Tabrakan kereta api Bintaro 1987: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hapus "Halaman all" dari judul di Kompas + genfixes |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 74:
Tiba-tiba, masinis 225 terkejut melihat KA 220 telah berada di depan mata. Meski sudah menarik tuas rem bahaya, tabrakan tak terhindarkan.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://intisari.grid.id/read/031888164/rentetan-nasib-malang-masinis-kereta-dalam-tragedi-bintaro-dipenjara-gara-gara-fitnah-tak-dapat-pensiun-hingga-ditinggal-istri-yang-direbut-masinis-lain|title=Rentetan Nasib Malang Masinis Kereta dalam Tragedi Bintaro, Dipenjara Gara-gara 'Fitnah', Tak Dapat Pensiun, Hingga Ditinggal Istri yang 'Direbut' Masinis Lain - Semua Halaman - Intisari|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2020-06-04}}</ref> Tabrakan ini terjadi pada tikungan S, km 17+252. Total kerugian material yang diketahui berdasarkan laporan akhir PJKA tersebut adalah Rp1,9 miliar. Korban tewas 139 orang<ref name=":1" /> dengan 72 tewas di tempat<ref name=":0" /> dan sisanya meninggal sekarat. Dari 139 korban tewas, 113 di antaranya sudah teridentifikasi. Total 254 luka-luka dengan rincian 170 orang dirawat di rumah sakit dan 84 orang luka ringan.<ref name=":2" />
=== Versi
{{Quote box|"Yang seharusnya saya di Sudimara bersilangan dengan KA 220 dibatalkan oleh PPKA yang sedang dinas. Jadi kalau ada orang mengatakan 'berangkat sendiri', itu bohong. (...) Ada katanya saya loncat, itu bohong sekali, itu orang fitnah, jelas fitnah!"|[[Slamet Suradio]]|source=Wawancara dengan ''[[Kisah Tanah Jawa (akun)|Kisah Tanah Jawa]]'' di YouTube|width=30%|salign=right}}
Berbeda dengan tudingan di pengadilan dan laporan akhir PJKA bahwa
Saat terjadi tabrakan, Slamet Suradio juga meluruskan apa yang diberitakan di media, termasuk dalam koran ''Pembaruan'' yang pertama kali membahas mengenai Tragedi Bintaro 1987 yang menulis "masinis lompat" pada koran tersebut. Ia menanggapi: "Kaki saya ''ngesot-ngesot'' tidak bisa jalan, akhirnya saya merambat melalui jendela." Saat terjadi tabrakan, Slamet Suradio tergencet oleh badan lokomotif dalam keadaan bersimbah darah dan dijemput oleh seorang wanita dengan mobilnya ke rumah sakit. Dalam keadaan PTP masih memiliki bekas bercak darah, Slamet Suradio berhasil membuktikan kepada hakim bahwa dirinya tergencet dan tidak melompat, dan menuding bahwa orang yang menuliskan berita tersebut adalah "orang fitnah."<ref name=":3" />
== Akhir kejadian ==
|