pembantu Aktris Terbaik dan meninggal untuk aktris Indonesia, Rima Melati (Ungu Ungu). Umie selanjutnya muncul dalam film Afdlin Shauki ''Buli Balik'' pada 21 Januari 2006 bersama Afdlin, Hans Isaac dan Nasha Aziz. Setelah itu, ia kembali bekerja sama dengan Nasha dalam film horor ''Puaka Tebing Biru''. Saat memulai syuting film tersebut, Umie mengidap penyakit radang usus buntu yang memaksanya untuk mundur dari film tersebut. Namun, atas permintaan produser dan sutradara film, Osman Ali, pihak produksi film bersedia menunda syuting hingga Umie benar-benar pulih. Umie juga tampil di serial drama ''Aku, Dia & Cape Town'' di slot Samarinda. Drama yang difilmkan di Afrika Selatan ini menampilkan Umie berpasangan dengan Eizlan Yusof, Lisdawati dan Sheila Rusly.
Baris 49:
Pada tahun 2011 Umie tampil memerankan Lang, ibunda pendiri kerajaan Melayu [[Langkasuka]] dalam film epik terbaik sutradara [[Yusry bin Abdul Halim|Yusry Abdul Halim]] berjudul ''[[The Malay Chronicles: Bloodlines|Hikayat Merong Mahawangsa]]''. Meski tampil dalam adegan remake, akting Umie dianggap sebagai salah satu faktor yang menarik bagi film yang mengumpulkan RM 6,8 juta ini saat diputar di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Film ini kemudian diputar dan didistribusikan di 13 negara di seluruh dunia. Ia kemudian kembali bekerja dengan Kabir Bhatia sebagai pemeran utama dalam film epik pendudukan Jepang berjudul ''[[Sembunyi: Amukan Azazil]]'' bersama [[Diana Danielle]] dan Remy Ishak. Memang film ini sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar Umie, apalagi genre epic sangat identik dengan Umie. Ia pun kembali ke Istana Budaya ketika kembali berperan sebagai ibunda Harun, kali ini melalui adaptasi teatrikal novel karya Khadijah Hashim tahun 1968 berjudul ''Badai Semalam''. Menariknya, ia bekerja sama dengan teman baiknya sendiri Erra Fazira sebagai menantu dan menantu dan mereka berdua melalui Frensis Production bekerja sama dengan produser Ziela Jalil sebagai co-produser. Sebelumnya sebelum teater, Umie dan Erra bekerja sama dalam drama TV komedi ''Mak OK Jer!'' disutradarai oleh [[Michael Ang]] untuk siaran Aidilfitri 2011.
Screen Awards 2011 melihat Umie menduduki puncak kategori Aktris Terbaik (Drama) melalui drama ''Airmata Nur Salina'' mengalahkan penampilan hebat Erra dalam drama Sanggul Beracun. Ini adalah kemenangan kategori yang sama untuk ketiga kalinya di ASK. Menyusul pada tahun 2012, Umie memperlambat radar seninya ketika ia hanya fokus pada serial drama ''Waris'' yang merupakan lanjutan dari drama ''Kekasihku Seru'' yang diputar pada tahun 2008. Artinya, Umie kembali menjelma menjadi karakter Mas Suri di layar kaca. Pada tahun 2011, Umie bersama dengan sesama seniman seperti Ziela Jalil dan Erra Fazira mendirikan perusahaan produksi teater Frensis Sdn Bhd dimana mereka memproduksi teater skala besar seperti ''Badai Semalam'' (2011) dan ''Bahayanya Wanita'' (2012). Selain itu, ia juga tak lupa tampil di beberapa sinetron seperti
Sebagai catatan, sebutan untuk Umie Aida adalah Datin Umie Aida dan bukan Datin Paduka Umie Aida seperti yang sering diberitakan media. Gelar Datin Paduka adalah gelar yang dianugerahkan oleh DYMM Sultan Selangor untuk wanita (misalnya: Datin Paduka Shuhaimi Baba) sedangkan Datuk Paduka adalah untuk individu pria. Karena Umie meminjam gelar suaminya, Datuk Paduka, gelar untuk Umie tidak bisa disebut Datin Paduka, melainkan Datin saja kecuali Umie menerima gelar kehormatan dari Sultan Selangor yang menyandang gelar Datin Paduka.
Baris 62:
Beberapa pihak jelas tidak senang dengan pilihan gaun pengantin Umie yang dibuat khusus oleh desainer Jovian Mandagie. Gaun pengantin yang memperlihatkan bahu dan dada itu dikritik habis-habisan karena tidak sesuai dengan status Umie yang baru saja menggelar akad nikah di Mekkah. Setelah membangun rumah tangga, Umie menjadi lebih selektif dalam karirnya karena ingin fokus pada rumah tangganya bersama Khairuddin dan anak-anaknya Daniel dan Dzul serta dua anak tiri (hasil pernikahan Khairuddin sebelumnya). Pada Juni 2019, Umie dan Khairuddin memutuskan untuk mengasuh anak angkat lainnya, seorang bayi perempuan bernama Nur Aisha <ref>https://www.sinarharian.com.my/article/36325/HIBURAN/Anak-angkat-perempuan-Umie-Aida-anggap-rezeki-tidak-ternilai</ref>.
Di penghujung tahun 2013, Umie membayangkan keinginannya untuk pensiun dari dunia akting setelah terlibat kontroversi atas pergolakan pernikahannya. Namun menjelang bulan Ramadhan 2014, ia dan suaminya terlihat kembali bersama. Umie juga mulai
==Cabang lain==
|