Gavdos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
 
[[File:Kap Tripiti.jpg|thumb|250px|left|{{center|Kap Trypiti, titik paling selatan Eropa. Tampak patung kursi besar.}}]]
 
== Sejarah ==
[[File:Southernmost point of europe.jpg|thumb|250px|Kursi beton di Gavdos (Tanjung Tripiti) yang melambangkan titik paling selatan Eropa.]]
 
Gavdos telah memiliki populasi permanen sejak zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.<ref>{{cite journal |last=Kopaka |first=Katérina |year=2015 |title=The Gavdos project. An island culture on the Cretan and Aegean fringe. |journal=The European Archaeologist |volume=46 |pages=62–67}}</ref>
 
Gavdos telah diidentifikasi sebagai kemungkinan situs mitos Ogygia tempat Kalypso menahan Odysseus. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kekaisaran Romawi aktif di pulau itu. Selama waktu itu, flora pulau dieksploitasi secara berlebihan dan mengakibatkan erosi lahan hingga hari ini.
 
Gavdos, dengan nama Cauda, ​​secara singkat dirujuk dalam Perjanjian Baru Alkitab dalam kitab Kisah Para Rasul. Dalam pasal 27 sementara Paulus adalah seorang tahanan yang diangkut ke Roma dengan kapal mereka menghadapi badai, dalam ayat 16 berbunyi "Ketika kami melewati lee sebuah pulau kecil bernama Cauda, ​​kami hampir tidak dapat membuat sekoci aman ... ". (Versi NIV) Mereka akhirnya terdampar di Malta.
 
Gavdos memiliki sekitar 8.000 penduduk pada tahun 900 M. Selama pemerintahan Kekaisaran Ottoman di pulau itu, yang berlangsung dari tahun 1665 hingga 1895, Gavdos dikenal sebagai Gondzo. Selama periode ini populasi menurun drastis menjadi hanya 500 pada tahun 1882. Sebuah referensi ke Saracen di pulau bertahan: pantai Sarakiniko (''dari Saracen'').
 
Pada tahun 1930-an pulau ini digunakan sebagai tempat pengasingan kaum komunis; lebih dari 250 orang diasingkan termasuk tokoh-tokoh pergerakan Yunani, seperti Markos Vafiadis dan Aris Velouchiotis. Selama Perang Dunia II, pasukan Sekutu mengevakuasi beberapa pasukan ke Gavdos setelah kemenangan Jerman dalam pertempuran Kreta.<ref>{{cite news | title=Nazis Pound Crete Allies | date=June 1, 1941 | url =https://pqasb.pqarchiver.com/latimes/access/411267591.html?dids=411267591:411267591&FMT=ABS&FMTS=ABS:AI&date=Jun+01%2C+1941&author=&pub=Los+Angeles+Times&desc=Nazis+Pound+Crete+Allies&pqatl=google | work =Los Angeles Times | access-date = 2007-09-27 }}</ref> Gavdos kemudian diduduki oleh kekuatan Poros dari Juni 1941 hingga pembebasan pada Oktober 1944.
 
Kemudian, fase umum urbanisasi yang dimulai di bagian lain Yunani pada 1960-an terjadi pada 1950-an di Gavdos. Selama periode itu penduduk pulau menukar tanah mereka di Gavdos dengan tanah bekas Turki di Kreta, yang sekarang dapat ditukarkan melalui negara.[13] Setelah menetap di Kreta, mereka menciptakan komunitas yang dikenal sebagai Gavdiotika, yang merupakan bagian dari kota Paleochora.
 
== Geografi ==