Transmart: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
 
== Slogan ==
* 1998-20011998—2001: Belanja Leluasa, Penuh Gembira
* 2001—2010: Ke Carrefour Aja, Ahh!!!
* 2010—2022(yang sampe 2022 khusus blu plaza): Untuk Hidup Yang Lebih Baik
* 2016—sekarang: Transformasi Ritel Modern
 
Baris 26:
===Awal mula: Carrefour dan Continent===
====Carrefour====
Transmart sendiri bermula dari operasional [[hipermarket]] raksasa asal [[Prancis]], [[Carrefour]]. Carrefour sendiri memulai langkahnya di Indonesia pada 1996, ketika perusahaan ini menjalin kerjasama dengan PT [[Tigaraksa Satria]] Tbk, sebuah perusahaan distribusi terkemuka untuk membangun cabang Carrefour di Indonesia. Kerjasama itu diwujudkan dengan pendirian '''PT Cartisa Properti Indonesia''' (CPI) dengan kepemilikan 70-30%, masing-masing untuk Carrefour dan Tigaraksa Satria pada Februari 1996. Tidak lama kemudian, berdiri juga '''PT Carti Satria Megaswalayan''' (CSM), dengan struktur kepemilikan serupa pada Juli 1996.<ref name=CF1>[https://books.google.co.id/books?id=fpeUDwAAQBAJ&pg=PA107&dq=cartisa+properti+Indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjq2aaUqsD3AhUm63MBHTF_BRgQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=cartisa%20properti%20Indonesia&f=false Ekonomi Politik Monopoli]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZRHkAAAAMAAJ&q=cartisa+propertiIndonesia&dq=cartisa+propertiIndonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjZuMXpqsD3AhUkR2wGHTmwD14Q6AF6BAgHEAI Indonesian Capital Market Directory]</ref> Sebelum beroperasi, Carrefour melakukan pencarian pengembang, lokasi dan rekan bisnis potensial demi memetakan kinerja bisnisnya,<ref name=CF1/> dengan perencanaan gerai pertama akan dibuka pada 1997.<ref name=CF197>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=midYAAAAMAAJ&dq=goro+pasar+minggu+bekasi+kelapa+gading&focus=searchwithinvolume&q=carrefour Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 24-33]</ref> Akan tetapi, baru pada 14 Oktober 1998,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Yz7jAAAAMAAJ&dq=carrefour+oktober+1998&focus=searchwithinvolume&q=hypermarket Gamma, Volume 3,Masalah 42-50]</ref> PT Carti Satria Megaswalayan dapat membuka gerai Carrefour pertama di Indonesia, awalnya di Cempaka Putih, Jakarta dengan modal [[Dolar AS|US$]] 60 juta.<ref>[https://www.thefreelibrary.com/TIGA+RAKSA+GROUP%3A+REINFORCING+CORE+BUSINESS+THROUGH+HYPERMARKET.-a054574507 TIGA RAKSA GROUP: REINFORCING CORE BUSINESS THROUGH HYPERMARKET.]</ref> Tidak lama kemudian, ''sister company'' CSM, PT CPI juga membuka cabang kedua Carrefour di Indonesia di tahun yang sama, di [[Duta Merlin]] Jakarta. Dengan menawarkan harga murah dan agresif, nama Carrefour segera terangkat di mata publik.<ref name=CF2>[https://www.thefreelibrary.com/1.+FRANCE%27S+CARREFOUR+AND+CONTINENT+MERGE.-a061025872 1. FRANCE'S CARREFOUR AND CONTINENT MERGE.]</ref>
 
====Continent====
Baris 39:
Hingga 2005, Carrefour baru memiliki 17 cabang yang tersebar di Jakarta.<ref>[https://web.archive.org/web/20051125000653/http://www.carrefour.co.id/ PROFIL PERUSAHAAN]</ref> Untuk mengembangkan usahanya, berbagai strategi pun dilakukan. Misalnya, Carrefour mulai mengembangkan ''[[private label]]'' miliknya dengan nama "Paling Murah" (dahulu Brand No. 1, untuk produk konsumer), "First Line" (produk [[fesyen]]) dan "Bluesky" (produk elektronik) yang diklaim harganya lebih "miring".<Ref>[https://www.google.co.id/search?q=Carrefour+palingmurah+No.1&hl=id&biw=1366&bih=625&tbm=bks&sxsrf=ALiCzsY_K4Ap-CfkISP2Qk5pBYJvWPAHRQ%3A1651487796011&ei=NLRvYpckpKri3g-Bk4uwCQ&ved=0ahUKEwiXjrq7z8D3AhUkldgFHYHJApYQ4dUDCAg&uact=5&oq=Carrefour+palingmurah+No.1&gs_lcp=Cg1nd3Mtd2l6LWJvb2tzEANQ4gdYmRdgnBhoAnAAeACAAZIBiAHIBZIBAzYuMpgBAKABAcABAQ&sclient=gws-wiz-books Tempo, Volume 35,Masalah 7-12]</ref> Ekspansi besar-besaran pun dilakukan pada 2004-2007 dengan membangun banyak cabang di luar Jakarta, seperti [[Bandung]], [[Surabaya]], [[Denpasar]], [[Yogyakarta]], [[Semarang]], [[Medan]], [[Palembang]] dan [[Makassar]] sehingga pada 2007 telah mencapai 31 gerai di seluruh Indonesia, mayoritas di [[Jabodetabek]].<ref>[https://www.antaranews.com/berita/62410/carrefour-targetkan-tambahan-9-gerai-selama-2007 Carrefour Targetkan Tambahan 9 Gerai Selama 2007]</ref><Ref>[https://web.archive.org/web/20071104225529/http://www.carrefour.co.id/ PROFIL PERUSAHAAN]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=YjBly-75_WoC&pg=PT27&dq=carrefour+indonesia+2005&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwil_qLl0sD3AhW0FLcAHSAcCpQQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=carrefour%20indonesia%202005&f=false Rural Meat Processing Industry Draws Hispanic Workers]</ref> Di tahun tersebut, pendapatan Carrefour di Indonesia mencapai Rp 7,2 triliun, menempatkannya di posisi ketiga penyumbang keuntungan terbesar dari Asia bagi Carrefour SA Prancis (kalah dari [[Tiongkok]] dan [[Taiwan]]). Posisinya kemudian menjadi ritel modern terbesar pada saat itu di Indonesia, dengan pendapatan perhari di setiap gerainya mencapai Rp 500 juta-1 miliar.<ref name=CF1/> Meskipun Carrefour bukanlah pengenal konsep hipermarket di Indonesia (yang pertama adalah Mega-M yang dimiliki oleh [[Matahari Putra Prima|Matahari]] dan [[Wal-Mart]] oleh [[Multipolar]] pada tahun 1996), namun Carrefour sering dianggap sebagai pemain sukses dan pendorong utama pertumbuhan bisnis hipermarket di Indonesia.<ref name=CF71>[https://www.jakartajive.com/2008/07/retail-giant-makes-its-mark-in-indonesia/ Retail Giant Makes Its Mark in Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jx9bDwAAQBAJ&pg=PA2&dq=mega+M+matahari+1996&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiN7t7_s8H3AhXkjuYKHQmjCuAQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=mega%20M%20matahari%201996&f=false Retail Excellence Series - What I Learned From Hypermarket]</ref>
 
Untuk lebih memperluas pasarnya, pada 2007 Carrefour telah memperkenalkan cabang berkonsep ''compact store'' di gerai Cakung dan Cibinong yang lebih kecil.<ref name=CF71/> Tidak lama setelah itu, pada Desember 2007, PT Carrefour Indonesia mengumumkan rencana [[akuisisi]] PT [[Alfa Retailindo]] Tbk, sebuah perusahaan yang mengelola [[supermarket]] Alfa dan dimiliki oleh [[Djoko Susanto]]. Saham yang dibeli adalah 75% dari kepemilikannya dengan harga Rp 680 miliar.<ref name=CF7>[https://www.liputan6.com/news/read/152575/carrefour-akuisisi-alfa-supermarket Carrefour Akuisisi Alfa Supermarket]</ref> Saham Alfa sendiri diakuisisi dari PT [[Sigmantara Alfindo]] dan Prime Horizon Pte. Ltd., dengan saat pengumuman akuisisi, Alfa memiliki 29 cabang di berbagai daerah seluruh Indonesia.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=b-DAGK6-Bs0C&pg=PA121&dq=CarrefourIndonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwivzJzhzcD3AhU47XMBHfgMBBg4ChDoAXoECAIQAg#v=onepage&q=CarrefourIndonesia&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2008]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=qq0TEAAAQBAJ&pg=PA62&dq=CarrefourIndonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6-b7GzsD3AhUaIbcAHckYAYU4KBDoAXoECAQQAg#v=onepage&q=CarrefourIndonesia&f=false Kaum Supertajir Indonesia: Profil Seratus Orang Terkaya Indonesia yang Total ...]</ref> Proses akuisisi ini tuntas dilakukan pada 21 Januari 2008, dimana lewat sebuah ''Share Purchase Agreement'' (SPA), 75% saham Alfa Retalindo berpindah ke PT Carrefour Indonesia dengan harga yang lebih rendah, yaitu Rp 674 miliar.<Ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-881844/carrefour-resmi-beli-alfa-retailindo-rp-674-miliar Carrefour Resmi Beli Alfa Retailindo Rp 674 Miliar]</ref> Kemudian, sejak 13 Mei 2008, gerai-gerai Alfa perlahan-lahan diganti namanya menjadi Carrefour Express (12 cabang), dan 3 sisanya menjadi Carrefour Market.<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/05/14/19/109141/seluruh-gerai-alfa-ganti-carrefour Seluruh Gerai Alfa Ganti Carrefour]</ref><ref name=CF17/> Perkenalan konsep ''compact store'' dan akuisisi Alfa menandai Carrefour Indonesia yang mulai mengembangkan format selain hipermarket.
 
===Munculnya berbagai masalah===
Baris 48:
 
====Persengketaan operasional====
Tidak hanya masalah itu, Carrefour Indonesia pun "tersandung" masalah sengketa dengan PT Duta Wisata Loka, pengelola Mega Mal Pluit. Pihak Mega Mal Pluit sendiri mempermasalahkan luas Carrefour, karena dianggap melanggar Perda DKI No. 2/2002, dimana Carrefour menggunakan luas lahan 13.000 m2, sedangkan batas yang ditentukan hanya 8.000 m2. Walaupun perjanjian penyewaan sudah dilakukan sejak 1999 (saat masih bernama Continent) dan berusia 20 tahun, namun batal demi hukum akibat pelanggaran aturan dan PT Duta sudah mendapat teguran Pemprov DKI. Pihak Mega Mal Pluit awalnya berusaha melakukan cara damai demi meminta Carrefour keluar dari tempatnya, dengan mengirim [[fax]] dan berjanji akan membantu prosesnya. Akan tetapi, Carrefour tetap menolak, bahkan menyewa tentara demi melindungi bisnisnya. Akhirnya, PT Duta terpaksa memutus aliran listrik Carrefour pada 27 Mei 2009 sebagai upaya menekan. Akhirnya, ketika Carrefour tidak mau menurut, pada 2 Agustus 2008 PT Duta dengan paksa mengeluarkan Carrefour, dimana menurut pihak Carrefour menggunakan 300 preman demi mengeluarkan dan merusak barang-barang dari dalam hipermarket tersebut. Menurut pihak Carrefour, perjanjian mereka tetap sah karena aturan Perda DKI No. 2/2002 tidak berlaku surut dan menurut pihaknya luas Carrefour di mal itu hanya 6900 m2. Akibatnya, pihak Carrefour pun dua kali mengadukan manajemen dan pimpinan PT Duta ke [[Polda Metro Jaya]], pada 27 Mei dan 10 Agustus 2009. Tidak hanya itu juga, Carrefour juga menggugat PT Duta ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada awal Agustus (dicabut pada 6 Agustus),<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/carrefour-terseret-perda-perpasaran-swasta-hol22823?page=all Carrefour Terseret Perda Perpasaran Swasta]</ref> dan kemudian mengajukan gugatan ganti rugi di PN Jakut melebihi Rp 1 triliun ke PT Duta pada pertengahan Agustus 2009.
 
Dalam berbagai pernyataannya, Carrefour ikut membawa-bawa nama [[Lippo Group]], pemilik PT Duta yang dituduh berambisi menyingkirkan Carrefour demi membangun gerai baru [[Hypermart]], yang merupakan pesaing Carrefour di bidang hipermarket dan dimiliki konglomerasi tersebut (dibantah pihak PT Duta),<ref>[https://www.republika.co.id/berita/68621/mega-mall-pluit-bantah-carrefour-akan-digantikan-hypermart Mega Mall Pluit Bantah Carrefour akan Digantikan Hypermart]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/194007/kisruh-carrefour-versus-mega-mal-pluit-kian-memanas/full&view=ok Kisruh Carrefour versus Mega Mal Pluit Kian Memanas]</ref> sehingga sempat juga melaporkan kasus tersebut ke KPPU.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2009/08/06/08161891/diusir-pengelola-gedung-carrefour-lapor-kppu "Diusir" Pengelola Gedung, Carrefour Lapor KPPU]</ref> Saling gugat-menggugat pun terjadi, dengan pada Januari 2010 Carrefour berhasil memaksa sita jaminan atas mal yang telah berganti nama menjadi Pluit Village tersebut, yang kemudian pada 28 April 2010 dibatalkan oleh PN Jakarta Selatan.<Ref>[https://www.tribunnews.com/nasional/2010/04/29/lippo-gantian-menang-lawan-carrefour Lippo Gantian Menang Lawan Carrefour]</ref> Yang pasti, akhirnya Carrefour pun harus angkat kaki, dikarenakan gerainya itu sudah disegel oleh polisi pada 11 September 2009,<ref>[https://news.detik.com/berita/d-1201726/carrefour-mega-mall-pluit-disegel Carrefour Mega Mall Pluit Disegel]</ref> dan hal tersebut juga kemudian menjadi perhatian Pemprov DKI yang pro pada PT Duta,<ref>[https://www.viva.co.id/berita/metro/61254-dki-akan-tutup-carrefour-mega-mall-pluit DKI Akan Tutup Carrefour Mega Mall Pluit]</ref> apalagi ditambah protes pedagang pasar pada 7 Juli 2008 yang disebabkan anggapan Carrefour Mega Mal Pluit terlalu dekat dengan [[pasar tradisional]] dan mengancam pendapatan pedagang di sana.<ref>[https://money.kompas.com/read/2009/05/28/21332250/index.html?page=all DKI Tidak Tegas Tangani Carrefour]</ref><Ref>[https://news.detik.com/berita/d-968044/izin-carrefour-mega-mall-pluit-keluar-sejak-1999 Izin Carrefour Mega Mall Pluit Keluar Sejak 1999]</ref><Ref>[https://news.detik.com/berita/d-968383/carrefour-patuhi-aturan-di-indonesia Carrefour Patuhi Aturan di Indonesia]</ref> Baru pada 15 Juni 2013, Carrefour baru bisa membuka gerainya kembali.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/carrefour-buka-kembali-gerai-di-pluit-village Carrefour Buka Kembali Gerai di Pluit Village]</ref>
 
Tidak hanya di Pluit Village (Mega Mal Pluit), Carrefour harus bersitegang dengan mal milik Lippo lain, [[Palembang Square]] yang berada di bawah pengelolaan PT Bayu Jaya Lestari Sukses (BJLS) sejak pertengahan 2009. Diduga, pada saat itu, PT BJLS sendiri yang baru saja diakuisisi oleh Lippo, hendak membatalkan perjanjian sewa tempat kedua pihak yang sudah disepakati sejak 2003, dengan mengosongkan lantai 2 dan 3 Palembang Square sejak 21 Juli 2009, dengan batas akhir pada 14 Agustus 2009 pukul 12 malam. Jika tidak dipatuhi, listrik dan air gerai Carrefour di sana akan dicabut.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/192255/carrefour-diusir-dari-palembang-square/full&view=ok Carrefour Diusir dari Palembang Square]</ref> Alasannya, Carrefour mempunyai ''track record'' buruk dengan terbukti melanggar aturan persaingan usaha beberapa kali. Namun, pihak Carrefour menganggap hal itu mengada-ada karena Carrefour sudah menyelesaikan hal tersebut, dan kembali mengaitkan upaya tersebut dengan keinginan Hypermart (hipermarket sejenis Lippo) untuk menggantikannya.<Ref>[https://news.okezone.com/read/2009/08/13/1/247800/pt-carrefour-indonesia-belum-ambil-langkah-hukum PT Carrefour Indonesia Belum Ambil Langkah Hukum]</ref><Ref>[https://news.detik.com/berita/d-1200464/penjelasan-carrefour-soal-keberadaannya-di-palembang-square Penjelasan Carrefour Soal Keberadaannya di Palembang Square]</ref><ref>[https://palembang.tribunnews.com/25/08/2009/kemelut-carrefour Kemelut Carrefour]</ref> Pihak Carrefour juga menganggap hal tersebut akan menyebabkan PHK 600 karyawan dan 1200 penyalur merugi.<ref>[http://bisnismusi.blogspot.com/2009/08/carrefour-palembang.html *Carrefour Palembang Tak Diperpanjang Sewa]</ref>
 
Berbagai upaya berusaha dilakukan untuk memecah kebuntuan antara mereka, misalnya dengan pertemuan yang difasilitasi oleh [[Wali Kota Palembang]] [[Eddy Santana Putra]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palembang|DPRD Kota Palembang]] pada 24 Agustus 2009, pun mengalami jalan buntu dengan pihak BJLS memaksa Carrefour agar keluar dari mal miliknya selambat-lambatnya setelah [[Idul Fitri]] 2009.<ref>[https://www.republika.co.id/berita/71523/usai-lebaran-gerai-carrefour-di-palembang-square-harus-tutup Usai Lebaran Gerai Carrefour di Palembang Square Harus Tutup]</ref> Sempat juga dinegosiasi oleh [[Gubernur Sumatra Selatan]] [[Alex Noerdin]] pada 16 Oktober 2009 yang menyimpulkan Carrefour akan keluar secara baik-baik dari mall tersebut selambat-lambatnya 9 bulan,<ref>[https://makassar.kompas.com/read/2009/10/16/19423784/carrefour.bersedia.pindah.dari.mal.palembang.square?source=autonext Carrefour Bersedia Pindah dari Mal Palembang Square]</ref> pada akhirnya, kedua pihak pun saling menggugat. PT BJLS menggugat Carrefour pada 13 Oktober 2009 ke PN Palembang, karena menuduh karyawan Carrefour telah merusak fasilitas mal Palembang Square dan melukai karyawannya dalam sebuah demo, sehingga mereka meminta ganti rugi kerugian imaterial sebesar Rp 100 miliar dan kerugian material sebesar Rp 15 juta, dan sebelumnya telah melaporkan Carrefour ke [[Kepolisian Daerah Sumatera Selatan]].<Ref>[https://republika.co.id/berita/82326/pt-bjls-gugat-carrefour-rp100-m PT BJLS Gugat Carrefour Rp100 M]</reF> Keputusan tersebut berhasil memenangkan PT BJLS pada 3 Juni 2010.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/206375/pt-bjls-menangkan-gugatan-atas-carrefour PT BJLS Menangkan Gugatan Atas Carrefour]</ref> Sebagai balasannya, Carrefour menyatakan mereka tidak akan keluar dari mal Palembang Square sampai batas waktu sebelumnya pada 15 Juli 2010 dan meminta ganti rugi Rp 500 miliar.<ref>[https://www.tribunnews.com/regional/2010/07/15/carrefour-bersengketa-sewa-minta-kompensasi-rp-500-m Carrefour Bersengketa Sewa Minta Kompensasi Rp 500 M]</ref> Selain itu, juga muncul rumor bahwa Carrefour akan dikeluarkan juga dari [[Tamini Square]] yang juga milik Lippo, meskipun Lippo membantahnya dan berjanji tidak akan ada masalah jika pihak Carrefour menaati peraturan.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/target-lippo-mengelola-50-mal-tahun-2011 Target Lippo: Mengelola 50 Mal Tahun 2011]</ref>
Baris 59:
Masalah lain juga sempat bermunculan, seperti gerai Carrefour Ratu Plaza yang terkena beberapa kali kasus keracunan gas, seperti pada Desember 2007<Ref>[https://news.detik.com/berita/d-865516/carrefour-ratu-plaza-tutup Carrefour Ratu Plaza Tutup]</ref> dan akhirnya angkat kaki permanen dari mal itu sejak Mei 2008.<Ref>[https://nasional.kompas.com/read/2008/05/04/16563280/carrefour.ratu.plaza.ditutup.sampai.waktu.yang.tidak.ditentukan Carrefour Ratu Plaza Ditutup Sampai Waktu yang Tidak Ditentukan]</ref>
 
Akibat polemik-polemik tersebut dan penurunan akibat [[krisis ekonomi 2008]], perusahaan yang memiliki 76 cabang di tahun 2009 ini mencatat penurunan penjualan dari [[Euro|EUR]] 893 juta (Rp 11,46 triliun) pada 2008 menjadi EUR 887 juta (Rp 11,37 triliun) pada 2009, dan sempat menurun kembali pada 2010. Meskipun demikian, Presiden Direktur Carrefour Indonesia saat itu, Shafie Shamsuddin optimistis Carrefour masih dapat berkembang di Indonesia.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/penjualan-carrefour-di-indonesia-selama-januari-2010-merosot Penjualan Carrefour di Indonesia Selama Januari 2010 Merosot]</ref> Carrefour pun terus melakukan berbagai kegiatan di Indonesia. Misalnya, Carrefour terus melanjutkan bantuan keuangan mikro kepada ribuan pengusaha dan pedagang di Jabodetabek, yang mencapai miliaran rupiah pada 2007-2009.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/carrefour-luncurkan-program-keuangan-mikro Carrefour Luncurkan Program Keuangan Mikro]</ref> Pada akhir 2008 juga, hanya dalam waktu 2 bulan, Carrefour telah membuka 2 gerai baru di Makassar dan [[Madiun]], dan dilanjutkan bulan berikutnya di [[Ciputat]], [[Tangerang]]. Untuk melatih karyawannya yang berjumlah 11.000, Carrefour telah memiliki Institut Carrefour Indonesia sejak 22 September 2008, untuk melatih pimpinan sampai pekerja bawahan raksasa ritel ini, dan dalam rangka promosi namanya telah mengeluarkan aneka iklan, menyelenggarakan dan mensponsori berbagai acara.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=10pFCQAAQBAJ&pg=PA59&dq=CarrefourIndonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwid7by9zcD3AhX87XMBHbK9Bm4Q6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=CarrefourIndonesia&f=false Membongkar Jaringan Bisnis Yahudi di Indonesia]</ref> 72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour pada tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan pada tahun sebelumnya. Dalam menunjang jumlah pelanggan maka Carrefour sendiri menawarkan lebih dari 40.000 produk. Tercatat, kepemilikan Carrefour pada 2010 terdiri dari Carrefour S.A. 66,72%; Carrefour Nederland BV 21,81% dan Onesia BV 11,47%.<ref name=CF1/>
 
===Akuisisi oleh Chairul Tanjung===
====2010====
Mungkin, menghadapi tekanan-tekanan di atas, Carrefour akhirnya memutuskan menjalin aliansi strategis dengan konglomerat [[Chairul Tanjung]] (CT), pemilik [[Para Group]] yang memiliki [[stasiun televisi]] [[Trans TV]] dan [[Bank Mega]]. Menurut penuturan CT, Carrefour sendiri saat itu menggunakan jasa konsultan dalam mencari ''partner'' strategis, yang setelah berbagai seleksi dan pertimbangan memilih CT sebagai calon mitra strategisnya. Carrefour lalu bernegosiasi dengan CT, yang awalnya berniat membeli 100% saham, namun kemudian akhirnya hanya 40%. Negosiasi ini awalnya dipimpin oleh Presiden Direktur Carrefour Indonesia (saat itu), Shafie Shamsuddin sejak Oktober 2009, yang kemudian dibantu oleh [[Kostaman Thayib]] (Direktur Utama Bank Mega) dan Ellyana Fuad (''Country Manager'' [[Visa]] Indonesia), dan kemudian dilanjutkan langsung oleh Direktur Eksekutif Carrefour SA Thierry Garnier.<ref name=CF15>[https://books.google.co.id/books?id=l_7YDwAAQBAJ&pg=PA62&dq=CarrefourIndonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwid7by9zcD3AhX87XMBHbK9Bm4Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=CarrefourIndonesia&f=false Rekam Jejak Bisnis Chairul Tanjung]</ref>
 
Akhirnya, di Prancis, [[nota kesepahaman]] pembelian Carrefour oleh CT ditandatangani pada 12 Maret 2010, dan pada 16 April 2010, akuisisi itu diumumkan dalam acara ''Landmark Strategic Acquisition'' di [[Menara Bank Mega]] Jakarta. Pembelian 40% saham ini menghabiskan biaya US$ 300-400 juta (Rp 3 triliun), dengan pinjaman bank asing seperti [[Credit Suisse]], [[ING Group|ING Bank]] dan [[Citibank]]. CT berpendapat bahwa akuisisi itu adalah titik balik untuk perkembangan ekonomi nasional, karena dengan akuisisi itu maka perusahaan nasional melakukan akuisisi terhadap perusahaan multinasional, sedangkan pihak Carrefour melihat Grup Para cukup potensial sebagai perusahaan besar dan mempunyai ''value'' tinggi,<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/241034/di-balik-akuisisi-chairul-tanjung-terhadap-carrefour/full&view=ok Di Balik Akuisisi Chairul Tanjung Terhadap Carrefour]</ref><ref name=CF18>[https://tirto.id/kenapa-chairul-tanjung-masih-pakai-nama-carrefour-di-transmart-cBBZ Kenapa Chairul Tanjung Masih Pakai Nama Carrefour di Transmart?]</ref> ditambah mendukung ekonomi lokal dengan bergabung bersama perusahaan lokal. Grup Para juga dianggap memiliki aneka bisnis yang bisa disinergikan dengan Carrefour sendiri. Selain itu, akuisisi ini juga disebabkan idealisme yang sama antara CT dan Carrefour.<ref name=CF1/> Secara resmi, kerjasama ini dilakukan demi "mendorong pertumbuhan dan penyediaan akses bagi seluruh konsumen di Indonesia akan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau",<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2010/04/17/320/323584/kppu-kami-belum-tahu-ct-akuisisi-carrefour KPPU: Kami Belum Tahu CT Akuisisi Carrefour]</ref> terutama pada penyediaan [[sembako]].<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/145016-kenapa-chairul-tanjung-kuasai-carrefour Kenapa Chairul Tanjung Kuasai Carrefour]</ref>
 
====Perkembangan pasca-akuisisi====
Baris 77:
===Transmart dan perkembangan mutakhir===
====Diversifikasi====
Di bawah kendali CT, gerai-gerai lama Carrefour tetap beroperasi, meskipun kemudian PT Trans Retail mulai mengembangkan format ritel lain terutama dalam pembukaan cabang baru, sebagai upayanya mengembangkan jenis ritel multi format.<ref name=trans1>[https://industri.kontan.co.id/news/trans-retail-akan-tambah-minimal-lima-groserindo Trans Retail akan tambah minimal lima Groserindo]</ref> Salah satunya adalah '''Transmart Carrefour''', yang gerai pertamanya diberi nama Transmart Carrefour ''Super Center'' dan diresmikan di [[Cikokol, Tangerang, Tangerang|Cikokol]], Tangerang pada 20 Juni 2014 dengan modal Rp 100 miliar. Transmart Carrefour sendiri berbeda dengan Carrefour biasa karena berusaha memadukan pusat belanja keluarga dengan gaya hidup masyarakat modern, dengan adanya pusat elektronik, toko pakaian merek internasional, taman bermain anak, dan kawasan restoran di luar dan di dalam ruangan bersama supermarket. Target pasarnya sendiri ditujukan untuk kelas menengah keatas.<Ref>[https://www.liputan6.com/bisnis/read/2066219/chairul-tanjung-bangun-ritel-kelas-atas-senilai-rp-100-miliar Chairul Tanjung Bangun Ritel Kelas Atas Senilai Rp 100 Miliar]</ref><Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/586760/pertama-kali-transmart-carrefour-dibuka-di-tangerang/full&view=ok Pertama Kali, Transmart Carrefour Dibuka di Tangerang]</ref> Transmart Carrefour berniat menjadi tempat berbelanja yang nyaman dengan terus mendekatkan diri kepada pelanggan.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20141001/12/261386/trans-retail-targetkan-punya-90-gerai-hingga-akhir-2014 Trans Retail Targetkan Punya 90 Gerai Hingga Akhir 2014]</ref> Logonya pun juga berubah, menggabungkan logo [[Trans Corp (2013–sekarang)|Trans Corp]] dan Carrefour yang didominasi warna merah putih sebagai perwujudan Indonesia, sedangkan penggayaan pada huruf "A" bermakna niat terus berinovasi.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/586687/logo-dan-nama-carrefour-berubah-setelah-dibeli-ct/full&view=ok Logo dan Nama Carrefour Berubah Setelah Dibeli CT]</ref> Logo ini kemudian mulai diterapkan pada gerai-gerai baru yang dibuka PT Trans Retail, yang pada 2014 mencapai 4 gerai (Cikokol, [[Kota Palu|Palu]], [[Cimahi]] dan Bekasi) sedangkan dalam 3-5 tahun kedepan setelah perombakan internal, nama Carrefour akan diganti menjadi Transmart secara bertahap.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/586728/85-gerai-carrefour-menjadi-transmart/full&view=ok 85 Gerai Carrefour Menjadi Transmart]</ref>
 
Belakangan, Trans Retail cukup gencar dalam membangun berbagai gerai Transmart Carrefour di berbagai daerah, baik itu gerai baru maupun perombakan total gerai lama, seperti pada gerai Carrefour pertama di Cempaka Putih. Transmart Carrefour sendiri mem-''branding'' bisnisnya sebagai 4 in 1 (Berbelanja, Bersantap, Bermain dan Menonton) dalam satu kawasan.<ref>[https://swa.co.id/swa/trends/transmart-carrefour-cempaka-putih-berubah-dengan-konsep-4-in-1 Transmart Carrefour Cempaka Putih Berubah dengan Konsep 4 in 1]</ref><ref>[https://www.inibalikpapan.com/transmart-carrefour-hadir-di-balikpapan-jadi-incaran-ekonomi-menengah-atas/ Transmart Carrefour Hadir di Balikpapan, Jadi Incaran Ekonomi Menengah Atas]</ref> Berbeda degan Carrefour lama yang menggabungkan semuanya dalam satu atap, Transmart terkesan memisah-misahkan bagian swalayan, elektronik, fesyen, restoran, dll sehingga lebih cocok disebut sebagai mal, bukannya hipermarket. Salah satu gerai yang dipisahkan adalah furnitur, dalam wadah baru bernama '''Trans Living''' (awalnya bernama Index Living Mall dari [[Thailand]]) yang sudah ada sejak 2017.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/gandeng-ct-index-living-mall-siap-saingi-ikea Gandeng CT, Index Living Mall siap saingi IKEA]</ref> Menjelang Mei 2017, tercatat Trans Retail telah memiliki 98 cabang Carrefour dan Transmart di berbagai daerah.<Ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20170519/78/655377/transmart-padang-dan-pekanbaru-diresmikan Transmart Padang dan Pekanbaru Diresmikan]</ref> Untuk mempromosikan namanya, bahkan Transmart mempunyai [[sitkom]]-nya sendiri, bernama ''[[The Transmart]]'' yang pernah tayang di [[Trans TV]].
 
Selain hal tersebut, Trans Retail juga mengembangkan toko grosir/perkulakan dengan nama '''Groserindo''' (awalnya bernama '''Groserindo Carrefour''') sejak 25 Juni 2014, sebagai bagian merupakan bagian dari upaya perseroan untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, terutama pada bisnis bisnis hotel, restoran dan katering. Menjual 10.000 barang dengan harga yang diklaim kompetitif,<ref>[https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2618764/toko-grosir-carrefour-di-bekasi-jual-10000-jenis-barang Toko Grosir Carrefour di Bekasi Jual 10.000 Jenis Barang]</ref> gerai pertamanya dibuka di [[Bekasi]], dengan target menambah 5-7 gerai pada 2015.<ref name=trans1/><ref>[https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2618582/trans-retail-rambah-bisnis-grosir-gerai-pertama-di-bekasi. Trans Retail Rambah Bisnis Grosir, Gerai Pertama di Bekasi]</ref> Akan tetapi, dalam perkembangannya Groserindo tidak berkembang dengan hanya memiliki 2 cabang pada 2017,<ref name=CF18/> dan saat ini kurang terdengar lagi namanya.
Baris 89:
 
== Lokasi Transmart ==
'''''Keterangan:''''' Gerai-gerai Carrefour sendiri dikelola oleh PT Trans Retail Indonesia (d/h PT Carrefour Indonesia) dan PT Alfa Retailindo. PT Alfa sendiri khusus mengelola gerai-gerai yang dahulu dimilikinya sebelum akuisisi oleh Carrefour di tahun 2008 (''lihat [[Transmarket#Tidak beroperasi/berganti nama]]'').<Ref name=cra>[https://it.foursquare.com/v/transmart-maguwo/4bfb3712d0382d7f4975c90a?openPhotoId=5d621f614d67cb00083f757c Bon belanja Transmart Maguwo Yogyakarta yang menggunakan PT Alfa Retailindo]</ref>
[[Berkas:Transmart Padang.jpg|jmpl|Transmart Padang]]
[[Berkas:Transmart_Carrefour_Lampung_.jpg|jmpl|ka|230px|Transmart Lampung]]