Abdullah bin Sa'ad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AsusAcer5 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AsusAcer5 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
 
== Era Nabi Muhammad ==
Abdullah bin Sa'ad adalah salah seorang di zaman Nabi yang dapat menulis. Maka ketika ia masuk islam, Rasulullah mengundangnya untuk menjadi juru tulis beliau. Nabi menyuruhnya untuk menulis beberapa [[ayat]] dari [[Surah Al-Mu’minun|Surat Al-Mu'minun]] yang saat itu baru diturunkan oleh Allah kepada beliau. Ketika ayat ke-14 didiktekan kepada Abdullah pada bagian "''Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain''", Abdullah pun mengucapkan rasa takjubnya dengan berkata "''Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik''." Rasulullah pun berkata, ''"Benar, seperti yang kau bilang itulah ayat tersebut diturunkan kepadaku."'' Maka Abdullah pun meragukan kenabian beliau, dan berkata, "Jika Muhammad jujur, maka berarti Allah menurunkan ayatnya kepadaku sebagaimana Allah menurunkan ayat-Nya kepada Muhammad. Dan jika Muhammad berbohong, maka berarti dia mengambil perkataanku (sebagai [[wahyu]])."<ref name=":0">{{Cite book|last=Al Wahidi|first=Ali bin Ahmad|url=https://archive.org/details/learnislampdfenglishbookalwahidisasbabalnuzulthegreatcommentariesoftheholyquranvol.3imamalwahidi/page/n91/mode/2up?view=theater|title=Asbabun Nuzul|isbn=9781891785184|pages=107|url-status=live}}</ref>
 
Abdullah pun pergi ke [[Makkah]] yang saat itu masih belum berhasil dikuasai Nabi Muhammad. Ketika Nabi Muhammad telah mengumpulkan cukup banyak pasukan untuk mengepung Makkah, beliau pun memerintahkan supaya Abdullah bin Sa'ad menjadi salah satu orang yang harus dibunuh walaupun dirinya sembunyi di bawah tirai Ka'bah. Namun Abdullah pun mendatangi saudara angkatnya yaitu [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]] untuk meminta pertolongan, lalu bersamanya mendatangi Rasulullah untuk memohon ampun. Ketika bertemu dengan mereka berdua, Rasulullah yang ditemani beberapa sahabatnya awalnya hanya diam, namun setelah sekian lama beliau pun berkata "ya". Namun setelah Utsman dan Abdullah pergi, Rasulullah pun berkata, "Aku diam supaya salah satu dari kalian berdiri dan [[Pemancungan|memenggal]] kepalanya!" Salah seorang dari kaum [[Kaum Anshar|Anshar]] lalu berkata, "Lalu mengapa anda tidak memberikan kami kode, wahai Rasulullah?" Beliau pun menjawab bahwa seorang Nabi tidak membunuh dengan memberikan kode.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n298/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|isbn=0196360331|pages=550|url-status=live}}</ref>
 
A hadith in [[Sunan Abu Dawud]] similarly records Abdallah ibn Sa’d's tense encounter with Muhammad in Mecca post his defection and fleeing Mohammad after the capture of Mecca by Muslims. In his ''History'', al-Tabari briefly records about Abdallah and Muhammad that "Abdallah b. Sa`d b. Abi Sarh used to write for him. He apostatized from Islam and later returned to Islam on the day of the conquest of Mecca".
 
Sebuah hadits di [[Sunan Abu Dawud]] juga merekam ketegangan pertemuan Abdullah bin Sa`ad dengan Muhammad di Makkah pasca pembelotannya dan pelarian dirinya dari Muhammad setelah direbutnya Makkah oleh umat Muslim.<ref>Hadith 2683 [https://sunnah.com/abudawud:2683 Sunan Abu-Dawud] Transl. Professor Ahmad Hasan (hadith 2677 in Hasan's translation)</ref> Dalam [[Sejarah Para Nabi dan Raja|tarikh]]-nya, [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] secara singkat mencatat tentang Abdullah dan Muhammad bahwa "Abdullah bin Sa`ad bin Abi Sarh biasa menulis untuknya. Dia [[murtad]] dari Islam dan kemudian kembali ke Islam pada hari penaklukan Makkah."<ref>Al-Tabari, "History of al-Tabari Vol. 9 - The Last Years of the Prophet", transl. Ismail K. Poonawala, p.148, Albany: State University of New York Press</ref>