Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bongbong135 (bicara | kontrib)
←Mengosongkan halaman
Tag: Mengosongkan Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Iptek
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
PERKEMBANGAN IPTEK DI ERA GLOBALISASI
 
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah terjadi di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda.
Awal mula perkembangan IPTEK di Indonesia terjadi setelah Belanda memperkenalkan persenjataan modern, alat transportasi, dan kendaraan tempur kepada rakyat pribumi.
Perkembangan IPTEK di Indonesia sebelum abad ke-20 tentunya masih berdasarkan kebutuhan sehari-hari dan dipengaruhi oleh kolonial Belanda.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Perkembangan IPTEK sangat terlihat memberikan dampak bagi kemajuan negara Indonesia.
Perkembangan IPTEK di Indonesia jauh lebih terlihat setelah bangsa penjajah menyingkir dari Nusantara.
Hal ini didorong dengan terbukanya segala akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan serta teknologi bagi masyarakat Indonesia.
Sedikit demi sedikit, rakyat Indonesia mulai belajar di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk kalangan umum.
Berbekal ilmu tersebut, rakyat Indonesia pun mulai melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan IPTEK di Indonesia.
Pada 1962, televisi mulai diperkenalkan di Indonesia. Bermula dari siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI), kemudian disusul dengan banyaknya siaran televisi swasta lainnya.
Pada tanggal 23 Agustus 1967, perkembangan IPTEK di Indonesia semakin maju dengan didirikannya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Setelah LIPI, pemerintah Indonesia kembali membangun berbagai lembaga lainnya untuk memajukan IPTEK di Indonesia.
Sejak saat itu, perkembangan IPTEK semakin pesat dari tahun ke tahun. Indonesia juga memiliki satelit yang bernama Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa.
Satelit ini sudah dibangun sejak 1974 dan diselesaikan pada 1976.
Lewat sistem satelit ini, Indonesia bisa mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke berbagai perangkat elektronik, yaitu televisi, radio, telepon, dan sejenisnya.