Sriwijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Satriaaji665 (bicara | kontrib)
Luas wilayah: tidak ada bukti otentik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
perbaikan sumber,penghapusan opini pribadi tanpa sumber
Baris 181:
 
==== Penaklukan kawasan ====
[[File:Srivijayan Expansion.gif|thumb|250px|Peta wilayah kekuasaan kedatuanDinasti SriwijayaSyailendra,yang bermula di [[Palembang]] pada tahun 600-an, kemudian meluas ke sebagian besar wilayah [[Sumatra]] lainya, kemudian melakukan ekspansi hinggameliputi wilayah [[Jawa]], [[Kepulauan Riau]], [[Bangka Belitung]], [[Singapura]], [[Semenanjung Kra]] (berpusat di [[Thailand Selatan]]), [[Kamboja]], [[Vietnam Selatan]], [[Kalimantan]], [[Sarawak]], [[Brunei]], [[Sabah]], dan berakhir sebagai entitas baru yakni [[Kerajaan Melayu]] di [[Jambi]] pada abad ke-14.]]
Ekspansi kerajaan ini ke Semenanjung Malaya, menjadikan Sriwijaya mengendalikan simpul jalur perdagangan utama di Asia Tenggara. Berdasarkan observasi, ditemukan reruntuhan candi-candi Sriwijaya di [[Thailand]]
=== Masa keemasan ===
Baris 212:
Sri Cudamani Warmadewa kembali memperlihatkan kecakapan diplomasinya, memenangi dukungan Tiongkok dengan cara merebut hati Kaisarnya. Pada tahun 1003, ia mengirimkan utusan ke Tiongkok dan mengabarkan bahwa di negerinya telah selesai dibangun sebuah candi Buddha yang didedikasikan untuk mendoakan agar Kaisar Tiongkok panjang usia. Kaisar Tiongkok yang berbesar hati dengan persembahan itu menamai candi itu ''cheng tien wan shou'' dan menganugerahkan [[Lonceng|genta]] yang akan dipasang di candi itu.<ref>{{cite book|last=Muljana|first=Slamet|authorlink=Slamet Muljana|title= Sriwijaya|editor= F.W. Stapel|publisher=PT. LKiS Pelangi Aksara|year=2006|location=|pages=|id=ISBN 978-979-8451-62-1 }}</ref> (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di [[Candi Muara Takus|Muara Takus]]).<ref name="ReferenceA"/>
 
Serangan dari Medang ini membuka mata Sriwijaya betapa berbahayanya ancaman Jawa,namun makatidak Maharajaberselang Sriwijayalama punterjadi menyusunpemberontakan siasat balasan dan berusaha menghancurkan Kerajaan Medang. Sriwijaya disebut-sebut berperaninternal dalam menghancurkan [[KerajaanMedang|kerajaan Medang]] di Jawa. ,Dalam [[prasasti Pucangan]] disebutkan sebuah peristiwa ''Mahapralaya'', yaitu peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur, di mana ''Haji Wurawari'' dari ''Lwaram'', pada tahun 1006 atau 1016 menyerang dan menyebabkan terbunuhnya raja Medang terakhir [[Dharmawangsa Teguh]],beberapa sejarawan menduga serangan ini terkait dengan konflik dengan sriwijaya walaupun prasasti pucangan tidak menyebut adanya peran sriwijaya .<ref name="Muljana"/>{{sfn|Munoz|2006|p=151}}
 
Pengaruh kekaisaran mencapai Manila pada abad ke-10. Sebuah kerajaan di bawah pengaruhnya telah didirikan di sana.<ref name="mts">{{cite web|url=http://www.mts.net/~pmorrow/lcieng.htm|title=Laguna Copperplate Inscription - Article in English|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080205031106/http://www.mts.net/~pmorrow/lcieng.htm|archivedate=5 February 2008|accessdate=25 August 2015|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref><ref name="bibingka">[http://www.bibingka.com/dahon/lci/lci.htm#lci_graphics The Laguna Copperplate Inscription] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141121194304/http://bibingka.com/dahon/lci/lci.htm|date=21 November 2014}}. Accessed 4 September 2008.</ref> Penemuan patung Tara emas di Agusan del Sur dan Kinnara emas dari Butuan, Timur laut Mindanao, di Filipina menunjukkan adanya hubungan kuno antara Filipina kuno dan kekaisaran Sriwijaya,<ref>{{cite web|url=http://agusandelsur.gov.ph/index/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/78-demo/slides/80-golden-tara|title=Golden Tara|work=Agusan del Sur}}</ref> karena Tara dan Kinnara adalah tokoh atau dewa penting dalam kepercayaan Buddha Mahayana. Kesamaan agama Buddha Mahayana-Vajrayana menunjukkan bahwa Filipina kuno memperoleh kepercayaan Mahayana-Vajrayana dari pengaruh Srivijayan di Sumatra.<ref>{{cite web|url=http://asiasociety.org/new-york/exhibitions/philippine-gold-treasures-forgotten-kingdoms|title=Philippine Gold, Treasure of Forgotten Kingdoms|work=Asian Society}}</ref>
Baris 293:
==== Hubungan dengan wangsa Sailendra ====
{{main|Wangsa Sailendra|Kerajaan Medang}}
Munculnya keterkaitan antara Sriwijaya dengan [[Wangsa Sailendra|dinasti Sailendra]] dimulai karena adanya nama ''Śailendravamśa'' pada beberapa prasasti di antaranya pada [[prasasti Kalasan]] di pulau Jawa, [[prasasti Ligor]] di selatan Thailand, dan prasasti Nalanda di India. Sementara pada [[prasasti Sojomerto]] dijumpai nama ''Dapunta Selendra''. Karena prasasti Sojomerto ditulis dalam bahasa Melayu Kuno, dan bahasa[[Aksara Melayu umumnya digunakan pada prasasti-prasasti di Sumatra, maka diduga wangsa Sailendra berasal dari Sumatra walaupun prasasti sojomerto ditulis dalam aksaraKawi|beraksara jawa,kemungkinan jawa hanya terkena pengaruh agama buddha yang masuk melalui sumatrakuno]], Walaupun asal usul bahasa Melayu ini masih menunggu penelitian sampai sekarang.<ref name="Poesponegoro"/>
 
Majumdar berpendapat dinasti Sailendra ini terdapat di Sriwijaya (Suwarnadwipa) dan [[Medang]] (Jawa), keduanya berasal dari Kalinga di selatan [[India]].<ref name="Majumdar">{{cite journal
Baris 344:
|[[Srivijaya]]
Shih-li-fo-shih
| Catatan perjalanan I Tsing pada tahun 671-685, Penaklukan Malayu, penaklukan Jawa
Prasasti [[Prasasti Kedukan Bukit|Kedukan Bukit]] (683), [[Prasasti Talang Tuo|Talang Tuo]] (684), [[Prasasti Kota Kapur|Kota Kapur]] (686), [[Prasasti Karang Brahi|Karang Brahi]] dan [[Prasasti Palas Pasemah|Palas Pasemah]]
|-
Baris 374:
|
|Jatuh ke kekuasaan Syailendra Jawa ([[Jawa Tengah]] atau [[Yogyakarta]])
|[[Wangsa Syailendra|Wangsa Sailendra]] mengantikanmulai [[Wangsaberkuasa Sanjaya]]di sriwijaya
|-
|[[Dharanindra]] atau<br /> [[Rakai Panangkaran]]
Baris 396:
|840
|
|KebangkitanPramodyawardhani Wangsa Sanjaya,dan [[Rakai Pikatan]] berkuasa di jawa
|-
|[[Balaputradewa]]
|856
|Suwarnadwipa
|Balaputradewa lari ke sumatra dan mengklaim dirinya cucu raja Jawa dari wangsa syilendra
|Kehilangan kekuasaan di Jawa, dan kembali ke Suwarnadwipa
[[Prasasti Nalanda]] tahun 860, [[India]]
|-
Baris 497:
 
=== Candi ===
Meskipun disebut memiliki kekuatan ekonomi dan keperkasaan militer, Sriwijaya hanya meninggalkan sedikit tinggalan purbakala di jantung negerinya di Sumatra.
 
Sangat berbeda dengan episodeKerajaan SriwijayaMedang di Jawa Tengah saat kepemimpinan wangsa [[Syailendra]] yang banyak membangun monumen besar; seperti [[Candi Kalasan]], [[Candi Sewu]], dan [[Borobudur]].
 
Candi-candi Budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatra antara lain [[Candi Muaro Jambi]], [[Candi Muara Takus]], dan [[Candi Bahal|Biaro Bahal]]. Akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatra terbuat dari bata merah.