Museum Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Hans5958 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016030200013/gedung-museum-nasional
}}}}
'''Museum Nasional Republik Indonesia''', atau yang sering disebut dengan '''Museum Gajah''', adalah sebuah [[museum]] arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di [[Jakarta Pusat]] dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12.<ref name="museumnasional.or.id">http://www.museumnasional.or.id</ref> Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di [[Asia Tenggara]].
 
== Sejarah Museum Nasional ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het museum van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Batavia TMnr 60025931.jpg|jmpl|250px|kiri|Museum Royal Batavian Society of Arts and Sciences Batavia (sekarang Museum Nasional) pada tahun [[1900]]-an]] Cikal bakal [[museum]] ini lahir tahun [[1778]], tepatnya tanggal [[24 April]], pada saat pembentukan [[Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]]. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan [[Kalibesar]] beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
 
Baris 45:
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan [[perunggu]] oleh [[Raja Chulalongkorn]] dari [[Thailand]] pada tahun [[1871]] yang kemudian dipasang di halaman depan museum. Meskipun demikian, sejak [[28 Mei]] [[1979]], nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.
 
== Bangunan Museum Nasional ==
Dengan gaya [[Klasisisme]], gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh [[Eropa]], terutama semangat [[Abad Pencerahan]], yang muncul pada sekitar [[abad 18]]. Gedung ini dibangun pada tahun [[1862]] oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan ''[[Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]]'' yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di [[Hindia Belanda]].
 
Baris 59:
</gallery>
 
== Koleksi Museum Nasional ==
[[Berkas:Bhairava Adityavarman.jpg|kiri|jmpl|200px|Arca [[Adityawarman]] sebagai [[Bhairawa]], salah satu kekayaan koleksi masa Hindu-Buddha.]]
[[Berkas:Singosari_1351.jpg|ka|jmpl|175px|Gambar Prasasti dari [[Singosari]], [[Malang]] bertarikh tahun [[1351]] Masehi. [[Prasasti Singhasari 1351|Prasasti]] yang merupakan koleksi museum, terkenal karena menyebut nama 'Mada' yang kemungkinan berkaitan dengan tokoh [[Gajah Mada]].]]
Baris 73:
Koleksi yang menarik adalah patung [[Bhairawa]]. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414&nbsp;cm) merupakan manifestasi dari Dewa [[Lokeswara]] atau [[Awalokiteswara]], yang merupakan perwujudan [[Boddhisatwa]] (pancaran [[Buddha]]) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di [[Padang Roco]], [[Sumatra Barat]] ini berasal dari [[abad ke 13]] - [[abad ke-14|14]].
 
== Kegiatan di Museum ==
Bentuk edukasi yang bisa pengunjung dapatkan di museum tidak hanya dari sajian koleksinya, namun juga kegiatan yang dilaksanakan di sana. Bentuk kegiatan yang biasanya dilaksanakan di museum di antaranya adalah seminar, diskusi, pameran dengan tema khusus dan lokakarya. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan pengunjung, namun juga memberikan kesan tersendiri di setiap kunjungannya.