Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan spam pranala |
k Referensi |
||
Baris 290:
# Mengembalikan CBP sebagai kelompok kedisplinan, kepanduan serta kepencinta-alaman.
=== '''Kongres XII IPPNU''' ===
Dilaksanakan pada tgl.23-26 Maret 2000 di Maros Makassar, Sulawesi Selatan, terpilih sebagai Ketua Umum Ratu Dian Hatifah dan kebijakan yang dihasilkan a.l.:
# Mengembalikan IPPNU pada visi kepelajaran, sebagaimana tujuan awal pendiriannya.
Baris 296:
# Strategi Pengembangan IPNU-IPPNU
== '''Sejarah IPNU IPPNU : Strategi Pengembangan'''<ref>{{Cite web|title=Sejarah IPNU IPPNU Sejak 1954/1955 hingga Kongres 2022|url=https://www.mediaipnu.or.id/2021/11/sejarah-ipnu-ippnu-sejak-19541955.html|website=MEDIA IPNU - Alternatif Pusat Publikasi|language=en-gb|access-date=2022-08-17}}</ref> ==
Sejarah IPNU. Dengan memahami dimensi kesejarahan dan meletakkan sebagai landasan kepentingan organisasi maka sikap komitmen terhadap cita-cita dapat tetap tertanamkan nilai-nilai pengabdian, loyalitas, dedikasi untuk berbakti pada organisasi demi terwujudnya cita-cita para ulama serta kejayaan NU serta bangsa sehingga tercipta baldatun thoyibatun warobbun ghofur.
Disamping dimensi kesejarahan sebagai landasan untuk merefleksi kepentingan. Maka IPNU harus mampu mengantisipasi masalah-masalah perubahan situasi dan kondisi serta mampu menatap perkembangan ilmu pengetahua dan teknologi, sehingga dapat menyuguhkan dan menawarkan program-program yang menyentuh kebutuhan masyarakat, sebagaimana hasil Konggres Jombang dengan berbagai macam perubahan. Hal ini dimaksudkan untk mengembalikan citra IPNU sebagai organisasi (ekstra pelajar dan badan otonomi NU yang sekaligus mempertahankan eksistensinya. Adapun untuk menunjukkan eksistensinya sebagai banom NU serta OKP hendaknya memperhatikan sebagai berikut:
'''1. Rekrutmen Kader'''
Penerimaan anggota IPNU dapat ditempuh melalui peristiwa yang dinamakan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) yang merupakan sarana untuk menghantarkan calon kader/anggota dari kehidupan secara individualis menuju pada kehidupan kelompok masyarakat atau berorganisasi. Disamping itu jenjang pengkaderan harus ditingkatkan pada level yang lebih tinggi di organisasi IPNU-IPPNU dengan memprhatikan faktor usia.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menggembleng dan mengkristalkan pada diri anggota pada tingkat wawasan dan aktifitas berorganisasi dimasa mendatang.
'''2. Mekanisme dan Sistem Kadernisasi'''
Sebagai konsekwensi dari keinginan untuk melahirkan kader-kader yang berkualitas dan punya komitmen yang tinggi, maka terhadap kader perlu diimbangi dengan bentuk pengkaderan yang tersistematis, terencana dan matang.
Adapun hakekat dari sebuah pengkaderan adalah suatu sistem saling terkait satu dengan lainnya. Sebagaimana asas program terpadu yaitu; manfaat, kebersamaan, kesinambungan dan keterpeloporan.
'''3. Program Organisasi'''
Disamping itu karena kader merupakan hal yang sangat urgen dalam menenutkan kelangsungan organisasi maka dalam memobilisir dan memberikan motivasi kepada anggota diperlukan kemampuan untuk mengantisipasi perubahan sosial serta dinamika kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan Garis-garis Besar Program Kerja Nasional (GBPKN) yang meliputi; bidang organisasi, bidang kaderisasi, dan bidang partisipasi.
== '''KETUA UMUM PP IPNU''' ==
{|class="sortable" width="40%" border="2" cellpadding="6" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid;
|bgcolor=green|<center>{{white|No}}
Baris 406 ⟶ 428:
== Rujukan ==
<references />
== Pranala luar ==
|