Sebagian pihak (termasuk Ahmed Deedat) berpendapat bahwa nama Isa berkaitan dengan nama {{lang|he|עֵשָׂו|rtl=yes}} ''‘Esau'' karena sama-sama diawali huruf ayin, juga karena penyebutan ''‘Esau'' mirip dengan ''Isyo‘''.<ref name="EQ"/>
=== Musa ===
Pendapat lain menyebutkan bahwa penggunaan nama Isa dalam Al-Qur'an terkait kecenderungan Al-Qur'an menggunakan nama ganda sebagai gaya puitisnya,{{sfn|Reynolds|2007|pp=236}} contoh:
* Thalut ({{lang|ar|طالوت}}, {{lang|he|שָׁאוּל|rtl=yes}} ''Šāʾūl'') dan Jalut ({{lang|ar|جَالُوت}}, {{lang|he|גָּלְיָת|rtl=yes}} ''Golyāṯ'')
* Ibrahim ({{lang|ar|إبراهيم}}, {{lang|he|אַבְרָהָם|rtl=yes}} ''Aḇrāhām'') dan Ismail ({{lang|ar|إِسْمَاعِيْل}}, {{lang|he|יִשְׁמָעֵאל|rtl=yes}} ''Yīšmā‘ēʿl'')
* Harut dan Marut ({{lang|ar|هَارُوْت وَمَارُوْت}}).
Dalam kasus Isa, dia dipasangkan dengan Musa ({{lang|ar|موسى}}, {{lang|he|מֹשֶׁה|rtl=yes}} ''Mōsyeh''). Dalam Al-Qur'an, salah satu pesan dakwah Isa yang disebutkan berulang-ulang adalah bahwa dia datang untuk membenarkan Taurat.{{efn|Pernyataan ini tercantum dalam surah: