Suku Dayak Bahau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~ref
Baris 8:
Suku Dayak Bahau memiliki kebiasaan memanjangkan telinga menggunakan [[Anting-anting|Hisang]]. Masing-masing anting akan digunakan ketika wanita berumur 5 tahun dan ketika umur bertambah maka anting pun bertambah, baik ukuran maupun jumlah. Suku Dayak Bahau lebih memilih menggunakan anting perak. Tradisi memanjangkan telinga ini merupakan simbol kecantikan perempuan Dayak.<ref>{{Cite journal|last=Bachtiar|first=Ati|date=April 2021|title=Telinga Panjang, Keresahan yang tak terungkapkan|journal=National Geographic Indonesia|pages=40-43}}</ref>
 
Suku ini juga mentato tubuhnya menggunakan arang [[Damar (pohon)|pohon Damar]]. Tato dibuat menggunakan sembilu atau menggunakan jarum. Perempuan yang ingin ditato harus dalam umur 12 sampai 15 tahun. <ref>{{Cite web|url=https://kaltim.idntimes.com/travel/destination/ernia/sekelumit-cerita-dari-mahakam-tato-dan-telinga-panjang-dayak-bahau-c1c2-regional-kaltim|title=Kisah dari Mahakam Ulu: Tato dan Telinga Panjang Dayak Bahau|last=Times|first=I. D. N.|last2=Karina|first2=Ernia|website=IDN Times|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref>
 
Pria suku Dayak membuat dua lubang pada daun telinga<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedia suku bangsa di Indonesia|last=M.junus|first=Melalatoa|publisher=Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=1995|isbn=|location=jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>