Kabupaten Intan Jaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Konflik bersenjata: Hapus "Halaman all" dari judul di Kompas + genfixes |
||
Baris 93:
* 17 September 2020: Pratu Dwi Akbar tewas ditembak oleh [[Organisasi Papua Merdeka|Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)]] di Kali Hiabu.<ref>{{Cite web|last=Briantika|first=Adi|title=Kematian Pendeta Yeremia: Cari Pembunuh Tentara, Warga Ditembak|url=https://tirto.id/kematian-pendeta-yeremia-cari-pembunuh-tentara-warga-ditembak-f4YE|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref> Pasca kejadian, TNI mengumpulkan warga setempat untuk mencari senjata api yang dirampas oleh KKB.<ref>{{Cite news|title=Pendeta Yeremia tewas ditembak di Papua, keluarga tuntut pelakunya diadli di peradilan HAM|url=https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54883234|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>
* 19 September 2020: Pendeta [[Yeremia Zanambani]] ditemukan tewas tertembak. Pendeta Yeremia merupakan Ketua Klasis [[Gereja Kemah Injil Indonesia]] [[Hitadipa, Intan Jaya|Hitadipa]], Kabupaten Intan Jaya, Papua. Puteri korban meyakini bahwa pelaku penembakan merupakan anggota TNI yang memiliki kedekatan dengan keluarganya.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Putri Pendeta Yeremia: Ayah Bilang pada Ibu Ditembak TNI|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201110205228-12-568296/putri-pendeta-yeremia-ayah-bilang-pada-ibu-ditembak-tni|website=nasional|language=id-ID|access-date=2021-04-10}}</ref> Pihak TNI membantah hal tesebut dan menuduh KKB memutarbalikkan fakta.<ref>{{Cite web|date=2020-09-21|title=Bantah TNI, Ini Kronologi Penembakan Pendeta Yeremia Versi OPM|url=https://www.suara.com/news/2020/09/21/223429/bantah-tni-ini-kronologi-penembakan-pendeta-yeremia-versi-opm|website=suara.com|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref> Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diduga ada keterlibatan aparat dan kemungkinan pihak ketiga dalam kasus penembakan ini.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-11-10|title=Menyoal Penembakan Pendeta Yeremia di Papua, Keluarga Tuntut Pelaku Diadili di Peradilan HAM
* Pasca penembakan pendeta Yeremia, penduduk Hitadipa mengungsi.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Warga Hitadipa Papua Masih Mengungsi Minta TNI Ditarik Keluar|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200926163150-20-551309/warga-hitadipa-papua-masih-mengungsi-minta-tni-ditarik-keluar|website=nasional|language=id-ID|access-date=2021-04-10}}</ref>
*Setidaknya telah terjadi lima kali konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB yang menewaskan 2 prajurit TNI, 1 orang warga sipil, dan 1 orang anggota KKB sejak Januari sampai dengan Februari tahun 2021.<ref>{{Cite news|title=Penembakan di Intan Jaya membuat sekitar 600 warga 'mengungsi karena takut', mengapa konflik terus terjadi?|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-56001504|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>
*Polres Intan Jaya menetapkan status keamanan siaga satu di Intan Jaya akibat aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB. Gangguan keamanan ini juga membuat roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan. Bupati Intan Jaya dan jajarannya meninggalkan ibukota Sugapa. Diperkirakan sekitar 1.000 orang warga mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katholik Mikael Bilogai, Distrik Sugapa. Untuk mengatasi gangguan keamanan ini, pemerintah mengirimkan pasukan tambahan ke Kabupaten Intan Jaya.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-02-18|title=Fakta-fakta KKB Masuk Kota di Intan Jaya, Ribuan Warga Mengungsi hingga Ratusan Brimob Dikirim ke Papua
== Referensi ==
|