I Gusti Ngurah Rai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 39:
== Kegiatan selama Perang Dunia II ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kazerne van het korps Prajoda en richtingbord TMnr 10029752.jpg|jmpl|300px|Asrama Korps Prajoda pada tahun 1949]]
Pada akhir tahun 1941, setelah pecahnya permusuhan di teater Pasifik, Ngurah Rai dipanggil kembali dari [[Kota Malang|Malang]] untuk mengabdi di Korps Prajoda. Pada saat invasi [[Jepang]] ke [[Hindia Belanda]] pada Januari 1942, korps tambahan yang terdiri dari sekitar 600 pejuang ini tetap menjadi satu-satunya formasi bersenjata yang ditempatkan di Bali dan tidak ada unit [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|
Meskipun langkah-langkah mobilisasi telah diambil, Korps Prajoda tidak mampu melakukan perlawanan sepenuhnya terhadap Jepang, yang melakukan pendaratan mendadak di Bali pada 19 Februari 1942. Satuan korps menghindari bentrokan dengan musuh, pembelotan massal dimulai, dan perintah komando untuk menghancurkan infrastruktur lapangan terbang Denpasar agar tidak digunakan oleh musuh ternyata tidak terpenuhi. Dengan kondisi tersebut, Rodenburg terpaksa menarik mundur para pejuang Prajoda yang tersisa di barisan dari daerah pendaratan Jepang dan secara resmi membubarkan [[korps]] itu. Para perwira dan prajurit yang berasal dari Bali pulang kampung sedangkan perwira Belanda melarikan diri ke wilayah tetangga Jawa, yang saat itu masih di bawah kendali KNIL. Diketahui bahwa Ngurah Rai membantu dua rekannya yang berkebangsaan Belanda untuk pindah ke Jawa.<ref name="A dan B" />
|