Aisyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki archive urls |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
=== Pernikahan dengan Nabi Muhammad ===
{{utama|Pernikahan Muhammad#Aisyah binti Abu Bakar}}
Nabi Muhammad dua kali bermimpi kalau Aisyah dibawakan oleh [[Malaikat]] untuk menjadi jodoh beliau.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 7012|url=https://sunnah.com/bukhari:7012|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060308/https://sunnah.com/bukhari:7012|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3895|url=https://sunnah.com/bukhari:3895|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060310/https://sunnah.com/bukhari:3895|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref> Menganggap itu adalah ketentuan dari Allah yang harus dijalankan, beliau pun meminta kepada ayahnya Aisyah, yaitu [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]], untuk memberikan putrinya demi menjadi istri beliau. Abu Bakar awalnya keberatan akan hal itu, dikarenakan menurutnya, Nabi Muhammad dan dirinya adalah saudara. Namun setelah diyakinkan bahwa dirinya dan
Di berbagai riwayat [[Hadits Shahih|shahih]], dicatatkan bahwa Aisyah dinikahi oleh Nabi Muhammad ketika Aisyah berumur 6 atau 7 tahun,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5158|url=https://sunnah.com/bukhari:5158|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060428/https://sunnah.com/bukhari:5158|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sunan Ibn Majah 1877 - The Chapters on Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ibnmajah:1877|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210818040802/https://sunnah.com/ibnmajah:1877|archive-date=2021-08-18|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1422d - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1422d|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210818040828/https://sunnah.com/muslim:1422d|archive-date=2021-08-18|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref> dan di saat itu Nabi Muhammad berusia 50 tahun.<ref>{{Cite book|last=al-Mubarakfuri|first=Shafiyurrahman|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=zioTEAAAQBAJ&pg=PA96&f=false#v=onepage&q&f=false|title=Sirah Nabawiyah|publisher=Gema Insani, 2020|isbn=6022508509|page=96}}</ref> Namun baru setelah berumur 9 tahun lah Aisyah diantarkan ke rumah Nabi dan [[Persetubuhan|disetubuhi]] oleh beliau,<ref>{{Cite web|title=Hadits Sunan Abu Dawud No. 1811 - Kitab Nikah|url=https://www.hadits.id/hadits/dawud/1811|website=hadits.id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060430/https://www.hadits.id/hadits/dawud/1811|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=HR. Bukhari no 4738|url=https://hadits.in//bukhari/4738|website=hadits.in|archive-url=https://web.archive.org/web/20211213131242/https://hadits.in/bukhari/4738|archive-date=2021-12-13|access-date=2021-12-13|dead-url=no}}</ref> dikarenakan pada selang waktu tersebut Aisyah sakit dan rambutnya rontok.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3894|url=https://sunnah.com/bukhari:3894|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060319/https://sunnah.com/bukhari:3894|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref>
Baris 38:
Aisyah membawa serta [[Boneka|boneka-boneka]] miliknya meskipun ia telah berumah-tangga bersama Rasulullah.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1422c - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1422c|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20220313040614/https://sunnah.com/muslim:1422c|archive-date=13 Maret 2022|access-date=2021-12-04}}</ref> Menurut [[Fathul Bari]], bermain dengan boneka haram hukumnya dalam islam, namun diperbolehkan untuk Aisyah pada saat itu karena ia belum mencapai [[Pubertas|masa pubertas]].<ref name=":02">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 6130 - Good Manners and Form (Al-Adab) - كتاب الأدب - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:6130|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211213131241/https://sunnah.com/bukhari:6130|archive-date=2021-12-13|access-date=2021-12-04|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi, terdapat suatu riwayat yang menyebut bahwa Aisyah berkata, perempuan sudah [[baligh]] apabila ia telah berumur sembilan tahun.<ref>{{Cite web|title=Hadits Tirmidzi No. 1027 {{!}} Dimakruhkan memaksa anak perempuan yatim dikawini|url=http://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1027|website=Hadits.id|archive-url=https://web.archive.org/web/20211213131250/https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1027|archive-date=2021-12-13|access-date=2021-12-13|dead-url=no}}</ref>
Teman-teman Aisyah suka berkunjung ke kamarnya untuk bermain boneka bersamanya. Namun ketika Nabi Muhammad masuk, mereka selalu bersembunyi. Akan tetapi, dengan baik hati
Aisyah hidup bersama Rasulullah sampai akhir hayat beliau di usia ke-63 tahun, dengan Aisyah berusia 18 tahun pada saat itu. Aisyah tidak lagi menikah setelah itu, dikarenakan haram hukumnya istri-istri Nabi Muhammad untuk dinikahi orang lain setelah wafatnya beliau.<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - 53|url=https://previous.quran.com/al-ahzab?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33|website=previous.quran.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
=== Perlakuan spesial di antara istri-istri Nabi ===
Para istri Rasul terbagi menjadi dua kubu. Yang satu terdiri dari Aisyah, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], [[Shafiyah binti Huyay|Shafiyah]] dan [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]]; sedangkan kubu satunya lagi terdiri dari [[Hindun binti Abi Umayyah|Ummu Salamah]] dan [[Istri-istri Muhammad|istri-istri beliau]] yang lain. Umat muslim pada saat itu sadar kalau Aisyah adalah istri favorit Nabi, maka bila mereka ingin memberikan hadiah kepada
Beberapa saat kemudian, Ummu Salamah ditanyakan oleh istri-istri Nabi yang ada di kubunya, dan ia pun memberi tahu mereka bahwa Rasul tidak memberikan jawaban. Mereka pun memintanya untuk mencoba lagi. Pada hari gilirannya, Ummu Salamah mencoba kembali membicarakan hal tersebut kepada Rasul, akan tetapi beliau tetap tidak memberikan jawaban. Ketika istri-istri Rasul yang ada pada grupnya kembali bertanya ke Ummu Salamah, dia pun menceritakan kalau Rasul lagi-lagi tidak memberikan jawaban. Maka mereka berkata kepadanya, ''"Bicarakan dengan beliau sampai beliau memberikanmu jawaban."'' Maka ketika waktu gilirannya, Ummu Salamah mencoba membicarakan hal tersebut lagi dengan Nabi. Yang mana beliau menjawab, ''"Jangan sakiti aku mengenai Aisyah, sebab firman-firman Allah tidak datang kepadaku di tempat tidur manapun selain tempat tidurnya Aisyah."'' Yang mana Ummu Salamah pun berkata, ''"Aku memohon ampun kepada Allah karena telah menyakitimu."''<ref name=":52" />
Kemudian kubu Ummu Salamah memanggil [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]], anaknya
Pada peristiwa terpisah, Nabi Muhammad pernah ingin menceraikan salah satu istrinya yaitu Saudah karena Saudah telah mulai tua. Saudah lalu memohon agar
=== Tuduhan berzina (Peristiwa Ifk) ===
Aisyah pernah dituduh telah [[Zina|berzina]] dengan salah seorang pasukan Nabi yang mengantarnya pulang ketika dirinya tertinggal dari rombongan
Setiap kali Nabi Muhammad akan melakukan serangan ghazwah ke pemukiman atau [[Kafilah|kafilah dagang]] milik orang-orang [[kafir]], beliau biasa mengundi istri-istrinya untuk memilih salah satu dari mereka yang akan menemaninya. Aisyah menjadi orang yang beruntung pada saat itu. Ia pun dibawa di dalam sebuah [[rengga]] tertutup di atas seekor [[unta]]. Dalam perjalanan pulang seusai serangan, rombongan Nabi berhenti sejenak untuk istirahat, dan Aisyah pun turun untuk buang air. Sekembalinya dirinya ke rengga, ia menyadari bahwa kalungnya hilang, maka Aisyah kembali ke tempat ia buang air untuk mencarinya. Setelah berhasil menemukannya, rupanya rombongan Nabi telah pergi, mengira Aisyah berada dalam rengga-nya. Maka Aisyah pun menunggu di tempat itu berharap rombongan Nabi akan sadar bahwa dirinya tertinggal.
Baris 58:
Menunggu lama, Aisyah mengantuk dan tertidur. Pada pagi harinya, Safwan bin Mu'attal, salah seorang pasukan Nabi yang tertinggal karena alasan tertentu, menemuinya dan mengantarnya pulang. Setibanya di Madinah, timbullah rumor bahwa Aisyah telah berzina dengan Safwan. Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa Aisyah terbaring sakit selama sebulan semenjak dirinya pulang, yang mengakibatkan rumor tersebut semakin besar dan tidak terkendali.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4750 - Prophetic Commentary on the Qur'an (Tafseer of the Prophet (pbuh)) - كتاب التفسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4750|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
Selama sakitnya, Aisyah telah menduga ada yang aneh, sebab Nabi tidak lagi berlaku hangat kepadanya, dan cenderung menghindari berkomunikasi langsung dengannya. Ia pun mengetahui kalau ada tuduhan dirinya telah berzina setelah diceritakan oleh Umm Mistah. Aisyah pun merasa sedih dan meminta kepada
Setibanya di rumahnya, Aisyah menanyakan kepada ibunya tentang apa yang terjadi, dan ibunya berkata: ''"Wahai putriku! Jangan terlalu mencemaskan masalah ini. Demi Allah, tidak pernah ada wanita menawan yang dicintai suaminya yang memiliki istri-istri lain, tetapi istri-istri yang lain dari suaminya itu akan membuat-buat berita bohong tentang dirinya."'' Aisyah pun pergi ke kamarnya dan menangis.
Baris 70:
Aisyah telah menangis tanpa henti dua malam satu hari. Saat itu ia ditemani orang tuanya dan seorang perempuan Anshar memasuki kamarnya dan ikut menagis dengannya. Tidak lama setelahnya, Rasulullah pun datang mengunjunginya. Selama satu bulan lebih firman dari Allah tidak turun-turun kepada beliau mengenai kasus ini.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2661 - Witnesses - كتاب الشهادات - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2661|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Setelah duduk, Nabi mengucap [[Tasyahud]] dan berkata:
{{Quote|"Wahai Aisyah! Aku telah diinformasikan hal ini dan itu mengenai dirimu; dan jika kamu tidak bersalah, Allah akan menunjukkan ketidak bersalahanmu, sedangkan jika kamu telah melakukan dosa, maka mintalah ampunan kepada Allah, dan bertobat kepadanya, karena ketika seorang hamba mengakui dosanya dan bertobat kepada Allah, maka Allah akan menerima tobatnya."}}
Ketika Rasulullah selesai dengan perkataannya, Aisyah telah berhenti menangis. Ia pun meminta kepada orang tuanya untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan kepada Rasulullah, namun mereka menolak dengan mengatakan, bahwa mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada
Aisyah pun berbicara langsung kepada
{{Quote|"Demi Allah, aku tahu kalau engkau telah mendengar cerita ini (mengenai Ifk) sampai-sampai hal itu tertanam di pikiranmu dan membuatmu mempercayai hal itu. Jadi sekarang, kalaupun aku mengatakan bila aku tidak bersalah, dan Allah tahu aku tidak bersalah, engkau pasti tidak akan mempercayaiku; dan bila aku mengatakan aku melakukan hal itu, dan Allah tahu kalau aku tidak melakukannya, engkau pasti akan mempercayaiku. Demi Allah aku tidak mendapatkan perbandingan lain dari situasi diriku saat ini denganmu selain dengan situasi yang pernah dialami ayahnya [[Yusuf]] yang berkata: 'Maka (bagiku) kesabaran adalah yang paling cocok untuk menghadapi hal yang engkau nyatakan dan hanya Allah lah satu-satunya yang bisa dipinta pertolongan.'"}}
Aisyah lalu berbalik, dan berbaring di tempat tidurnya. Maka seketika itu wahyu datang kepada Nabi Muhammad, dan beliau berkata, ''"Aisyah, Allah telah menyatakan kalau kamu tidak bersalah."'' Ibu Aisyah pun berkata kepada Aisyah, ''"Berdirilah dan hampiri beliau."'' Aisyah pun berkata, ''"Demi Allah, aku tidak akan menghampiri dirinya dan aku tidak akan berterima kasih kepada siapapun selain kepada Allah."'' Rasulullah pun menyampaikan ayat-ayat yang telah diturunkan Allah kepadanya ([https://previous.quran.com/24/11-20?translations=134 QS. An-Nur 11-20]).<ref name=":12" /><ref name=":22" /><ref name=":32" />
=== Rasulullah hampir menceraikan istri-istrinya ===
Di berbagai riwayat seperti yang tertulis dalam kitab [[Asbabunnuzul|Asbabun Nuzul]] yang disusun oleh Al-Wahidi dan [[Tafsir al-Jalalain|Tafsir Al-Jalalain]],<ref name=":2">{{Cite web|title=موقع التفير الكبير|url=https://www.altafsir.com/AsbabAlnuzol.asp?SoraName=66&Ayah=0&search=yes&img=A|website=Altafsir.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20220313050315/https://www.altafsir.com/AsbabAlnuzol.asp?SoraName=66&Ayah=0&search=yes&img=A|archive-date=2022-03-13|access-date=2022-03-13|dead-url=no}}</ref><ref name="Al-Jalalain 555">{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://perma.cc/QJU7-XH2K|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> dijelaskan bahwa pada suatu hari, salah satu istri Nabi Muhammad, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] menemukan
Hafshah pun menceritakan hal ini kepada Aisyah, dan Aisyah menceritakan hal ini kepada istri-istri beliau yang lain. Nabi Muhammad lalu diberitahu oleh Allah bahwa Hafshah dan Aisyah telah berkomplot menceritakan ini kepada istri-istri beliau yang lain. Beliau pun memarahi mereka, dan Allah menurunkan ayat yang mengancam, jika
Rasulullah pun berkeputusan untuk hanya tidak mengunjungi mereka selama sebulan.
Setelah 29 hari berselang,
Akan tetapi sebuah riwayat mengatakan bahwa keributan di atas terjadi bukan karena Hafshah marah melihat Nabi bersetubuh dengan Mariyah, akan tetapi hanya dikarenakan Nabi meminum madu di rumah salah satu istrinya, [[Zainab binti Jahsy]], yang dianggap Hafshah kalau madu tersebut memiliki bau tidak sedap.<ref>{{Cite web|title=Sunan an-Nasa'i 3421 - The Book of Divorce - كتاب الطلاق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/nasai:3421|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Namun terdapat juga riwayat lain yang menyiratkan, bahwa "meminum madu" adalah bentuk [[eufemisme]] pada zaman itu dari [[Persetubuhan|berhubungan seks]].<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 2309 - Divorce (Kitab Al-Talaq) - كتاب الطلاق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:2309|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211214/https://sunnah.com/abudawud:2309|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-04|dead-url=no}}</ref>
Baris 89:
=== Wafatnya Nabi Muhammad ===
Di saat hari-hari terakhir Rasulullah di mana sakitnya semakin serius, beliau meminta supaya dirinya dirawat di rumahnya Aisyah. Beliau pun dipandu ke sana oleh [[Abbas bin Abdul-Muththalib|Al Abbas]] dan [[Ali bin Abi Thalib]], dengan kaki beliau terseret-seret di tanah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2588 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2588|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211233/https://sunnah.com/bukhari:2588|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-04|dead-url=no}}</ref> Di dalam [[Shahih Bukhari]], yang merupakan kitab koleksi hadits yang dianggap paling [[Shahih (disambiguasi)|shahih]] dan salah satu dari [[shahihain]], diriwayatkan bahwa Aisyah melaporkan:
{{Quote|||quote=وَقَالَ يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ عُرْوَةُ قَالَتْ عَائِشَةُ ـ رضى الله عنها ـ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ " يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ ".<br>
Sakit yang dialami Nabi Muhammad pun semakin parah, dan pada waktu terakhirnya, beliau meminta Aisyah agar memeluk beliau. Lalu beliau berulang-berulang mengucapkan:<blockquote>Ya Allah, kepada Ar-Rafiq Al-A'la (sahabat yang agung, tempat tertinggi di surga) <ref>{{cite book|author=Reşit Haylamaz|year=2013|url=https://books.google.ca/books?id=HTC6BwAAQBAJ&pg=PT255|title=The Luminous Life of Our Prophet|publisher=Tughra Books|page=355}}</ref><ref>{{cite book|author=Fethullah Gülen|url=https://books.google.ca/books?id=C75RN7Smxy0C&pg=PA24|title=Muhammad The Messenger of God|publisher=The Light, Inc.|isbn=1-932099-83-2|page=24}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.ca/books?id=85sjN3wM5I8C&pg=PA214|title=Tafsir Ibn Kathir (Volume 5)|publisher=DARUSSALAM|page=214}}</ref></blockquote>Beliau pun wafat, dengan Aisyah mengatakan bahwa air liurnya bercampur dengan air liur
Akan tetapi, beberapa riwayat dari kalangan [[Syiah|Syi'ah]] menuding bahwa kematian Nabi Muhammad justru diakibatkan oleh racun yang disisipkan oleh Aisyah yang berkomplot dengan [[Hafshah binti Umar|Hafshah]].<ref name=":42">{{cite journal|author1=Ahmad ibn Muhammad al-Sayyari|date=2009|editor1-last=Kohlberg|editor1-first=Etan|editor2-last=Amir-Moezzi|editor2-first=Mohammad Ali|title=Revelation and Falsification: The Kitab al-qira'at of Ahmad b. Muhammad al-Sayyari: Critical Edition with an Introduction and Notes by Etan Kohlberg and Mohammad Ali Amir-Moezzi|url=https://archive.org/details/KitabAlQiratOfAhmadB.MuhammadAlSayyari|journal=Texts and studies on the Qurʼān|publisher=BRILL|volume=4|page=103|issn=1567-2808}}</ref>
Baris 109:
Pada peristiwa lain, diriwayatkan bahwa Aisyah mengaku dirinya memandang rendah perempuan-perempuan yang memberikan diri mereka kepada Nabi Muhammad. Ia berkata, "dapatkah seorang perempuan memberikan dirinya (kepada seorang pria)?"<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4788 - Prophetic Commentary on the Qur'an (Tafseer of the Prophet (pbuh)) - كتاب التفسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4788|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211217/https://sunnah.com/bukhari:4788|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi tidak lama berselang ayat ([https://previous.quran.com/33/51?translations=19 Qur'an 33:51]) dari Allah pun turun, yang mengizinkan Nabi Muhammad [[Persetubuhan|menyetubuhi]] perempuan-perempuan tersebut.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%206.4/page/n131/mode/1up?view=theater|title=Tafsir Ibnu Katsir QS 33:51|archive-url=https://perma.cc/B5C4-KX6E|archive-date=11-12-2021|url-status=live}}</ref> Aisyah pun berkata kepada Nabi, "Aku merasa Tuhan-mu begitu sigap dalam memenuhi keinginan dan hasratmu."<ref name=":0" />
Aisyah juga tidak segan membicarakan hubungan [[Seksualitas manusia|seksualitas]]-nya bersama Nabi. Dalam kesempatan lain, ia menceritakan ketika ia selesai mencuci pakaian Nabi dan akan menjemurnya, beberapa kali ia temukan jejak-jejak [[Semen (reproduksi)|air mani]] Nabi masih tersisa di pakaian beliau, maka ia pun membersihkannya dengan menggunakan kukunya untuk menggaruknya.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 290 - The Book of Purification - كتاب الطهارة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:290|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211236/https://sunnah.com/muslim:290|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 232 - Ablutions (Wudu') - كتاب الوضوء - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:232|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211202/https://sunnah.com/bukhari:232|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref> Dan Nabi pun mengenakan pakaian tersebut kemudian untuk [[Salat|sholat]].<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 288a - The Book of Purification - كتاب الطهارة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:288a|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20211212211259/https://sunnah.com/muslim:288a|archive-date=2021-12-12|access-date=2021-12-12|dead-url=no}}</ref> Di riwayat-riwayat lain, juga diceritakan bahwa dirinya mendapat giliran lebih banyak dari istri-istri Nabi Muhammad lainnya,<ref>{{Cite web|title=Sunan Ibn Majah 1972 - The Chapters on Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ibnmajah:1972|website=sunnah.com|access-date=2021-12-12}}</ref>
== Wafat ==
|