Perang Padri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 64:
== Perang Padri II 1831-1838 ==
=== Jatuhnya Luhak Nan Tigo
Setelah berakhirnya [[Perang Diponegoro]] dan pulihnya kekuatan [[Hindia Belanda|Belanda]] di Jawa, [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]] kembali mencoba untuk menundukan [[Kaum Padri]]. Hal ini sangat didasari oleh keinginan kuat untuk penguasaan penanaman [[kopi]] yang sedang meluas di kawasan pedalaman Minangkabau (''wilayah'' ''darek''). Sampai [[abad ke-19]], komoditas perdagangan kopi merupakan salah satu produk andalan Belanda di Eropa. [[Christine Dobbin]] menyebutnya lebih kepada perang dagang, hal ini seiring dengan dinamika perubahan sosial masyarakat Minangkabau dalam liku-liku perdagangan di pedalaman dan pesisir pantai barat atau pantai timur. Sementara Belanda pada satu sisi ingin mengambil alih atau monopoli.<ref name="Dobbin" />
|