Efek denominasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9 |
k ~ref |
||
Baris 30:
Raghubir dan Srivastava percaya pengaruh denominasi pada keputusan pengeluaran memiliki implikasi pada [[kebijakan moneter]] dan kesejahteraan konsumen.{{Sfn|Raghubir|Srivastava|2009|p=712}} Raghubir menyarankan untuk menawarkan pecahan uang dengan nilai yang lebih kecil untuk mendorong pengeluaran. Dia juga mengusulkan peningkatan sirkulasi koin $1 dan memperkenalkan koin $2 di Amerika Serikat.<ref name="NPR">{{Cite news|date=12 Mei 2009|title=Why We Spend Coins Faster Than Bills|url=https://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=104063298|publisher=NPR|access-date=10 Maret 2022}}</ref>
[[Berkas:Stockmarket.jpg|jmpl|Efek denominasi berimplikasi pada jual beli saham.]]
Pada 2012, Gary Belsky dan Tom Gilovich dari majalah ''Time'' menyatakan penelitian Raghubir dan Srivastava konsisten dengan apa yang mereka sebut dengan ''mental accounting.'' Disebutkan juga bahwa uang kertas pecahan kecil cenderung dimasukkan ke ''"mental petty cash account"'' untuk dibelanjakan hal-hal sepele. Sebaliknya, uang kertas dengan pecahan yang lebih besar dianggap sebagai "uang nyata" dan cenderung dibelanjakan untuk hal-hal yang lebih penting.<ref name="Time - Bill size">{{Cite news|last=Gilovich|first=Tom|last2=Belsky|first2=Gary|date=26 Januari 2012|title=Why (Bill) Size Really Does Matter|url=http://business.time.com/2012/01/26/why-bill-size-really-does-matter/|publisher=Time|access-date=11 Maret 2022}}</ref>
Pada 2009, [[National Public Radio]] melaporkan bahwa ketika [[resesi]] memburuk, seorang pengusaha dari [[Sacramento, California|Sacramento]] memperhatikan bahwa orang-orang menggunakan lebih banyak koin daripada uang kertas di [[Mesin jual otomatis|mesin penjual otomatis]] kantornya. Pengusaha itu percaya konsumen merasakan kesulitan ekonomi dan menggunakan koin sebagai ganti uang kertas yang membuat mereka merasa lebih hemat.
|