Prasasti Hujung Langit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki ketikan
Memperbaiki ketikan
Baris 1:
'''Prasasti Hujung Langit''' adalah sebuah [[prasasti]] batu yang ditemukan di desa Hakha Kuning peninggalan dari [[Sriwijaya|keratuan sriwijaya]], Kecamatan Balik Bukit [[Kabupaten Lampung Barat]], [[Indonesia]]. Aksara yang digunakan di prasasti ini adalah [[Aksara Pallawa]] dengan [[Bahasa Melayu Kuno]].<ref>De Casparis, J.G., ''[http://books.google.co.id/books?id=O8w3AAAAIAAJ&pg=PA24&lpg=PA24&dq=Hujung+Langit+inscription&source=bl&ots=hm-JCyfHsp&sig=4YlT7PABBJg6wcxbf2lChWKz5w4&hl=id&ei=hJRKTdj-BMq4rAfNh-mkDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5&ved=0CCwQ6AEwBA#v=onepage&q=Hujung%20Langit%20inscription&f=false Indonesian Chronology]'', hlm. 24, E.J. Brill, Leiden/Koln, 1978. ISBN 90-04-05752-8. Diakses 3 Februari 2001.</ref> Tulisan pada prasasti ini sudah sangat aus, namun masih teridentifikasi angka tahunnya 919 Saka atau 997 Masehi. Isi [[prasasti]] diperkirakan merupakan pemberian tanah sima, supaya dipergunakan untuk pemeliharaan bangunan suci. Prasasti tersebut menggunakan huruf [[Kawi]] varian Sumatera Kuno dan Bahasa Melayu Kuno.Terdapat goresan membentuk pisau belati. Pisau belati tersebut digambarkan terhunus dengan mata belati menghadap ke arah Timur. Penetapan suatu daerah menjadi sima tentunya dengan alasan bahwa di tempat tersebut terdapat suatu bangunan suci. Hal ini mengindikasikan sesuatu peristiwa penting terjadi disana.
 
Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa ialah Raja pada zaman sidang saleh kuno di Hara Kuning abad ke-9 hingga mendekati abad ke-13 kemudian ditaklukkan oleh sidang saleh (paksi Pak), paksi pak kuno ditaklukkan kemudian berdirilah kerajaan Islam. Se-zaman dengan eraJaman keemasan peradaban islam dengan salah satu tokoh insinyur Sipil Al-Farghani dan Aljazari. Kepaksian didalam konotasi istilah sekarang adalah Kerajaan<ref>https://rasindonews.wordpress.com/2022/04/17/haji-yuwa-rajya-punku-syri-haridewa-tokoh-yang-tersebutkan-dalam-prasasti-hujung-langit/</ref>.
 
Fakta artefak prasasti hujung langit paksi pak pra [[Islam]] adalah Kerajaan yang eksistensinya kokoh berdiri di tanah [[Lampung]] seiring dengan datangnya Islam oleh para Mujahid dari Samudra Pasai yang telah melakukan mustatin syi'ar Islam di [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar]]. Penabalan 4 khalifah bertahta di atas puncak [[gunung pesagi]] pada tanggal 29 Rajjab 688 Hujarat Rasulullah SAW dengan simbol bendera peperangan AL-LIWA ditancapkan di Hakha Kuning. Tempat di tancapkan nya AL LIWA tersebut bernama [[Liwa]]. Sebutan PUNKU hingga saat ini dipertahankan serta di pergunakan sebagai rujukan kebangsawanan Raja sang Sultan yang bertahta di kepaksian seorang laki-laki keturunan lurus tak terputus tertua dari garis ratu dari para penakluk yang bertahta di kepaksian. Struktur organisasi adat di dalam kepaksian ini mencakup sejarah terutama sejarah penaklukan yang Istana pusat pemerintahan [[Adat]] nya masih berdiri kokoh hingga sekarang. Di Hanibung terdapat [[Situs Batu Brak]] peninggalan dari sang sultan bertahta pada jaman Awal Perjuangan syiar Islam, zaman sebelumnya tempat ini diyakini menjadi lokasi diadakannya tempat upacara pengorbanan di masa lalu.