Prasasti Hujung Langit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki ringkasan
Introduksi Historis: Memperbaiki pranala
Baris 8:
Seorang ahli sejarah Lawrence Palmer Briggs dalam jurnalisnya di [[Abad ke-19]] Masehi, sekitar tahun [[1950]], menyebutkan bahwa [[Abad ke-7]] Masehi sekitar tahun [[683]] Masehi, yang berlangsung sejak tahun [[501]] Masehi hingga [[600]] Masehi, '''Ibukota Sriwijaya''' terletak di daerah pegunungan perkiraan jauh dari Palembang, Tempat itu di Payungi oleh dua Gunung dan dilatari sebuah Danau, Itulah sebabnya Sailendra dan keluarganya disebut "Family of the King of the Mountains" (Dailendravarmsa)<ref>https://www.medianasional.id/sri-haridewa-raja-di-sekala-brak-tahun-997-masehi/</ref>.
 
Gelar Pu yang bersandingme-[[rujuk]] dalam kata DAPUNTA maka gelar dapunta harus diperuntukkan bagi orang yang amat tinggi kedudukannya, Kehormatan yang amat tinggi itu ditunjukkan dengan bubuhan da-, -ta, dan sebutan "Hyang", inilah keterangan makna gelar Pu dalam buku Sriwijaya yang di tulis oleh Prof. Dr. Slamat Muljana<ref name=sharing">https://drive.google.com/file/d/1aw2qlP67Z5GsVcWE1R78slo5Es3psBU7/view?usp=sharing</ref>.
 
Sedangkan gelar Haji (Aji) adalah arti yang umum untuk "Raja", dipakai untuk menyebut seseorang dalam hubungannya dengan wilayah kekuasaannya (Ayatrohaedi, 1979: hal 79), Arti kata yang sama juga diberikan oleh [[Petrus Josephus Zoetmulder]] (1995: hal 327) yang menyebut bahwa Haji dapat diartikan sebagai Raja, Keluarga Raja, Pangeran, Seri Baginda, Yang Mulya<ref name=sharing"/>.