The Satanic Verses: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AsusAcer5 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AsusAcer5 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
Pada awal cerita, keduanya terjebak di dalam pesawat yang sedang dibajak, dalam penerbangan dari India ke Inggris.<ref>{{Cite book|last=Patrascu|first=Ecaterina|year=2013|title=Between categories, beyond boundaries: Arte, ciudad e identidad|location=Granada|publisher=Libargo|isbn=978-84-938812-9-0|pages=100–111|chapter=Voices of the "Dream-Vilayet" – The Image of London in The Satanic Verses}}</ref> Pesawat meledak di atas Selat Inggris, tetapi keduanya secara ajaib selamat. Dalam transformasi gaib, Farishta berubah menjadi [[Jibril|Malaikat Jibril]] sedangkan Chamcha menjadi [[Iblis]]. Ketika Farishta berubah menjadi Malaikat Jibril. Dia mendapatkan serangkaian penglihatan, salah satunya tentang seorang pebisnis bernama Mahound (yang diduga kuat sebagai adaptasi dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]]).
 
Mahound adalah seorang yang mengaku sebagai Nabi di kota padang pasir bernama Jahilia. Ia mengklaim mendapat [[wahyu]] ketika menyendiri di gunung bernama Cone, yang mengilhaminya untuk mendirikan agama baru dengan [[Monoteisme|Tuhan yang satu]]. PendudukSedangkan penduduk Jahilia beragamamenganut [[Politeisme|politeispoliteisme]]. Melihat agama Mahound berkembang secara bertahap, seorang petinggi Jahilia bernama Abu Simbel membujuk Mahound kalau dirinya akan mengajak seluruh rakyat Jahilia untuk beriman kepada agama Mahound, dengan syarat Mahound harus mengakui 3 [[Dewi]] Jahiliah sebagai bawahan Tuhannya Mahound.
 
Mahound yang tertarik dengan tawaran tersebut pun berkonsultasi dengan pamannya yang bernama Hamza dan murid-muridnya. Mereka dengan keras memperingatkan Mahound kalau Abu Simbel sedang berusaha melemahkan integritas Mahound. Mereka lalu mendesak Mahound untuk kembali mendaki gunung Cone, untuk meminta petunjuk Malaikat Jibril yang telah menjadikan Mahound sebagai [[Nabi]]. Setibanya di sana Malaikat Jibril yang sebenarnya merupakan kepribadian lain dari Mahound sendiri pun mendapatkan wahyu. Mahound pun turun dan beranjak ke festival meriah yang sedang berlangsung di Jahilia yang sebagian besar penduduknya ikut menghadirinya.