Kabupaten Kulon Progo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhamad Luqman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k format TNKB (variable ditulis miring), replaced: '''AB xxxx''' → AB ''xxxx'', typos fixed: tahta → takhta, - → – (7)
Baris 41:
| kodearea = 0274
| kodepos =
| nomor_polisi = AB '''AB xxxx''' C*/L*/P*/V*
| apbd =
| pad =
Baris 58:
'''Kulon Progo''' atau '''Kulonprogo'''{{Efn|Aturan penulisan toponimi Indonesia berdasarkan Perpres No. 112 Tahun 2006: nama kabupaten ini harus '''sambung.'''}} ({{lang-jv|ꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ꦥꦿꦒ|Kulonpraga}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah '''Wates'''.<ref name=KP/> Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Sleman]] dan [[Kabupaten Bantul]] di timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, [[Kabupaten Purworejo]] di barat, serta [[Kabupaten Magelang]] di utara. Nama ''Kulon Progo'' berarti sebelah barat Sungai Progo (kata ''kulon'' dalam [[Bahasa Jawa]] artinya ''barat''). [[Kali Progo]] membatasi kabupaten ini di sebelah Timur.<ref name=KP/>
 
Kabupaten Kulon Progo terdiri atas 12 [[kapanewon]], yang dibagi lagi atas 87 [[kelurahan|kalurahan]] dan satu [[kelurahan]], serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah dinamakan Dusun). Pusat pemerintahan di Kecamatan [[Wates, Kulon Progo|Wates]], yang berada sekitar 25&nbsp;km sebelah barat daya dari Kota Yogyakarta, di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa ([[Kota Surabaya|Surabaya]] - [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] - [[Kota Bandung|Bandung]]. Wates juga dilintasi jalur [[kereta api]] lintas selatan Jawa. Kulon Progo menggunakan kodepos 55611 (lama) dan 55600/55651 (baru).
 
Bagian barat laut wilayah kabupaten ini berupa pegunungan ([[Bukit Menoreh]]), dengan puncaknya puncak Suroloyo (1019 m), di perbatasan dengan Kabupaten Magelang. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang landai hingga ke pantai. Pantai yang ada di Kabupaten Kulon Progo adalah [[Pantai Congot]], [[Pantai Glagah Indah]] (10&nbsp;km arah barat daya kota Wates atau 35&nbsp;km dari pusat Kota Yogyakarta) dan [[Pantai Trisik]].
 
== Sejarah ==
Di tahun 1671 dalam Babad Mataram disebutkan Keraton Mataram diserang Trunojoyo dari Madura. Amangkurat I, Raja Mataram meninggal di Tegal, Jawa Tengah. Penerusnya, yaitu Amangkurat II kemudian meminta bantuan kepada Belanda dan Adipati [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] untuk merebut kembali tahtatakhta Mataram dari Trunojoyo.
 
Adipati Ponorogo mengirim pasukan yang terdiri dari pendekar Warok, dan berkat bantuan ini, Ibukota Kerajaan Mataram di Plered, Bantul berhasil direbut kembali. ''Cikat kaya kilat, kesit kadya thatit'', itulah ciri khas Pasukan Warok. Totalitas dan semangat labuh paramarta menjadikan Mataram eksis kembali di tanah Jawa. Sejak saat itu, Pasukan Warok Ponorogo dipertahankan untuk menjaga Istana Mataram.
Baris 121:
# KRT.Wijoyo Hadiningrat (1981-1991)
# Drs.H.Suratidjo (1991-2001)
# H.Toyo Santoso Dipo - HMDipo–HM.Anwar Hamid (2001-2006)
# H.Toyo Santoso Dipo - DrsDipo–Drs.H.Mulyono (2006-2011)
# dr.H.[[Hasto Wardoyo]],Sp.OG(K) - Drs–Drs.H.Sutedjo (2011-2016)
# Drs. H. Sutedjo - FajarSutedjo–Fajar Gegana (2016-Sekarang)<ref>{{cite web|url=http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Sejarah_7_hal|title=Pemerintah Kabupaten Kulon Progo|first=Jauhari|last=Ahmad,admin@kulonprogokab.go.id|website=www.kulonprogokab.go.id|accessdate=24 Januari 2018|archive-date=2013-08-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20130823154559/http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Sejarah_7_hal|dead-url=yes}}</ref>
 
== Pemerintahan ==
Baris 180:
 
=== Jalur udara ===
[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] untuk Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlokasi di Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo. Sebuah bandara dengan landasan pacu 3.600 meter yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional. Rencana awal adalah untuk menyediakan fasilitas untuk melayani hingga 10 juta penumpang per tahun. Kemudian ekspansi mungkin menampung hingga 20 juta penumpang per tahun dalam fase - 3fase–3 . Sekitar 637 hektare lahan sedang disisihkan untuk proyek tersebut. Dari jumlah ini, 40 % diklasifikasikan sebagai tanah "Paku Alam (Sultan)" sedangkan sisanya milik masyarakat setempat. Lokasi yang diusulkan berada di Kecamatan Temon antara Pantai Congot dan Pantai Glagah (yang meliputi Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran dan Desa Glagah).<ref>{{cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/326706/bandara-baru-yogyakarta-tempati-lahan-637-hektare-di-kulon-progo|title=Berita Indonesia Terkini - ANTARA News|first=|last=antaranews.com|website=www.antaranews.com|accessdate=24 Januari 2018}}</ref>
 
=== Jalur laut ===