Bahasa Sunda Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 384:
Sebuah penelitian lain mengenai dialek Indramayu yang pernah dilakukan di [[Kandanghaur, Indramayu|Kecamatan Kandanghaur]] (secara lokal dialek ini dikenal sebagai bahasa ''Sunda-Paréan''), menyajikan data dari berbagai informan berupa kosakata-kosakata khas beserta variasi pemakaiannya yang digunakan di wilayah tersebut.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199|Wibowo|2021}}'''''
 
Variasi bahasa Sunda akan dijabarkan ke dalam beberapa bidang makna yang meliputi: [[Anatomi|bagian tubuh]], [[Pronomina|kata ganti]] dan salam; [[Hubungan kekerabatan|istilah kekerabatan]]; [[Rumah|bagian rumah]]; [[waktu]], kondisi alam, dan [[Arah (geometri)|arah]]; [[pakaian]], dan [[perhiasan]]; serta aroma dan rasa. Di bawah ini akan dijabarkan secara lengkap variasi pemakaian bahasa ''Sunda-Paréan'' di Kecamatan Kandanghaur berdasarkan aspek kebahasaan yang meliputi [[fonologi]], [[Morfologi (linguistik)|morfologi]], dan [[Leksikologi|leksikal]].'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3202|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199-31200|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200-31201|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31201|Wibowo|2021}}{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31201|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Istilah bagian tubuh ====
Baris 419:
|''suku/sikil''
|}
Berdasarkan tabel di atas, beberapa bidang [[makna]] [[Tubuh|anggota badan]] menunjukkan adanya variasi dalam dialek ''Sunda-Paréan''. Ada lima [[kosakata]] yang digunakan sebagai contoh, yaitu [[kepala]], [[leher]], [[Tubuh|badan]], [[tangan]], dan [[kaki]]. Glosarium /kepala/ tidak menunjukkan variasi dalam bentuk aspek fonologi, morfologi, atau leksikal, sedangkan glosarium /leher/ menunjukkan adanya bentuk-bentuk variasi bahasa berdasarkan aspek fonologi dan leksikal. Dalam aspek fonologi, /leher/ Glosarium memiliki beberapa varian bunyi, seperti /be'eng/, /beuheng/, /bieng/, dan /bengeng/. Jika glosarium /leher/ dilihat dari leksikalnya aspek, memiliki varian kosakata, yaitu /gulu/. Kemudian, glosarium /badan/ memiliki varian kata, yaitu /badan/ dan /awak/. Sementara itu, glosarium /tangan/ menunjukkan adanya variasi bahasa yang dilihat dari aspek fonologinya, yaitu /lengen/ dan /lengeun/, sedangkan glosarium /kaki/ menunjukkan variasi dari leksikalnya, yaitu /suku/ dan /sikil/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Pronomina dan Salam ====
{| class="wikitable"
Baris 453 ⟶ 451:
|''inya/kabéh''
|}
Pada glosarium /saya/ terdapat variasi dari aspek fonologi dan leksikal. Pada aspek fonologi, variasi terdapat pada bentuk /kula/ dan /kola/, sedangkan secara leksikal ada /aing/, /kami/, dan /aku/. Kemudian, glosarium /kamu/ menunjukkan variasi dari aspek morfologi, yaitu kata /sampéan/. Kata tersebut memiliki [[Afiks|imbuhan]] /-an/ dari akar kata kata /sampé/, sedangkan aspek leksikalnya adalah kata /inya/. Glosarium /kita/ juga memiliki bentuk variasi bahasa dari aspek [[Morfologi (linguistik)|morfologi]] berupa reduplikasi kata /kami-kami'an/ sedangkan aspek leksikalnya memiliki tiga jenis kata yaitu /kami/, /kola/, dan /kita/. Glosarium /kalian/ memiliki bentuk variasi bahasa dari aspek morfologi dan leksikal. Aspek morfologi meliputi reduplikasi /inya-inya'an/ serta afiksasi kata /kabéan/ dan /réa'an/ yang masing-masing mengalami imbuhan /-an/, sedangkan glosarium /mereka/ memiliki dua variasi bahasa dari aspek morfologi, yang meliputi reduplikasi /batur-batur/ dan afiksasi /sekabéan/ dari awalan /se-/ dan akhiran /-an/. Kemudian dalam bidang leksikal terdapat kata /inya/ dan /kabéh/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=3199-31200|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Istilah kekerabatan ====
{| class="wikitable"
Baris 487 ⟶ 483:
|–
|}
Pada glosarium /kakek/ ada variasi bahasa berdasarkan aspek morfologi dan leksikal. Variasi morfologi dapat dilihat dari bentuk frasa, yaitu /bapa endé/ dan /bapa gedé/, sedangkan pada aspek leksikal terdapat kata /mendé/ dan /embah/. Kemudian, glosarium /nenek/ menunjukkan bentuk variasi berdasarkan aspek morfologi dan leksikal. Aspek morfologi adalah frasa /ma uyut/ dan /ema gedé/, sedangkan aspek leksikal meliputi kata /mendé/ dan /nini/. Kemudian, glosarium /ibu/ memiliki variasi dari aspek fonologi, yaitu /emak/ dan /ema/, sedangkan aspek leksikalnya mengandung kata /biang/. Sedangkan glosarium /ayah/ memiliki variasi dari aspek fonologi yaitu /bapa/ dan /bapak/, sedangkan glosarium /cucu/ memiliki variasi glosarium dari aspek fonologi, seperti /oncu/ dan /incu/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200|Wibowo|2021}}'''''
 
Istilah lain tentang keluarga dalam dialek Indramayu di antaranya yaitu:
{| class="wikitable"
Baris 553 ⟶ 547:
|''tékel/buruan/lantai''
|}
Pada glosarium /rumah/ terdapat variasi dari aspek fonologi, yaitu /ima/ dan /imah/ yang mendapatkan bunyi /h/ di akhir kata /ima/. Kemudian, ada glosarium /genting/ yang menunjukkan variasi aspek fonologi, yaitu /gendéng/ dan /genténg/ yang berbeda antara huruf /d/ dan /t/. Pada glosarium /dinding/ terdapat variasi dari aspek leksikal yaitu /témbok/ dan /dinding/, sedangkan glosarium /pintu/ tidak memiliki variasi bahasa. Sedangkan glosarium /lantai/ memiliki variasi dari aspek leksikal, yaitu /tekél/, /buruan/, dan /lantai/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Waktu, Kondisi alam, dan Arah ====
{| class="wikitable"
Baris 587 ⟶ 579:
|''tengen/ketu'u''
|}
Dalam glosarium /kemarin/ ada variasi dari aspek fonologi dan morfologi. Aspek fonologi yang muncul adalah kata /kermari/ dan /kemari/, sedangkan pada aspek morfologi terlihat ada variasi berupa /ker bréto/. Kemudian, glosarium /sekarang/ memiliki variasi dalam aspek fonologi dan leksikal. Dalam glosarium /sekarang/ terdapat pada varian bentuk kata /ayeuna/ dan /ayena/ pada aspek fonologi, sedangkan pada aspek leksikal terdapat kata /sakiyén/. Kemudian, glosarium /mendung/ memiliki berbagai variasi dalam aspek fonologi dan leksikal. Variasi aspek fonologi glosarium /mendung/ terlihat dari kata /ceudem/ dan /cedem/, sedangkan berdasarkan leksikalnya, terdapat kata /mendung/. Sementara itu, glosarium /kiri/ hanya memiliki variasi leksikal, yaitu /kenca/, /kiri/, dan /ngiwé/. Sedangkan glosarium /kanan/ memiliki dua variasi, yaitu berdasarkan aspek fonologi dan leksikal. Aspek fonologi glosarium /kanan/ adalah kata /nganan/ dan /kanan/, sedangkan aspek leksikalnya adalah kata /tengen/ dan /ketu’u/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31200-31201|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Pakaian dan perhiasan ====
{| class="wikitable"
Baris 621 ⟶ 611:
|''anting/cubang''
|}
Dalam glosarium /baju/ ada dua bentuk variasi bahasa dari aspek leksikal, yaitu /baju/ dan /pakéan/. Kemudian, glosarium /celana/ memiliki variasi bahasa dari aspek fonologi dan leksikal. Pada aspek fonologi terdapat kata /soal/ dan /sowal/, sedangkan aspek leksikalnya berupa kata /celana/. Pada glosarium /gelang/ hanya terdapat variasi bahasa dari aspek leksikal, yaitu /gelang/ dan /pinggel/. Sedangkan glosarium /cincin/ memiliki variasi aspek fonologi berupa reduplikasi, yaitu /ali-ali/, serta aspek leksikalnya adalah /ali/ dan /ngerining/. Glosarium terakhir /anting/ memiliki variasi bahasa dari aspek leksikal yaitu /anting/ dan /cubang/.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31201|Wibowo|2021}}'''''
 
==== Rasa dan aroma ====
{| class="wikitable"
Baris 655 ⟶ 643:
|–
|}
Pada glosarium /harum/ terdapat variasi dari aspek fonologi /sengit/ dan /seungit/, sedangkan variasi leksikalnya adalah kata /wangi/. Di glosarium /busuk/ terdapat variasi bahasa dari aspek leksikal, yaitu /berek/, /bari/, dan /bau/. Kemudian, dalam glosarium /manis/ tidak ada bentuk bahasa variasi apapun. Sementara itu, pada glosarium /pahit/ terdapat variasi bahasa dari aspek fonologi dan leksikal. Dalam aspek fonologi, terdapat kata /pait/ dan /pa'it/ yang dibedakan dengan tanda kutip (hamzah), sedangkan pada aspek leksikal terdapat kata /letir/. Kemudian, sama seperti glosarium /manis/, glosarium /asin/ tidak memiliki bentuk variasi apapun.'''''{{Sfnp|Kusuma|Rais|pp=31201|Wibowo|2021}}'''''
 
==== [[Numeralia|Kata bilangan]] ====
Di bawah ini adalah tabel yang berisi [[nomor kardinal]] dan nomor ordinal dalam dialek Indramayu beserta padanannya dalam bahasa Sunda baku dan [[bahasa Indonesia]].