Bahasa Yunani Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
[[Berkas:Anatolian Greek dialects.png|thumb|200px|Evolusi dialek-dialek Yunani pada akhir [[Kekaisaran Romawi Timur]] hingga awal abad ke-20. Dialek [[Dhimotiki]] berwarna kuning, [[Bahasa Yunani Pontus|Pontus]] berwarna jingga, [[Bahasa Yunani Kapadokia|Kapadokia]] berwarna hijau. (Titik hijau menunjukkan desa berbahasa Yunani Kapadokia pada tahun 1910.<ref>[[Richard MacGillivray Dawkins|Dawkins, R.M.]] 1916. Modern Greek in Asia Minor. A study of dialect of Silly, Cappadocia and Pharasa. Cambridge: Cambridge University Press.</ref>)]]
 
[[Konstantinus Agung]]) memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi dari [[Roma]] ke [[Bizantion]] (kemudian berganti nama menjadi [[Konstantinopel]]) pada tahun 330 M. Kota ini, meskipun merupakan kediaman kekaisaran besar seperti kota-kota lain seperti Trier, Milan dan Sirmium, tidak resmi menjadi ibu kota sampai tahun 359. Meskipun demikian, keluarga dan pemerintahan kekaisaran tinggal di Bizantion dan kota tersebut adalah pusat politik bagian timur [[Kekaisaran Romawi]] di mana bahasa Yunani merupakan [[basantara]], yang sebelumnya [[bahasa Latin]] merupakan bahasa pemerintahan dan militer tetapi pengaruhnya mulai berkurang. Sejak awal abad ke-6, amandemen hukum sebagian besar ditulis dalam bahasa Yunani. Selanjutnya, bagian dari ''[[Corpus Iuris Civilis]]'' Romawi secara bertahap diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Di bawah pemerintahan Kaisar [[Heraklius]] (610–641 M), yang juga mengambil gelar Yunani ''[[Basileus]]'' ({{Lang-el|βασιλεύς}}, 'penguasa') pada tahun 610 M, bahasa Yunani menjadi bahasa resmi [[Kekaisaran Romawi Timur]].<ref>{{harvnb|Ostrogorsky|1969|loc="The Struggle for Existence (610-711)", p. 106}}.</ref> Secara kenyataan bahwa penduduk kekaisaran masih menganggap diri mereka sebagai {{Lang|grc-Latn|Rhomaioi}} ('bangsa Romawi') hingga tahun 1453,<ref>''«In that wretched city the reign of Romans lasted for 1143 years»'' (George Sphrantzes, ''Chronicle'', ια΄, c.1460)</ref> karena mereka melihat kekaisaran mereka sebagai kelanjutan dari kekuasaan Romawi. Bahasa Latin terus digunakan pada mata uang sampai abad kesembilan dan dalam kegiatan pemerintahan tertentu bahkan lebih lama.
 
Meskipun tidak ada angka kependudukan yang dapat diandalkan, diperkirakan kurang dari sepertiga penduduk Kekaisaran Romawi Timur, sekitar delapan juta orang, adalah penutur jati bahasa Yunani.<ref>{{harvnb|Mango|1980|p=23}}.</ref> Jumlah mereka yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Yunani mungkin jauh lebih banyak. Penutur jati Yunani terdiri dari banyak penduduk [[Balkan]], selatan [[Garis Jireček]], dan semua penduduk Asia Kecil, di mana bahasa asli setempat ([[Bahasa Frigia|Frigia]], [[Bahasa Likia|Likia]], [[Bahasa Lidia|Lidia]], [[Bahasa Karia|Karia]], [[Bahasa Galatia|Galatia]], dll) kecuali [[Bahasa Armenia|Armenia]], telah punah dan digantikan oleh bahasa Yunani pada abad ke-5.