Rumah tradisional Bangka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Arsitektur Indonesia menggunakan HotCat |
k ~ref |
||
Baris 9:
Bahan utama yang digunakan untuk membangun rumah adat Rakit ini adalah bambu. Adapun bukan sembarang jenis bambu yang bisa digunakan sebagai pelampung rumah rakit. Yaitu bambu Manyan yang bisa dan biasa digunakan sebagai pelampung rumah ini. Kelebihan dari bambu Manyan ini adalah ukurannya yang besar dan daya tahan dari bambu ini sehingga cocok dijadikan sebagai bahan pelampung. Namun, ada juga beberapa orang yang menggunakan balok kayu sebagai pelampung dari rumah adat rakit ini. Adapun jenis kayu yang sering digunakan sebagai pelampung adalah kayu trembesi dan kayu seru yang banyak ditemukan di hutan Bangka.
Dinding kayu bangunan rumah adat Rakit ini bisanya menggunakan papan kayu. Selain itu, sebagian masyarakat juga ada yang menggunakan cacahan bambu yang kemudian direntangkan sehingga membentuk luasan yang disebut dengan ''pepuluh''.<ref name=":1" /> Ulit yang merupakan anyaman daun banyak digunakan sebagai atap dari rumah adat Rakit. Bisa juga digunakan daun nipah kering sebagai bagian dari atap.
== Rumah Limas ==
Baris 15:
Rumah adat Limas yang merupakan salah satu rumah adat dari [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]] ini merupakan bentuk adopsi gaya bangunan dari rumah adat [[Sumatra Selatan|Sumatera Selatan.]] Sebelum menjadi provinsi Bangka Belitung, provinsi ini telah menjadi bagian dari provinsi Sumatera Selatan. Tidaklah mengherankan jika banyak ditemukan persamaan di antara keduanya. Rumah adat Limas biasanya melambangkan status sosial pemilik rumah karena kebanyakan orang yang memiliki rumah adat dengan model ini adalah keturunan keluarga Kesultanan Palembang, pejabat pemerintahan Hindia Belanda, dan saudagar kaya.
Sebagaimana namanya yaitu Limas, hal ini berdasarkan pada bentuk atap dari rumah adat ini yang memiliki bentuk seperti limas.
Lantai dari bangunan ini memiliki ketinggian yang tidak seragam yang disebut dengan Bengkilas. Perbedaan derajat tamu yang memasuki rumah tersebutlah yang menjadi alasan mengapa lantai dari bangunan ini tidak seragam dalam hal ketinggiannya. Selain itu, fungsi dan tujuan penggunaan dari bagian bangunan tersebutlah yang membedakan tingkatan dari ketinggian bangunan tersebut. Lantai yang tertinggi biasanya digunakan untuk acara yang berkaitan dengan kepentingan keluarga, seperti halnya hajatan. Sedangkan untuk para tamu istimewa yang hadir biasanya akan dijamu di teras atau di lantai kedua. Rumah adat Limas ini sudah cukup jarang ditemui karena bahan-bahan penyusunnya sudah jarang digunakan.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://zonabangkabelitung.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-bangka-belitung.html|title=Rumah Adat Bangka Belitung dan Keterangannya|website=Zona Bangka Belitung - Jendela Informasi di Bangka Belitung|language=id|access-date=2019-04-04}}</ref> Keunikan lain dari rumah adat ini adalah beberapa di antaranya ada yang menggunakan atap dari genting tanah liat. Rumah panggung yang kental dengan adat Melayu merupakan salah satu ciri khas dari rumah adat Limas ini. Adapun penggunaan kayu yang menjadi penyusun dari bangunan ini merupakan cerminan dari kesederhanaan sebagaimana halnya prinsip yang dipegang oleh masyarakat [[Melayu]].
|