Penelitian dan pengembangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan istilah sesuai KBBI Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 3:
== Langkah-langkah ==
Salah satu tahapan penting dari penelitian dan pengembangan yaitu melakukan kajian mengenai potensi dan [[masalah]]. Melalui kajian tersebut akan diperoleh alasan yang menjadi dasar tentang pentingnya suatu penelitian dan pengembangan [[produk]] harus dilakukan. Tujuan mengkaji potensi dan masalah untuk memperoleh [[informasi]] yang valid mengenai produk yang akan dikembangkan. Melalui kajian potensi dan masalah, para pihak yang mendukung penelitian dan pengembangan memperoleh kejelasan dan yakin untuk turut serta membantu penyelesaian penelitian tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Hermanto|first=Hermanto|last2=Wiyono|first2=Bambang Budi|last3=Imron|first3=Ali|last4=Arifin|first4=Imron|date=2016|title=ANALISIS POTENSI DAN MASALAH PADA FASE KONSEPTUALISASI PENGEMBANGAN MODEL SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI|url=https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/12836|journal=JPK (Jurnal Pendidikan Khusus)|language=en-US|volume=12|issue=1|pages=17|doi=10.21831/jpk.v12i1.12836|issn=2580-6475}}</ref>
Tahapan kedua setelah menetukan potensi dan masalah yaitu mengumpulkan informasi. Cara mengumpulkan informasi bisa menggunakan studi literatur. Proses pengumpulan informasi bertujuan untuk perencanaan produk dan mampu membantu menjawab dari rumusan masalah.<ref>{{Cite web|last=Tok|first=Author-Panji|date=2020|title=Info Pendidikan dan Biologi: Metode Penelitian R&D (Research and Development)|url=https://www.edubio.info/2013/09/penelitian-r-research-and-development.html|website=Info Pendidikan dan Biologi|access-date=2021-12-31}}</ref>
Tahapan ketiga yaitu membuat desain produk yang lengkap secara spesifik. Desain produk ini memiliki sifat hipotetik. Hal ini dikarenakan tingkat efektivitasnya belum terbukti karena belum dilakukan pengujian. Desain produk ini berupa gambar, yang digunakan sebagai konsep untuk menilai dan memudahkan bagi pihak lain untuk memahaminya.<ref name=":0">{{Cite web|last=Sumarni|first=Sri|date=2019|title=MODEL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D) LIMA TAHAP (MANTAP).|url=http://digilib.uin-suka.ac.id/39153/1/SRI%20SUMARNI%20-%20MODEL%20FINAL%20HKI_2019.pdf|website=Repository UIN Sunan Kalijaga|page=12-15}}</ref>
Validasi desai adalah kegiatan untuk menilai rancangan produk. Hal ini berpengaruh untuk melihat seberapa efektif produk tersebut. Namun, penilaian yang dimaksud yaitu penilaian berdasarkan pemikiran nasional, belum secara fakta lapangan. Oleh karena itu, penilaian validasi desain dilakukan oleh para pakar yang ahli dalam bidangnya.<ref name=":0" />
Setelah proses validasi, desain tersebut sudah melalui tahap penilaian pakar dan sudah dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut diperbaiki lagi sebelum dibuat menjadi suatu produk.<ref name=":0" />
Setelah melakukan perbaikan desain, produk tersebut dibuat terlebih dahulu sebelum akhirnya diuji coba. Kegiatan uji coba produk dilakukan dengan cara eksperimen produk atau dengan cara membandingkan tingkat efektivitas dan efesiensi produk tersebut.<ref name=":0" />
Revisi produk adalah proses perbaikan kondisi nyata di lapangan dari produk yang telah dibuat. Revisi produk bisa dilihat melalui uji pemakaian dan sistem kerja dari produk tersebut.<ref name=":0" />
Pembuatan produk secara masal dilakukan jika produk tersebut sudah diuji coba dan nyatakan sudah layak untuk diproduksi secara masal.<ref name=":0" />
|