Universitas Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Neajalah (bicara | kontrib)
Baris 165:
 
== Kontroversi ==
Pada Agustus 2022, [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) menetapkan Rektor Universitas Lampung, [[Karomani|Prof. Dr. Karomani]], sebagai tersangka kasus suap proses penerimaan mahasiswa baru jalur khusus yaitu Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila). [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] menyebut Karomani mematok harga mulai dari Rp 100 juta sampai Rp 350 juta per mahasiswa agar diluluskan masuk universitas ini.<ref>{{Cite web|last=Noviansah|first=Adrial Akbar, Wildan|title=Rektor Unila Patok Rp 100-350 Juta Per Orang agar Diluluskan Jadi Mahasiswa|url=https://news.detik.com/berita/d-6245630/rektor-unila-patok-rp-100-350-juta-per-orang-agar-diluluskan-jadi-mahasiswa|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-21}}</ref> KPK mengungkap nilai uang suap yang telah diterima Rektor Unila Karomani mencapai sekitar Rp 5 miliar. Uang suap tersebut ada yang telah dialih bentuk menjadi deposito hingga emas batangan.<ref>{{Cite web|title=Rektor Unila Terima Suap Sekitar Rp 5 Miliar, Ada yang Sudah Beralih Bentuk Emas Batangan - Nasional Tempo.co|url=https://nasional.tempo.co/amp/1625072/rektor-unila-terima-suap-sekitar-rp-5-miliar-ada-yang-sudah-beralih-bentuk-emas-batangan|website=nasional.tempo.co|access-date=2022-08-21}}</ref> Tim KPK menangkap delapan tersangka, termasuk Karomani, yang tersebar di wilayah Lampung, Bandung, dan Bali.<ref>{{Cite web|title=Rektor hingga Wakil Rektor Unila Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap PMB 2022, Barbuk Rp 3,8 M|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/21/rektor-hingga-wakil-rektor-unila-jadi-tersangka-kasus-dugaan-suap-pmb-2022-barbuk-rp-38-m|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-08-21}}</ref>