Ānanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Catatan: Peran dan karakter
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 152:
 
Tradisi menyatakan bahwa Konsili Pertama berlangsung selama tujuh bulan.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Council, 1st}} Namun, para sarjana meragukan apakah seluruh kanon benar-benar dibacakan selama Konsili Pertama,{{sfn |Harvey |2013 |page=88}} karena teks-teks awal berisi kisah-kisah yang berbeda tentang subjek-subjek penting seperti meditasi.<ref>{{cite book |last1=Gombrich |first1=Richard |author-link1=Richard Gombrich |title=How Buddhism Began: The Conditioned Genesis of the Early Teachings |date=2006 |publisher=Routledge |isbn=978-0-415-37123-0 |pages=96{{en dash}}7 |edition=2nd}}</ref> Mungkin, meskipun demikian, versi-versi awal dibacakan dari apa yang sekarang dikenal sebagai ''Vinaya-piṭaka'' dan ''Sutta-piṭaka''.{{sfn |Hirakawa |1993 |p=69}} Namun demikian, banyak sarjana, dari akhir abad ke-19 dan seterusnya, telah menganggap historisitas Konsili Pertama tidak mungkin. Beberapa sarjana, seperti orientalis Louis de La Vallée-Poussin dan D.P. Minayef, berpikir pasti ada pertemuan setelah kematian Sang Buddha, tetapi hanya mempertimbangkan karakter utama dan beberapa peristiwa sebelum atau sesudah Konsili Pertama sejarah.{{sfn |Prebish |2005 |page=226}}{{sfn |Mukherjee |1994 |pp=453}} Sarjana lain, seperti Bareau dan Indolog Hermann Oldenberg, menganggap mungkin bahwa catatan Konsili Pertama ditulis setelah Konsili Kedua, dan berdasarkan yang Kedua, karena tidak ada masalah besar yang harus dipecahkan setelah kematian Sang Buddha, atau kebutuhan lain untuk mengatur Dewan Pertama.{{sfn |Prebish |2005 |page=231}}{{sfn |Mukherjee |1994 |pp=454{{en dash}}6}} Banyak materi di akun, dan terlebih lagi di akun selanjutnya yang lebih berkembang, berurusan dengan Ānanda sebagai perantara yang tidak ternoda yang meneruskan ajaran Buddha yang sah.{{sfn |MacQueen |2005|pp=314{{en dash}}5}} Di sisi lain, arkeolog Louis Finot, Indolog E. E. Obermiller dan sampai batas tertentu Indolog Nalinaksha Dutt berpendapat bahwa Konsili Pertama adalah otentik, karena korespondensi antara teks Pāli dan tradisi Sanskerta.{{sfn |Mukherjee |1994 |p=457}} Indolog Richard Gombrich, mengikuti argumen Bhikkhu Sujato dan Bhikkhu Brahmali, menyatakan bahwa "masuk akal untuk percaya ... bahwa sebagian besar Kitab Pāli memang melestarikan bagi kita ''Buddha-vacana'', 'kata-kata Sang Buddha', ditransmisikan kepada kita melalui muridnya Ānanda dan Konsili Pertama".{{sfn |Gombrich |2018 |p=73}}
 
=== Peran dan karakter ===
 
{{Quote box
| title = Pelayan
| quote = "Dia melayani Sang Buddha mengikutinya ke mana-mana seperti bayangan, membawakannya kayu gigi dan air, mencuci kakinya, menggosok tubuhnya, membersihkan selnya dan memenuhi semua tugasnya dengan sangat hati-hati. Pada siang hari, dia siap mencegah keinginan sekecil apa pun dari Sang Buddha. Pada malam hari, dengan tongkat dan obor di tangan, dia pergi sembilan kali mengelilingi sel Buddha dan tidak pernah meletakkannya karena dia akan tertidur dan gagal menjawab panggilan ke Sang Buddha."
| source = ''Manorathapūranī''{{sfn |Findly |2003 |pp=376{{en dash}}7}}
| align = right
| width = 50%
| salign = right
| author = diterjemahkan oleh Ellison Banks Findly
}}
 
Ānanda diakui sebagai salah satu murid terpenting Sang Buddha.<ref>{{cite encyclopedia |last1=Kinnard |first1=Jacob |editor1-last=Riggs |editor1-first=Thomas |encyclopedia= Worldmark Encyclopedia of Religious Practices |date=2006 |publisher=Thomson Gale |title=Buddhism |isbn=0-7876-6612-2 |page=62 |url= http://1.droppdf.com/files/UTrS6/encyclopedia-of-religious-practices-vol1.pdf |archive-url= https://web.archive.org/web/20180911191613/http://1.droppdf.com/files/UTrS6/encyclopedia-of-religious-practices-vol1.pdf |archive-date= 11 September 2018 |url-status=live}}</ref> Dalam daftar siswa yang diberikan dalam ''Aṅguttara Nikāya''{{refn |group=note |Page i. xiv.}} dan ''Saṃyutta Nikāya'', masing-masing siswa dinyatakan sebagai yang terdepan dalam beberapa kualitas. Ānanda disebutkan lebih sering daripada siswa lainnya: ia disebut paling terkemuka dalam perilaku, dalam perhatian kepada orang lain, dalam kekuatan ingatan, dalam pengetahuan dan dalam keteguhan hati.<ref name="Sarao" /><ref name="EB1911" /><ref>{{cite book |last1=Mun-keat |first1=Choong |title=The Fundamental Teachings of Early Buddhism: A Comparative Study Based on the Sūtrāṅga Portion of the Pāli Saṃyutta-Nikāya and the Chinese Saṃyuktāgama |date=2000 |publisher=Harrassowitz |isbn=3-447-04232-X |page=142 |url=https://ahandfulofleaves.files.wordpress.com/2011/11/the-fundamental-teachings-of-early-buddhism_choong-mun-keat.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20121023055800/http://ahandfulofleaves.files.wordpress.com/2011/11/the-fundamental-teachings-of-early-buddhism_choong-mun-keat.pdf |archive-date=23 October 2012 |url-status=live}}</ref> Ānanda adalah subjek khotbah pujian yang disampaikan oleh Sang Buddha tepat sebelum kematian Sang Buddha, seperti yang dijelaskan dalam ''Mahāparinibbāna Sutta'':{{refn |group=note |DN 16.}} ini adalah khotbah tentang seorang pria yang baik hati, tidak egois, populer, dan bijaksana terhadap orang lain.<ref name="EB1911">{{EB1911|inline=y|wstitle=Ānanda|volume=1|page=913|first=Thomas William|last=Rhys Davids}}</ref> Dalam teks-teks ia digambarkan sebagai orang yang welas asih dalam hubungannya dengan umat awam, welas asih yang ia pelajari dari Sang Buddha.{{sfn |Findly |2003 |p=395}} Sang Buddha menyampaikan bahwa baik biksu maupun umat awam senang melihat Ānanda, dan senang mendengarnya melafalkan dan mengajarkan ajaran Buddha.{{sfn |Hansen |2008 |page=51}}{{sfn |Findly |2003 |p=378}} Selain itu, Ānanda dikenal karena keterampilan organisasinya, membantu Sang Buddha dengan tugas-tugas seperti sekretaris.<ref name="Pasadika">{{cite encyclopedia |first=Bhikkhu |last=Pāsādika |editor1-last=Buswell|editor1-first=Robert E.|title=Ānanda|encyclopedia=Encyclopedia of Buddhism|date=2004|publisher=Macmillan Reference USA, Thomson Gale |isbn=0-02-865719-5|url=http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20150912051354/http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf |archive-date=12 September 2015 |url-status=live |volume=1 |page=17}}</ref> Dalam banyak hal, Ānanda tidak hanya melayani kebutuhan pribadi Sang Buddha, tetapi juga kebutuhan institut ''saṅgha'' yang masih muda dan berkembang.{{sfn |Findly |2003 |p=370}}
 
Apalagi karena kemampuannya mengingat banyak ajaran Sang Buddha, dia digambarkan sebagai yang terdepan dalam "setelah banyak mendengar" ({{lang-pi|bahussuta|italic=yes |link=no}}, {{lang-sa|bahuśruta|italic=yes |link=no}}, {{Lang-zh|p=Duowen Diyi}}).{{sfn |Findly |2003 |page=375}}{{sfn |Buswell |Lopez |2013}} Ānanda dikenal karena ingatannya yang luar biasa, yang penting dalam membantunya mengingat ajaran Buddha. Dia juga mengajar murid-murid lain untuk menghafal doktrin Buddhis. Karena alasan ini, Ānanda dikenal sebagai "Bendahara Dhamma" ({{lang-pi |Dhamma-bhaṇḍāgārika|italic=yes |link=no}}, {{lang-sa |Dharma-bhaṇḍāgārika|italic=yes |link=no}}),<ref name="Sarao" />{{sfn |Filigenzi |2006 |p=271}} ''Dhamma'' ({{lang-sa|Dharma|link=no |italic=yes}}) mengacu pada ajaran Buddha.<ref name="Bodhi" /> Menjadi orang yang telah menemani Sang Buddha sepanjang sebagian besar hidupnya, Ānanda dalam banyak hal merupakan ingatan hidup Sang Buddha, yang tanpanya ''saṅgha'' akan jauh lebih buruk.{{sfn |Filigenzi |2006 |page=271}} Selain kemampuan ingatannya, Ānanda juga menonjol dalam hal itu, sebagai sepupu Sang Buddha, ia berani mengajukan pertanyaan langsung kepada Sang Buddha. Misalnya, setelah kematian Mahāvira dan konflik-konflik berikutnya yang digambarkan di antara komunitas Jain, Ānanda bertanya kepada Sang Buddha bagaimana masalah seperti itu dapat dicegah setelah kematian Sang Buddha.{{sfn |Clasquin |2013 |page=7}}{{sfn |Gethin |2001 |page=232}}{{refn |group=note |The Buddha responded with a discussion of the role of a teacher, a student and the teaching, and concluded that he himself had proclaimed his teaching well. He continued that disputes about monastic discipline were not so much a problem, but disputes about "the path and the way" were.{{sfn |Gethin |2001 |pages=232{{en dash}}4}}}} Namun, Findly berpendapat bahwa tugas Ānanda untuk menghafal ajaran Buddha secara akurat dan tanpa distorsi, adalah "baik hadiah maupun beban". Ānanda dapat mengingat banyak khotbah kata demi kata, tetapi ini juga berjalan seiring dengan kebiasaan untuk tidak merenungkan ajaran-ajaran itu, takut bahwa refleksi mungkin mendistorsi ajaran saat dia mendengarnya.{{sfn |Findly |2003 |pages=375{{en dash}}6}} Pada beberapa kesempatan, Ānanda diperingatkan oleh murid-murid lain bahwa ia harus menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berbicara dengan umat awam, dan lebih banyak waktu untuk berlatih sendiri. Meskipun Ānanda secara teratur berlatih meditasi selama berjam-jam, ia kurang berpengalaman dalam konsentrasi meditatif dibandingkan murid-murid terkemuka lainnya.{{sfn |Findly |2003 |pp=372, 390{{en dash}}1}} Dengan demikian, penilaian karakter Ānanda tergantung pada apakah seseorang menilai pencapaiannya sebagai seorang bhikkhu atau pencapaiannya sebagai seorang pelayan, dan orang yang menghafal khotbah.{{sfn |Findly |2003 |pages=375{{en dash}}6}}
 
[[Berkas:039 Ananda (25595327227).jpg|left|thumb |Relief Ānanda di Jawa Timur, digambarkan sedang menangis |alt=Biksu di hutan menggosok matanya. |upright=1.2]]
 
Dari sudut pandang sastra dan pedagogis, Ānanda sering berfungsi sebagai semacam foil dalam teks, menjadi murid yang belum tercerahkan yang menghadiri seorang Buddha yang tercerahkan.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}<ref>{{cite book |last1=Swearer |first1=Donald K. |title=The Buddhist World of Southeast Asia |date=1995 |publisher=SUNY Press |isbn=978-0-7914-2459-9 |page=209 |url=https://books.google.com/books?id=kFBR2cMDD8sC}}</ref> Karena orang yang biasa-biasa saja dapat mengidentifikasikan diri dengan Ānanda, Sang Buddha melalui Ānanda dapat menyampaikan ajarannya kepada massa dengan mudah.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}{{sfn |Findly |2003 |p=379}} Karakter Ānanda dalam banyak hal bertentangan dengan karakter Buddha: tidak tercerahkan dan seseorang yang melakukan kesalahan. Namun, pada saat yang sama, ia sepenuhnya mengabdikan diri untuk melayani Sang Buddha.{{sfn |Filigenzi |2006 |pages=270{{en dash}}1}} Sang Buddha digambarkan dalam teks-teks awal sebagai ayah dan guru bagi Ānanda, tegas tetapi penuh kasih. Ānanda sangat sayang dan terikat pada Sang Buddha, rela memberikan hidupnya untuknya.{{sfn |Findly |2003 |page=375}} Dia berduka atas kematian Buddha dan Sāriputta, yang dengannya dia menikmati persahabatan yang erat: dalam kedua kasus itu Ānanda sangat terkejut.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=533}} Keyakinan Ānanda pada Buddha, bagaimanapun, lebih merupakan keyakinan pada seseorang, terutama pribadi Sang Buddha, sebagai lawan dari keyakinan pada ajaran Buddha. Ini adalah pola yang muncul kembali dalam kisah-kisah yang mengarah pada pelanggaran yang dituduhkan oleh Ānanda selama Konsili Pertama.{{sfn |Findly |1992 |pp=261{{en dash}}3}} Selain itu, kelemahan Ānanda yang dijelaskan dalam teks-teks adalah bahwa ia terkadang lamban dan kurang perhatian, yang menjadi nyata karena perannya sebagai pelayan Sang Buddha: ini melibatkan hal-hal kecil seperti deportasi, tetapi juga hal-hal yang lebih penting, seperti menahbiskan seorang pria tanpa masa depan sebagai murid, atau mengganggu Buddha pada waktu yang salah.{{sfn |Findly |2003 |pp=378{{en dash}}9}} Misalnya, suatu kali Mahākassapa menghukum Ānanda dengan kata-kata yang keras, mengkritik fakta bahwa Ānanda bepergian dengan banyak biksu muda yang tampaknya tidak terlatih dan yang telah membangun reputasi buruk.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}} Dalam episode lain yang dijelaskan dalam teks Sarvāstivāda, Ānanda adalah satu-satunya siswa yang bersedia mengajarkan kekuatan batin kepada Devadatta, yang kemudian akan menggunakan ini dalam upaya untuk menghancurkan Sang Buddha. Akan tetapi, menurut sebuah teks Mahīśāsaka, ketika Devadatta telah berbalik melawan Sang Buddha, Ānanda tidak dibujuk olehnya, dan memberikan suara menentangnya dalam sebuah pertemuan formal.<ref>{{cite journal |last1=Bareau |first1=André |title=Les agissements de Devadatta selon les chapitres relatifs au schisme dans les divers Vinayapitaka |language=fr |journal=Bulletin de l'École française d'Extrême-Orient |date=1991 |volume=78 |issue=1 |pages=92, 94{{en dash}}5, 107, 109{{en dash}}10 |doi=10.3406/befeo.1991.1769 }}</ref> Pertumbuhan spiritual Ānanda yang terlambat banyak dibahas dalam teks-teks Buddhis, dan kesimpulan umum adalah bahwa Ānanda lebih lambat dari murid lainnya karena keterikatan duniawinya dan keterikatannya pada pribadi Sang Buddha, keduanya berakar pada karya mediasinya antara Sang Buddha dan komunitas awam.{{sfn |Findly |2003 |p=373}}
 
== Warisan ==