Kesultanan Serdang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 70:
[[Berkas:Istana+sultan+serdang.jpg|ka|jmpl|300px|Istana Darul Arif di [[Kota Galuh, Perbaungan, Serdang Bedagai]] pada tahun [[1930]]-an. Istana tersebut hancur pada saat [[Agresi Militer Belanda I]] tahun [[1947]].<ref name="sejarah"/>]]
=== Penggabungan dengan Perbaungan ===
Pemerintahan Kesultanan Serdang
Putra Ainan Johan Alam Shah yang tertua, Tuangku Zainal Abidin, diangkat menjadi [[putra mahkota|Tengku Besar]]. Suatu ketika ia pergi berperang membantu mertuanya yang sedang terlibat perang saudara merebut takhta [[Langkat]]. Dalam peperangan membela mertuanya tersebut, ia terbunuh di Pungai ([[Langkat]]), dan kemudian diberi gelar Marhom Mangkat di Pungai (1815). Untuk menggantikan putra mahkota (di Serdang disebut Tengku Besar) yang tewas, maka, adik putra mahkota, yaitu Tuanku Thaf Sinar Basyar Shah kemudian diangkat sebagai penggantinya, dengan gelar yang sama, yaitu Tengku Besar.<ref name="melayu"/>
|